PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada Selasa pagi di Asia dan investor meninjau dampak dari penolakan terhadap RUU belanja domestik Amerika Serikat senilai $1,75 triliun dan melonjaknya kasus varian Omicron COVID-19.
Harga emas berjangka turun 0,17% ke $1.791,55/oz pukul 11.21 WIB menurut data Investing.com. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, turun tipis 0,07% ke 96,475.
Dampak dari komentar Senator AS Joe Manchin pada hari Minggu bahwa ia tidak akan mendukung paket Build Back Better Biden senilai $1,75 triliun terus terasa pada hari Selasa.
Investor juga khawatir akibat jumlah kasus COVID-19 di Eropa dan AS melonjak dan beberapa negara Eropa bersiap untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat guna memperlambat penyebaran kasus omicron. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada hari Senin bahwa ia akan memperketat pembatasan untuk mengendalikan penyebaran omicron di Inggris, sementara Belanda telah memasuki tindakan penguncian.
Di AS, orang-orang didesak untuk mendapatkan suntikan booster dan memakai masker, di mana perkiraan federal menunjukkan bahwa omicron menyumbang 73% dari semua kasus berurutan di AS.
Sementara itu, Moderna (NASDAQ:MRNA) Inc. mengatakan pada hari Senin bahwa suntikan penguat vaksin COVID-19 dapat melindungi terhadap varian dalam pengujian laboratorium, yang menunjukkan bahwa vaksin saat ini adalah “garis pertahanan pertama melawan omicron.”
Di Asia Pasifik, Reserve Bank of Australia merilis risalah dari pertemuan terbaru sebelumnya. Bank sentral itu mengatakan dalam risalah bahwa memulai pengurangan aset pada pertemuan pertama 2022 dan mengakhirinya pada Mei konsisten dengan perkiraan yang ada.
Di logam mulia lainnya, perak dan paladium turun tipis, sementara platinum turun tipis 0,3% pukul 11.25 WIB - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com