Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Kamis, 05 Maret 2020

Rifan Financindo - Ada Wabah Corona, Menko Airlangga Tetap Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5,3 Persen


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Mewabahnya virus Corona membuat perekonomian beberapa negara terkoreksi termasuk ekonomi Indonesia. Padahal sebelumnya banyak pihak memprediksikan bahwa pertumbuhan ekonomi bakal membaik di 2020. Laporan mencatat, insiden wabah virus Corona membuat kinerja industri manufaktur global mengalami penurunan.
 
Ini momentum yang baik untuk didorong agar utilisasi pabrik ditingkatkan dan kesempatan Indonesia untuk menarik investasi. Karena manajemen risiko dari negara mitra (dagang) kita bahwa Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara bisa mengantisipasi risiko global supply chain,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan

Fundamental perekonomian Indonesia juga tetap stabil dan terjaga pada kisaran 5 persen di 2019, dengan pendorong utama berasal dari konsumsi domestik dan investasi (PMTB). Pertumbuhan ini juga sejalan dengan perbaikan kualitas indikator sosial.
 
Keberhasilan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari sinergi kebijakan yang telah dilakukan pemerintah. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi kebijakan fiskal, moneter, reformasi struktural, serta keberlanjutan yang akan mendorong transformasi ekonomi untuk mengatasi tantangan pada 2020,” katanya.

Transformasi ekonomi yang akan dilakukan tentunya terpengaruh oleh risiko eksternal berupa defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan yang membuat Indonesia rentan terhadap gejolak eksternal, Terlepas dari itu, Indonesia diharapkan dapat terus mencetak pertumbuhan ekonomi berkualitas dan inklusif, seperti yang sudah ditargetkan untuk mencapai 5,3 persen pada 2020 ini

Sebelumnya, wabah virus Corona yang berasal dari Wuhan China menahan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020. China berperan besar terhadap peta ekspor, pariwisata dan investasi Indonesia, di 2019, ekspor total Indonesia ke China menempati urutan pertama di sektor migas dan 10 komoditas utama non-migas. Komponen ini memiliki nominal USD 29,76 juta dengan pangsa 17 persen dan share terhadap PDB 2,66 persen.

Begitu juga dengan impor total juga menempati urutan pertama dengan nominal USD 29,42 juta, pangsa 12,2 persen dan share terhadap PDB 2,63 persen, di sektor pariwisata, kunjungan wisman China ke Indonesia di 2019 mencapai 2,07 juta orang dengan pangsa 12,9 persen. Dalam hal ini, China menempati urutan kedua setelah wisman asal Malaysia.

Devisa dari wisman China juga menempati urutan pertama dengan mencapai USD 2,35 juta dengan pangsa 14,1 persen dan share terhadap PDB 0,21 persen, sedangkan Foreign Direct Investment (FDI China ke Indonesia di 2019 mencapai USD 4,74 juta dengan pangsa 16,8 persen dan share terhadap PDB 0,42 persen.

Dalam kondisi ketidakpastian ini, Bank Indonesia sebagai regulator tetap optimistis bisa menjaga stabilitas perekonomian nasional. Dampak virus Corona memang mengganggu ekspor Indonesia ke China, direktur DKEM IGP Bank Indonesia Wira Kusuma mengatakan, dengan semakin luasnya penyebaran virus Corona yang membuat pertumbuhan ekonomi global termasuk juga Indonesia ini bukan berarti lalu membuat Indonesia pasrah.

Sebaliknya, ini dijadikan kesempatan dan tantangan baru Indonesia membuka jalur ekspor baru, mengenai impor, misalnya, lanjut Wira dengan mengoptimalkan permintaan konsumsi domestik dan daya beli masyarakat. Kini saatnya menggerakkan produksi dalam negeri. Mencari pengganti dari sumber daya yang dimiliki.

Soal ekspor, sebagai pecutan perbaikan industri manufaktur dalam negeri. Kondisi ini memaksa untuk memperkuat dan memberi nilai tambah sebelum dijual ke luar negeri, tantangan itu akan memaksa kita menginovasi dan kita cari opportunity (kesempatan) dan bikin kita survive," kata Wira - RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6.com

Rabu, 04 Maret 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Urus Dokumen Impor Produk China Dipermudah


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pemerintah merelaksasi persyaratan dokumen barang impor dari China. Relaksasi itu berupa pelaporan Certificate of Origin (COO) secara elektronik dari yang sebelumnya harus dengan dokumen asli.

Relaksasi pengajuan COO secara elektronik diberikan pada kegiatan atau penerbitan surat per tanggal 30 Januari 2020. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2020 tentang pedoman penelitian importasi barang yang berasal dari China dengan menggunakan skema tarif preferensi ACFTA (SKA Form E) sebagai dampak epidemik virus corona (covid-19).

Dengan begitu maka para importir bisa melaporkan softcopy kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan atau bisa juga via email. DJBC Kementerian Keuangan mencatat sudah ada 104 COO yang diajukan importir demi mendapatkan fasilitas berupa tarif bea masuk terhadap barang-barang asal China ke Indonesia.

Certificate of Origin disebut juga dengan surat keterangan asal (SKA). Sesuai dengan nama dan fungsinya, COO adalah dokumen yang menerangkan negara asal suatu barang yang diimpor maupun diekspor. Aturan relaksasi ini diterbitkan pemerintah pada pertengahan Februari 2020.

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC, Syarif Hidayat mengatakan pengajuan softcopy COO secara elektronik dikarenakan tidak bisa diangkut oleh pesawat semenjak adanya larangan penerbangan dari China ke Indonesia dan sebaliknya.

Menurut Syarif, fasilitas dari pemerintah melalui pengajuan dokumen barang impor via elektronik ini bisa memulihkan kegiatan ekonomi di Indonesia dan China yang sejauh ini telah terdampak virus corona.

Sejak adanya virus corona, banyak kebutuhan bahan baku industri nasional yang menipis. Pasokan baham baku industri banyak yang berasal dari Negeri Tirai Bambu, Namun di China sendiri banyak produsen yang tidak mengoperasikan pabriknya lantaran larangan pemerintahnya. Pemerintah China menerbitkan larangan bagi warganya di luar rumah hingga 8 Maret 2020.

Syarif mengungkapkan pihaknya akan tetap memberlakukan kemudahan untuk barang-barang impor asal China meskipun belum ada konfirmasi dari Bea Cukai asal Negeri Tirai Bambu tersebut, lebih lanjut Syarif mengungkapkan penyerahan lembar asli COO juga akan tetap ditagih nantinya oleh pemerintah kepada para importir.

Pengumpulan lembar asli COO akan dikirimkan para importir jika larangan penerbangan dari China ke Indonesia dan sebaliknya sudah dicabut, Bea Cukai juga bisa menolak pemberian tarif prefensi kepada importir yang ditemukan ketidaksesuaian antara COO asli dengan barang yang diimpornya. 

Bahkan pihak Bea Cukai akan menagih kekurangan bea masuk sesuai Undang-undang nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : detik.com

Senin, 02 Maret 2020

PT Rifan - Harga Emas Berjangka Anjlok 75 Dollar AS


PT RIFAN BANDUNG - Harga logam mulia jeblok pada akhir perdagangan pekan lalu, meskipun pasar saham global Eropa dan Amerika Serikat juga terpuruk lagi di tengah ketakutan atas wabah virus corona yang menyebar cepat ke seluruh penjuru dunia.

Di pasar berjangka, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Bursa Comex anjlok sebesar 75,80 dollar AS atau 4,6 persen, menjadi menetap di 1.566,70 dollar AS per ounce. Sementara di pasar spot, emas jatuh 4,5 persen menjadi 1.568,96 dollar AS per ounce pada pukul 14.15 waktu setempat, mengarah ke penurunan persentase satu hari terbesar sejak pertengahan 2013.

Palladium memimpin penurunan harga logam mulia, sempat terperosok hampir 13 persen di awal sesi, diikuti emas menurun 4,6 persen, platinum jatuh 6,1 persen, dan perak melorot 7,4 persen, banyak investor dan pedagang harus memenuhi margin calls (permintaan pialang agar investor menyetor lebih lanjut uang tunai atau surat berharga guna menutup kemungkinan kerugian) untuk produk lain. 

Sehingga mereka menjual apa yang mereka bisa. Itu sebabnya itu memukul emas dan saham pertambangan emas, kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS.
Fluktuasi tajam terjadi pada emas minggu ini, setelah mencapai tertinggi tujuh tahun di level 1.688,66 dollar AS pada hari ini. Logam mulia ini sekarang berada di jalur penurunan mingguan tertajam sejak November 2016.

Penyebaran cepat virus corona menimbulkan ketakutan akan pandemi, dengan enam negara melaporkan kasus pertama mereka dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa itu dapat menyebar ke seluruh dunia.

Kepanikan virus mengirim pasar saham dunia ke jalur untuk penurunan mingguan terburuk sejak 2008, dengan hampir enam triliun dollar AS terhapus dari nilai pasar mereka sejauh minggu ini. "Karena sentimen telah memburuk, investor telah menutup beberapa open positions (transaksi yang masih aktif dan belum dilikuidasi) mereka dalam mata uang, tetapi kemungkinan besar juga dalam emas. Oleh karena itu, harga emas telah gagal untuk membuat tertinggi baru sekarang karena pasar ekuitas telah agresif dijual,” sebut analis ABN Amro Georgette Boele

Sementara logam mulia lainnya, di pasar spot paladium turun 10,8 persen menjadi 2.538,21 dollar AS per ounce, kinerja satu hari terburuk sejak krisis keuangan 2008, setelah merosot 12,7 persen pada hari sebelumnya. Logam tersebut telah merosot sekitar 390 dollar AS dari rekor tertinggi 2.875,50 dollar AS.

Dengan paladium itu adalah fenomena yang sama, yakni orang perlu menjual untuk menutupi kerugian mereka di tempat lain," kata Ryan Giannotto, kepala penelitian di GraniteShares. Logam katalis otomatif itu masih di jalur untuk kenaikan selama tujuh bulan berturut-turut karena kekurangan pasokan berkelanjutan.

Adapun platinum merosot 5,5 persen menjadi 849,63 dollar AS, menghadapi penurunan mingguan terburuk sejak 2008. Kemudian perak jatuh 7,2 persen menjadi 16,43 dollar AS per ounce, di jalur untuk minggu terburuk sejak 2011. Di pasar berjangka, perak untuk pengiriman Mei turun 1,278 dollar, atau 7,21 persen, menjadi ditutup pada 16,457 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 40,80 dollar atau 4,51 persen, menjadi menetap di 864,70 dollar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : kompas.com

Jumat, 28 Februari 2020

Rifan Financindo Berjangka - Mengintip Peluang Pengembangan Blockchain di Indonesia


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Perkembangan blockchain di berbagai negara dinilai terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan teknologi ini diklaim mampu meningkatkan efisiensi bisnis dan kerja sebuah perusahaan.

Lalu, bagaimana peluang blockchain di Indonesia? Direktur Utama Blocksphere Indonesia Gilang Bhagaskara memprediksi, seperti negara lain, Indonesia akan menjadi salah satu negara yang memanfaatkan teknologi ini ke depannya.

Dia menjelaskan, di perusahaannya sudah melaksanakan proyek implementasi blockchain di industri telekomunikasi, pengawasan lingkungan, transportasi, perbankan, exchange, agrikultur, bahkan pemerintahan.
 
Solusi lain yang didesain Blocksphere, dikatakannya, termasuk solusi kumpul-dana untuk pertanian, supply chain untuk sebuah online e-commerce, serta implementasi solusi carbon credit blockchain pertama untuk organisasi resmi pencatatan carbon credit asia.

Perusahaan ini juga memberikan layanan konsultasi bagi entitas pemerintahan termasuk OJK, Bank Indonesia, Dirjen Perpajakan, dan Angkasa Pura II.

Pada tahun 2019, Asosiasi Blockchain Indonesia dan Blocksphere melaksanakan Finhacks bersama PT Bank Central Asia, Tbk, sebuah blockchain hackathon terbesar di Indonesia, melingkupi 4 kota dan ribuan peserta.

Dia menambahkan, blockchain mampu membantu Indonesia mengintegrasikan data-data dalam jumlah besar tanpa konflik antar kepentingan - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6.com

Kamis, 27 Februari 2020

Rifan Financindo - Plus Minus Untuk Indonesia Keluar Dari Status Negara Berkembang


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Amerika Serikat mengambil kebijakan yang cukup mengagetkan bagi Indonesia. Negri Paman Sam tersebut mengeluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang.

Indonesia keluar dari daftar negara berkembang setelah Kantor Perwakilan Dagang AS atau US Trade Representative (USTR) merevisi metodologi perhitungan negara berkembang untuk investigasi atas bea masuk, yaitu sebuah bea yang dikenakan pada impor. Hal tersebut dikarenakan pedoman sebelumnya yang diterbitkan tahun 1998 sekarang sudah usang.

Ada tiga aturan mengapa sebuah negara tak lagi masuk kategori berkembang dan tak berhak mendapat perlakuan spesial dari AS. Pertama, pendapatan nasional per kapita di atas USD 12 ribu. Kedua, share ke perdagangan dunia lebih dari 0,5 persen. Ketiga, mempertimbangkan keanggotaan di organisasi ekonomi internasional.

Pendapatan nasional per kapita Indonesia baru USD 3.027 per 2018. Namun, Indonesia masuk kategori kedua dan ketiga, Perwakilan Dagang AS mempertimbangkan bahwa negara dengan share 0,5 persen atau lebih di dalam perdagangan dunia merupakan negara maju.

Keputusan itu selaras dengan keluhan Presiden Donald Trump yang sering kesal karena banyak negara mengaku masih berkembang, sehingga dapat untung dari aturan dagang AS. Misal, terkait aturan minimum subsidi produk ekspor.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyatakan, dikeluarkannya Indonesia dari negara berkembang tersebut harus ditanggapi dengan senang, Airlangga menambahkan, berdasarkan proyeksi yang sudah ada, memang Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di 2045.

Dengan status baru tersebut membuat produk Indonesia dapat berdaya saing. Keluarnya Indonesia dari daftar negara berkembang tidak membuat biaya ekspor barang menjadi naik. Sebab, sudah ada perjanjian bilateral sebelumnya yang mendasari.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan keputusan AS mengeluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang tak memberi pengaruh besar bagi perdagangan. Sebab, keputusan AS tersebut lebih spesifik kepada tambahan bea masuk atau Countervailing Duties (CVD) barang Indonesia - RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6.com

Rabu, 26 Februari 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - China Lebih Sedikit Kasus Virus Korona Saat Ini


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pejabat-pejabat kesehatan china mengatakan jumlah kasus baru virus korona selama tiga hari berturut-turut telah melambat.

Komisi Kesehatan China memastikan 1.843 kasus baru, menunjukkan penurunan jumlah kasus baru dalam beberapa hari terakhir ini. Selama dua hari sebelumnya, China melaporkan lebih dari 7.500 penularan baru.

Jumlah korban meninggal akibat virus mematikan ini di daratan China saja mencapai 1.665 orang, termasuk 142 kematian yang dilaporkan.

Juru bicara Komisi Kesehatan China Mi Feng mengatakan persentase kasus yang “parah” menurun, dan kecenderungan menunjukkan bahwa China telah berhasil mengendalikan wabah itu.

Namun Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperingatkan bahwa “tidak mungkin dapat memperkirakan ke mana arah epidemi ini.” Berbicara dalam Konferensi Keamanan Munich.

Kepala WHO Adhanom Ghebreyesus menyerukan kepada negara-negara untuk bekerjasama dengan WHO untuk memberikan informasi yang memadai kepada publik tentang bahaya virus itu, tanpa menimbulkan kepanikan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : VOA

Senin, 24 Februari 2020

PT Rifan - Saham Tokyo Dibuka Merosot


PT RIFAN BANDUNG - Saham-saham Tokyo dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin pagi, menyusul kejatuhan Wall Street dari level tertingginya akhir pekan lalu.

Pada pukul 09.15 pagi, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Saham Tokyo (TSE) mengalami penurunan 192,26 poin atau 0,81 persen, menjadi diperdagangkan di 23.635,72 poin.

Sementara itu, Indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo turun 14,96 poin atau 0,86 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.717,18 poin.

Saham-saham yang berhubungan dengan transportasi laut, besi dan baja, serta logam non-besi paling banyak mencatat penurunan di menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.

Wall Street jatuh dari rekor tertinggi pada penutupan perdagangan, setelah reli empat hari karena investor mencerna laporan pekerjaan bulanan AS dan bersiap untuk perkembangan virus corona berikutnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 277,26 poin atau 0,94 persen, menjadi berakhir di 29.102,51 poin. Indeks S&P 500 berkurang 18,07 poin atau 0,54 persen, menjadi ditutup di 3.327,71 poin.

Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 51,64 poin atau 0,54 persen, menjadi 9.520,51 poin - PT RIFAN

sumber : antaranews

baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu 
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK 
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat