PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia kembali reli. Investor kembali mencemaskan
perkembangan terbaru pandemi corona yang baru-baru ini jumlah
kasusnya meningkat lagi.
Harga emas di pasar spot naik 0,07% setelah
kemarin melesat 1%. Pada 08.30 WIB harga logam mulia emas dibanderol US$
1.756,4/troy ons. Jika harga emas tetap bertahan di kisaran sekarang
atau bahkan menguat maka ini akan jadi harga penutupan tertinggi untuk
tahun ini.
Bagaimanapun juga harga emas sudah menguat signifikan. Secara year to date, harga bullion telah terapresiasi sebesar 15,8%. Kini harga emas berada di level tertingginya sejak 7,5 tahun terakhir. jumlah orang yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di dunia
sudah mencapai angka lebih dari 9 juta orang. Peningkatan jumlah kasus
terbanyak dilaporkan di Amerika Utara dan bagian selatan (Amerika
Latin).
Beberapa negara yang sudah mengalami penurunan jumlah kasus per hari
seperti Jerman, Australia dan China juga kembali melaporkan adanya
peningkatan. Kenaikan kasus terjadi seiring dengan relaksasi lockdown dan pembukaan kembali ekonomi.
Kasus yang meningkat membuat investor khawatir pemulihan ekonomi akan
terganggu. Hal ini membuat investor memburu kembali emas sebagai aset
minim risiko.
Ada fenomena flight to safety ke emas" kata Bob Haberkorn senior
market strategist di RJO Futures, Kenaikan kasus infeksi virus corona secara global membuat harga emas
tembus US$ 1.750, jika hari ini harga ditutup di atas US$ 1.765 maka
level US$ 1.800 tidak akan terlalu jauh" tambahnya.
Di sisi lain bank sentral AS the Fed juga mewanti-wanti jika wabah
tak segera dapat dikendalikan maka angka pengangguran di Negeri Paman
Sam masih akan tinggi. The Fed telah membabat suku bunga ke kisaran nol
persen.
Tak hanya itu bank sentral pimpinan Jerome Powell itu juga menerapkan
kembali program pembelian aset keuangan (QE) dengan nilai tak terbatas
yang meliputi pembelian surat utang pemerintah, efek beragun aset,
ETF obligasi korporasi hingga obligasi korporasi melalui pendekatan
indeksasi.
The Fed terus memompa uang ke perekonomian agar likuiditas terjaga.
Ini merupakan bentuk upaya penyelamatan ekonomi oleh bank sentral.
Dengan suku bunga rendah dan banjir stimulus ini maka potensi kenaikan
inflasi yang tinggi di masa mendatang menjadi risiko lain yang dihadapi
investor.
Emas sebagai aset lindung nilai (hedging) ketika mata uang
mengalami depresiasi akibat inflasi menjadi semakin menarik bagi
investor. Sehingga wajar saja jika prospek jangka panjang emas masih
menarik - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : Sumber : cnbcindonesia,com