Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Kamis, 03 Februari 2022

Rifan Financindo - Dolar Dan Imbal Hasil Obligasi AS Tertekan, Harga Emas Dunia Naik

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena melemahnya dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS setelah laporan pekerjaan yang suram, mendukung permintaan terhadap logam safe-haven di tengah ketegangan yang memanas antara Rusia dan Barat atas Ukraina.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 8,80 dolar AS atau 0,5 persen, menjadi menetap di 1.810,30 dolar AS per ounce. Ini merupakan penyelesaian kontrak teraktif tertinggi sejak 26 Januari, menurut data FactSet.

Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka terangkat 5,10 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1.801,50 dolar AS, setelah meningkat 9,80 dolar AS atau 0,6 persen menjadi 1.796,40 dolar AS pada Senin, dan jatuh 8,4 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.786,60 dolar AS pada Jumat.

Emas masih melayang di atas 1.800 dolar AS dan banyak hal yang berkaitan dengan imbal hasil obligasi pemerintah telah "terkuras" dan karena dolar masih mendekati posisi terendah hari ini setelah data penggajian (payrolls) swasta, kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Sebuah laporan ketenagakerjaan dari ADP menunjukkan data penggajian swasta AS secara tak terduga turun pada Januari, menekan dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah.

Jika emas dapat terus stabil di atas 1.800 dolar AS, beberapa investor mungkin akan mulai kembali, tambah Moya.

Memperkuat daya tarik emas, Presiden AS Joe Biden menyetujui pengiriman pasukan tambahan ke Eropa timur atas ancaman Rusia untuk menyerang Ukraina.

Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik yang lebih tinggi, kenaikan suku bunga tetap menjadi hambatan potensial karena hal itu berarti peluang kerugian yang lebih tinggi memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Investor menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa dan bank sentral Inggris (BOE) pada Kamis waktu setempat untuk isyarat tentang laju pengetatan kebijakan moneter dalam menghadapi inflasi yang melonjak.

Penutupan jangka pendek yang berkelanjutan dan pembelian dengan harga murah" membantu harga emas, Jim Wyckoff, seorang analis senior di Kitco Metals, mengatakan dalam sebuah catatan.

Indeks dolar AS yang merosot dan harga minyak mentah mencapai tertinggi tujuh tahun minggu ini adalah bullish di luar kekuatan pasar untuk pasar logam," tambah Wyckoff.

Sementara emas kemungkinan akan mengeksploitasi kelemahan dolar untuk mendorong lebih tinggi, prospek jangka pendeknya tetap dipengaruhi oleh laporan pekerjaan AS pada Jumat," kata Lukman Otunuga, manajer, analisis pasar di FXTM.

Laporan pekerjaan yang kuat yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan dan upah yang kuat dapat memperkuat ekspektasi hawkish (Federal Reserve), menyeret harga emas lebih rendah karena dolar mendapatkan kembali kekuatannya," katanya.

Namun, jika laporan pekerjaan mengecewakan, ini bisa memberikan sedikit kelegaan bagi emas, mengakibatkan kenaikan kembali ke 1.831 dolar AS - RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Senin, 31 Januari 2022

PT Rifan - Harga Emas Makin Merosot, Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga The Fed Jadi Biang Keroknya

 


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia memperpanjang penurunan pada perdagangan akhir pekan lalu dan menuju arah posisi mingguan terburuk sejak November tahun lalu.

Meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS mendorong dolar ke level tertinggi multi-bulan sehingga menekan logam kuning tersebut.

Harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD1.784,40 per ounce. Bahkan emas pasar spot tersebut sempat ke level terendah enam minggu di USD1.779,20 di awal sesi, menuju penurunan mingguan sekitar 2,6 persen. Sedangkan emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi USD1.783,10.

Harga emas tergelincir di bawah MA 100-hari dan 200-hari di sesi terakhir, setelah Federal Reserve AS menegaskan kembali rencana untuk mengakhiri pembelian obligasi era pandemi dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan Maret.

Situasi pasar saat ini sangat merugikan emas. Investor sepenuhnya menilai kembali ekspektasi Fed," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Masih ada beberapa momentum penjualan emas, tetapi kami semakin dekat ke potensi terendah sekarang setelah tembus melewati USD1.800." Tambahnya.

Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil

Ekspektasi kenaikan suku bunga membuat dolar berada di jalur untuk kenaikan mingguan terbesar dalam tujuh bulan, membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri - PT RIFAN

Sumber : suara.com

Jumat, 28 Januari 2022

Rifan Financindo Berjangka - Emas Kembali Tepat Di Bawah $1.800, Redanya Kekhawatiran Fed Topang Buyer

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Jerome Powell akhirnya berhasil mempengaruhi trader berposisi long.

Emas berjangka melepaskan tahanan panjangnya selama dua minggu di $1.800 setelah hari kedua mengalami tekanan di pasar menyusul pernyataan ketua Federal Reserve bahwa bank sentral dapat menaikkan suku bunga tanpa mengkhawatirkan kekuatan pasar tenaga kerja AS, jadi selama itu bisa mengendalikan inflasi.

Kontrak emas berjangka paling aktif di Comex New York, Februari, berakhir jatuh 1,83% ke $1,796.15/oz pada sesi sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya sejak 11 Januari bahwa kontrak berjangka emas patokan berada di bawah titik support psikologis $1.800.

Pukul 08.04 WIB, harga emas berjangka naik 0,17% di $1,796.30/oz menurut data Investing.com.

Sebelum itu, aset ini telah mencapai level tertinggi dua bulan di $1.854 pada hari Senin, didukung oleh tingkat inflasi AS yang berkembang pada level tertinggi empat dekade.

Emas telah terjebak selama berbulan-bulan antara batu dan tempat yang sulit terdiri dari level support $1.785 dan resistance $1.835," kata Phillip Streible, ahli strategi logam mulia di Blueline Futures di Chicago. “Ketika mencapai di atas level $1.850 minggu ini, harga emas menjadi bersemangat karena akhirnya mereka menembus jalur baru. Nah, The Fed baru saja membuktikan bahwa bukan itu masalahnya.”

Streible mengatakan ia, bagaimanapun, membeli saat terjadi penurunan emas pada hari Kamis "dengan keyakinan bahwa kita akan kembali ke $1.800."

Emas selalu dicap sebagai lindung nilai terhadap inflasi sementara berita tentang kenaikan suku bunga biasanya negatif untuk logam kuning.

Powell, yang memimpin pertemuan para pengambil kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Januari Fed pada hari Rabu, tidak mengabaikan kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga setiap bulan setelah kenaikan era pandemi pertama, kemungkinan pada bulan Maret.

The Fed menurunkan suku bunga menjadi hampir nol setelah wabah Covid-19 pada Maret 2020, mempertahankannya di antara nol dan 0,25% selama 20 bulan terakhir. Powell dan pejabat lain di bank sentral mengatakan serangkaian kenaikan suku bunga akan diperlukan sekarang untuk mengendalikan harga dari triliunan dolar pengeluaran bantuan pandemi, pembayaran upah yang lebih tinggi, dan gangguan rantai pasokan.

Sebelum Januari, emas mengalami kesulitan memenuhi harapan sebagai lindung nilai inflasi seperti Indeks Dolar dan Imbal hasil Treasury AS justru melonjak karena ekspektasi kenaikan suku bunga. Itu tampaknya berubah ketika logam kuning menembus resistance $1,835 lebih dari seminggu yang lalu dan bertahan di sana.

Bahkan dengan Fed yang hawkish terhadap suku bunga sekarang, beberapa analis berpikir emas dapat menemukan kekuatan baru jika tema inflasi AS tetap kuat hingga 2022. Pada tahun 2020, emas mencapai rekor tertinggi di atas $2.100 datang di belakang kekhawatiran inflasi saat Amerika Serikat mulai mengalami defisit anggaran terbesar dengan timbulnya dampak Covid-19.

Penghindaran risiko pada akhirnya akan menyebabkan beberapa aliran kembali ke emas, tetapi itu tidak akan terjadi sampai aksi jual ini berakhir,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 27 Januari 2022

Rifan Financindo - Emas Anjlok 22,8 Dolar Dan Percepat Penurunan Setelah Komentar Powell

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas berjangka menetap lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), kemudian mempercepat penurunannya dalam perdagangan elektronik setelah pejabat Federal Reserve AS mengatakan mereka berharap "akan segera menaikkan" suku bunga.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, anjlok 22,8 dolar AS atau 1,23 persen, menjadi ditutup pada 1.829,70 dolar AS per ounce. Di pasar spot, emas jatuh 1,6 persen menjadi diperdagangkan di 1.818,66 dolar AS per ounce pada pukul 20.32 GMT.
Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka melonjak 10,8 dolar AS atau 0,59 persen menjadi 1.852,50 dolar AS, setelah terdongkrak 9,9 dolar AS atau 0,54 persen menjadi 1.841,70 dolar AS pada Senin, dan jatuh 10,8 dolar AS atau 0,59 persen menjadi 1.831,80 dolar AS pada Jumat


Tak lama setelah pasar tutup, pernyataan pertemuan FOMC keluar, menyatakan bahwa Federal Reserve mengharapkan akan segera menaikkan suku bunga, dan akan mengurangi pembelian aset serta mengakhiri pembelian pada Maret seperti yang direncanakan.


Penurunan harga emas cepat karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah melambung setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengisyaratkan pergeseran dari langkah-langkah dukungan ekonomi era pandemi, di mana bank sentral berada pada jalur menaikkan suku bunga pada Maret.
Pejabat "berpikiran" untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan 15-16 Maret, Powell mengatakan pada konferensi pers setelah rilis pernyataan kebijakan terbaru Fed, memicu lonjakan imbal hasil dan dolar, menurunkan minat terhadap emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Komentar hawkish Powell mengindikasikan kenaikan suku bunga Maret, menekankan kekuatan ekonomi dan mencatat bahwa neraca Fed terlalu besar dan perlu dikurangi, telah memicu aksi jual obligasi dan dolar yang lebih tinggi, yang belakangan telah menekan emas ke posisi terendah," kata pedagang logam mulia independen yang berbasis di New York, Tai Wong.


Kenaikan suku bunga meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sementara permintaan fisik dan ETF Exchange Traded Fund) tetap kuat, komentar hawkish Powell tampaknya akan membatasi emas di sekitar 1.850 dolar AS dalam jangka pendek.
 

Emas berada di bawah tekanan tambahan karena Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu bahwa penjualan rumah baru AS meningkat 11,9 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 811.000 unit bulan lalu, level tertinggi sejak Maret.


Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 8,9 sen atau 0,37 persen, menjadi ditutup pada 23,807 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 20,4 dolar AS atau 1,99 persen, menjadi ditutup pada 1.045,9 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

Rabu, 26 Januari 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Naik 0,59%, Emas Jadi Pilihan Aset Safe Haven

 
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan pada perdagangan Selasa. Harga emas terangkat karena kekhawatiran geopolitik Ukraina yang mendorong investor menuju aset safe haven. Selain itu, terjadi penurunan tajam di pasar saham AS menjelang pertemuan Federal Reserve (Fed). Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD10,8 atau 0,59% menjadi USD1.852,50 per ounce. Di pasar spot, harga emas juga naik 0,50% menjadi USD1.852,03 per ounce pada pukul 19.03 GMT. 

Ketegangan Ukraina tidak diragukan lagi telah membantu emas selama dua sesi terakhir. Tetapi saya yakin pendorong sebenarnya adalah rencana Fed untuk segera memulai kenaikan suku bunga," kata Editor Gold Newsletter, Brien Lundin, dikutip dari Antara, Rabu (26/1/2022).

Sebelumnya, Rusia sedang mengamati dengan sangat prihatin setelah Amerika Serikat menempatkan 8.500 tentara dalam siaga untuk siap dikerahkan jika terjadi eskalasi. Sementara Inggris mendesak sekutu Eropanya untuk menyiapkan sanksi jika Rusia menginvasi Ukraina. 

Emas pun menjadi pelarian ke perdagangan yang aman, dalam skenario menunggu dan memantau sampai setelah pengumuman Fed besok," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn.

Investor menunggu isyarat tentang seberapa agresif The Fed untuk sisa tahun ini dan apakah akan memberi sinyal lebih banyak kenaikan untuk mengatasi inflasi.

The Fed diperkirakan akan menunjukkan rencananya untuk menaikkan suku bunga pada Maret dan menawarkan wawasan tentang seberapa hawkish yang akan terjadi. 

Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik, kenaikan suku bunga akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas juga tampaknya melepaskan tekanan dari arus masuk ke mata uang safe-haven dolar saingannya yang telah menyentuh tertinggi dua minggu. 

Meskipun Fed kemungkinan akan mengumumkan dimulainya siklus kenaikan suku bunga AS minggu ini, emas terus bertahan dengan baik. Dukungan untuk logam kuning berasal dari inflasi yang tinggi dan peningkatan volatilitas pasar," kata Analis UBS Giovanni Staunovo.

Adapun h​​​​​​arga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 9,6 sen atau 0,4% menjadi USD23,896 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD5,2 atau 0,51% menjadi ditutup pada USD1.025,5 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

Kamis, 13 Januari 2022

Rifan Financindo - Emas Perhiasan Bukan Instrumen Yang Tepat Untuk Investasi, Kata Pakar


RIFAN FINANCINDO BANDUNG
- Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan, emas perhiasan bukan instrumen yang tepat untuk dijadikan sebagai investasi. Menurutnya, kepemilikan emas perhiasan tidak bisa dikategorikan sebagai bentuk investasi.

Saya bisa katakan yang masih berpikir beli emas perhiasan itu adalah investasi, itu salah besar," kata Bhima dalam acara virtual, Kamis.

Baca Juga: Pakar: Emas Digital Potensial Dijadikan Instrumen Investasi

Ia menjelaskan, emas perhiasan berpotensi mengalami nilai jual yang menurun signifikan. Hal ini disebabkan emas perhiasan juga mengandung biaya pembuatan yang relatif tidak sedikit. Jadi, meskipun harga emas naik secara rata-rata, harga emas perhiasan bisa menurun secara signifikan.

Selain itu, emas perhiasan juga berpeluang mengalami penurunan kualitas apabila sering digunakan. Hal ini berpengaruh terhadap harga jual emas perhiasan. Bila kualitas menurun, harga jual emas perhiasan bisa merosot.

Silakan beli emas perhiasan untuk acara seremonial, status sosial. Namun, beda dengan fungsi emas batangan tuturnya.

Ia menggarisbawahi, emas yang lebih tepat dijadikan instrumen investasi adalah emas batangan. Pasalnya, emas batangan biasanya disimpan di suatu tempat tertentu sehingga kualitasnya terjaga.

Emas perhiasan itu bukan salah satu instrumen investasi. Kalau instrumen investasi emas, ya emas batangan," tandasnya - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Selasa, 11 Januari 2022

PT Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Naik, Investor Nantikan Rilis Angka Inflasi AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali naik pada hari Selasa setelah ditutup naik 0,23% sesi sebelumnya, dengan adanya dukungan dari tren pelemahan dolar AS dan data inflasi AS yang akan dirilis pekan ini.

Harga emas berjangka naik 0,35% ke $1.805,15/oz pukul 11.54 WIB Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, turun tipis 0,14% di 95,860 pada hari Selasa. Imbal hasil treasury AS tenor 10 tahun bergerak turun dari level tertinggi hampir dua tahun di 1,808% menjadi 1,778%.

"Kemunduran dolar dan imbal hasil treasury 10 tahun mendukung harga emas, tetapi fakta bahwa pasar masih melihat tiga hingga empat kenaikan suku bunga tahun ini membatasi potensi kenaikan itu," kata Ahli Strategi DailyFX Margaret Yang kepada Reuters.

Investor sekarang menunggu sidang pencalonan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di depan Komite Perbankan Senat AS hari ini untuk mencari petunjuk baru mengenai waktu dan laju pengetatan kebijakan moneter. Sidang calon Wakil Ketua Fed Lael Brainard di depan komite akan berlangsung pada hari Kamis.

Goldman Sachs Group Inc.) sekarang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga empat kali pada tahun 2022, bersama dengan analis di J.P. Morgan dan Deutsche Bank (DE:DBKGn).

"Pasar melihat pertumbuhan sebesar 5,4% tahun ke tahun dalam inflasi inti serta jika angka tersebut melampaui perkiraan ini, kita mungkin melihat dolar bergerak naik lebih tinggi dan harga emas turun. Namun, jika tingkat inflasi di bawah ekspektasi, itu mungkin memberikan beberapa bantuan untuk emas," tandas Yang.

Di sisi data, indeks harga konsumen AS dan Beige Book Fed akan dirilis pada hari Rabu, dan indeks harga produsen menyusul sehari kemudian.

Di Asia Pasifik, China akan merilis indeks harga konsumen dan produsen pada hari Rabu, sementara di Australia, penjualan ritel tumbuh sebesar 7,3% bulan ke bulan, dan neraca perdagangan tercatat AUD9,423 miliar di bulan November.

Di logam mulia lainnya, perak naik 0,44% pukul 11.58 WIB, platinum naik 1% dan palladium naik 0,72% - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com