RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas sedikit pulih dari pelemahan selama dua hari beruntun pada Kamis di tengah meningkatnya ketidakpastian atas potensi resesi dan jalur kebijakan moneter AS, sementara harga tembaga stabil dalam optimisme yang berkembang atas pemulihan ekonomi China.
Data penjualan ritel dan produksi industri AS untuk bulan Desember rilis lebih lemah dari yang diharapkan pada hari Rabu, sehingga meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi yang lebih luas di negara itu saat berjuang dengan kebijakan moneter ketat dan inflasi yang relatif tinggi.
Laporan dari Federal Reserve, beige book, juga memperkirakan sedikit pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang, bahkan ketika tekanan harga menurun. Inflasi harga produsen naik kurang dari perkiraan untuk bulan Desember.
Namun, komentar semalam dari beberapa anggota Fed, termasuk Loretta Mester dan James Bullard, menyerukan lebih banyak kenaikan suku bunga, mengingat inflasi masih jauh di atas target tahunan 2% bank sentral. Mereka juga memperkirakan bahwa suku bunga pinjaman AS kemungkinan akan mencapai puncaknya sekitar 5%, meskipun sebagian besar anggota mendukung laju kenaikan yang lebih lambat.
Harga emas spot naik 0,30% ke $1.909,99/oz pukul 11.37 WIB, sementara emas berjangka naik 0,25% di $1.911,70/oz menurut data Investing.com. Logam kuning turun sekitar 0,6% dalam dua sesi terakhir, setelah menyentuh level tertinggi delapan bulan awal pekan ini.
Data dari Inggris dan Zona Euro menunjukkan inflasi tetap tinggi di kedua wilayah tersebut, dan ini kemungkinan akan mendorong kenaikan suku bunga oleh bank sentral masing-masing. Juga, berpotensi membebani harga emas.
Tetapi harga logam kuning menguat dalam beberapa sesi terakhir seiring meningkatnya kekhawatiran resesi global, terutama karena semakin banyak negara memperketat kebijakan untuk mengekang inflasi tinggi. Hal ini juga membuat emas membentuk level support yang kuat di $1.900/oz.
Logam mulia lainnya tetap berada dalam kisaran terbatas pada hari Kamis. Platinum naik 0,36% pukul 11.41 WIB, sedangkan perak turun 0,36%, setelah kedua logam tersebut mengalami penurunan besar minggu ini.
Di antara logam industri, harga tembaga berhasil menarik lebih banyak penguatan minggu ini dari optimisme atas pemulihan ekonomi di China sedikit menang atas bayang kekhawatiran resesi.
Tembaga turun 0,85%, berada di bawah level tertinggi lebih dari enam bulan.
Gita Gopinath, wakil direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), mengatakan kepada Reuters bahwa China dapat mengalami pemulihan ekonomi yang pesat pada kuartal II usai melonggarkan sebagian besar pembatasan anti-COVID pada akhir tahun 2022 - RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com