RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Dolar AS bergerak naik di awal sesi perdagangan Asia, Senin (21/Agustus) pagi tadi. Mata uang tersebut secara tentatif menjauh dari low empat bulan terhadap Yen Jepang. Bongkar pasang personel Gedung Putih--yang menjadi isu politik dan pasar sejak minggu lalu--diramalkan dapat menghambat kemampuan Presiden AS Donad Trump untuk mewujudkan rencana reformasi pajak dan tambahan stimulus fiskalnya.
USD/JPY naik 0.1 persen ke level 109.265, setelah tergelincir ke level rendah 108.605 yen pada hari Jumat, terendah sejak akhir April. Pair tersebut tampak mengabaikan Indeks Sentimen Konsumen AS yang dirilis oleh University of Michigan, yang menunjukkan adanya peningkatan menuju level terkuat tujuh bulan di awal Agustus ini. Hasil itu merefleksikan adanya kepercayaan diri konsumen dalam outlook perekonomian AS dan dalam keuangan personal.
Pemecatan Penasihat Gedung Putih
Di samping itu, diberhentikannya Penasihat Gedung Putih, Stephen Bannon, oleh Donald Trump telah dikonfirmasi pada akhir pekan lalu. Keputusan Trump ini kemungkinan akan membuat Trump mendapat tekanan dari pendukungnya dari sayap kanan, tetapi dapat pula meredakan ketegangan yang terjadi antara White House dengan Para Pemimpin Partai.
"Pada akhirnya, Yen menunjukkan gerakan 'buy the rumour, sell the fact' sepeninggal Bannon. Meski demikian, dampaknya tak berlangsung lama dan cukup netral sehubungan dengan fokus yang beralih ke Jackson Hole," kata Mitsuo Imaizumi, Kepala Ahli Forex, di Daiwa Securities, Tokyo.
"Namun, selama data ekonomi AS yang positif masih menunjukkan efek yang kecil bagi Dolar, kemungkinan tak akan ada pula faktor-faktor penggerak pasar yang muncul dari konferensi Fed (di Wyoming)," tambah Imaizumi.
Fokus Pasar Ke Konferensi Jackson Hole
Para investor memfokuskan perhatian mereka minggu ini pada Simposium tahunan di Jackson Hole, AS, pada Kamis dan Jumat mendatang. Ketua The Fed, Janet Yellen, dijadwalkan akan berpidato di Wyoming. Tetapi, para pengamat memperkirakan, beliau tidak akan memberikan wacana baru, setelah notulen The Fed minggu lalu masih menyoroti lemahnya inflasi.
Gubernur ECB, Mario Draghi, juga akan menyampaikan pidato dalam acara tersebut. Tetapi, Draghi sudah memberikan penjelasan bahwa dirinya tak akan menyinggung masalah kebijakan moneter. EUR/USD diperdagangkan pada angka 1.1757 saat berita ini ditulis, dengan kecenderungan flat dan volume perdagangan yang rendah.
sumber : seputarforex.com