PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Dolar pulih terhadap euro dan yen pada sesi perdagangan Selasa karena
aksi jual di lantai bursa saham Tiongkok mulai melambat yang membuat
investor gugup untuk pindah kembali ke mata uang AS. Indeks Dollar, DXY,
naik 0,2% menjadi 96,6590.
Namun penguatan Dollar tidak menghapus penurunan yang sempat dialami
pada sesi Senin, karena sebagian besar investor sedang menunggu
pernyataan kebijakan dari panitia penetapan Federal Reserve, yang
diharapkan akan dipublikasi pada Rabu sore setelah penutupan pertemuan
dua hari, kata Colin Cieszynski, kepala strategi pasar di CMC Markets.
Pelaku pasar berharap panitia akan menyarankan bahwa mereka berniat
untuk menaikkan suku bunga jangka pendek Fed pada pertemuan September.
Jika ini terjadi, maka ini adalah kenaikan suku bunga yang pertama sejak
2006. Yen dan euro sering mengalami penguatan selama masa pasar
mengalami ancaman risiko yang meningkat karena cendrung berspekulasi
sebagai bagian dari strategi perdagangan yang akhirnya melibatkan
pinjaman dalam mata uang dengan suku bunga rendah.
USDJPY diperdagangkan pada level 123,59 ¥, berbeda tipis dibandingkan
dengan level 123,24 ¥ pada sesi akhir Senin di New York. EURUSD
diperdagangkan pada level $ 1,1047, turun dari posisi $ 1,1087 akhir
Senin lalu.
Sementara itu, pelemahan terhadap pound terjadi setelah pembacaan
terbaru atas data pertumbuhan ekonomi Inggris yang sesuai harapan. Data
yang dirilis mendukung sikap hawkish yang diambil oleh Bank of England
pekan lalu ketika mengacu pada potensi kenaikan suku bunga ketika
pergantian tahun,” kata Alex Edwards, analis mata uang di UKForex, dalam
sebuah catatan. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan laba atas
simpanan dalam mata uang tertentu, sehingga lebih menarik bagi investor
dan biasanya menyebabkan mata uang negara tersebut menguat. GBPUSD
diperdagangkan pada level $ 1,5610 dalam perdagangan terakhir, naik 0,3%
dari posisi $ 1,5561 akhir Senin di New York.
Di tempat lain, dolar secara luas melemah terhadap mata uang
negara-negara berkembang, termasuk lira Turki, USDTRY, peso Meksiko,
MXNUSD, dan rand Afrika Selatan, ZARUSD. Tapi dolar menguat terhadap
USDRUB, Rusia rubel dan BRLUSD, real Brasil. Selain pernyataan kebijakan
moneter Fed, PEDAGANG VALUTA melihat prospek ke depan atas laporan
pertumbuhan ekonomi AS kuartal kedua yang diharapkan akan dirilis hari
Kamis besok.
Sumber : financeroll.co.id