RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas stabil di dekat level tertinggi sembilan bulan pada hari Rabu tatkala kekhawatiran akan resesi yang membayangi membuat permintaan safe haven tetap tinggi, sementara harga tembaga naik karena ekspektasi bahwa pemulihan permintaan China akan membantu mengimbangi perlambatan konsumsi di negara-negara lain.
Harga emas naik melampaui penurunan di pasar saham, saat permintaan safe haven untuk logam ini melampaui permintaan dolar di tengah meningkatnya ekspektasi Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
Emas spot datar di $1.937,64/oz, dan emas berjangka naik 0,2% ke $1.938,35/oz. Harga spot logam mulia mempersempit selisih dengan kontrak berjangka, menjelang berakhirnya kontrak berjangka tersebut di bulan Februari.
Emas telah mengalami penurunan sejak pertengahan Desember di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih kecil, kala pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang mendingin di negara tersebut. Harga juga diperdagangkan sekitar $140 di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada tahun 2020.
Kerugian baru ini di Wall Street, menyusul sejumlah laporan keuangan perusahaan yang lemah, juga memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya mendorong permintaan emas.
Harga emas juga telah jauh mengungguli harga logam mulia lainnya sepanjang tahun ini. Emas naik sekitar 6%, sedangkan perak dan platinum masing-masing turun lebih dari 1%.
Reli logam mulia ini sebagian besar dipicu oleh data yang mengindikasikan inflasi AS menurun lebih dari yang diperkirakan selama beberapa bulan terakhir, yang kemungkinan akan mengundang kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh the Fed. Pasar secara luas memperkirakan kenaikan 25 basis poin oleh the Fed di bulan Februari, dan potensi jeda dalam siklus kenaikan suku bunga bank sentral dalam beberapa bulan mendatang.
Fokus minggu ini data PDB kuartal IV AS untuk mengukur seberapa besar pertumbuhan melambat menjelang akhir tahun 2022, terutama karena dampak kenaikan suku bunga tajam dan inflasi yang relatif lebih tinggi mulai terasa.
Di antara logam industri, harga tembaga berada di level tertinggi lebih dari tujuh bulan di tengah ekspektasi pemulihan tajam permintaan China tahun ini, karena negara ini baru saja pulih dari pembatasan COVID-19 selama tiga tahun.
Tembaga kadar tinggi naik 0,1% di $4,2672, diperdagangkan mendekati level tertinggi sejak pertengahan Juni.
Namun, pasar tetap tidak yakin mengenai waktu pemulihan
ekonomi China, pasalnya negara ini tengah menghadapi wabah COVID-19 yang
terburuknya - RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar