Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 28 Juni 2024

Rifan Financindo Berjangka - Perkiraan Harga Emas Mempertahankan Target $2.000 Untuk Akhir Tahun

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - ABN Amro telah menerbitkan pandangan yang hati-hati untuk harga gold hingga akhir 2024 dan mempertahankan perkiraan akhir tahun sebesar $2.000 per ons. Saat ini, satu ons emas berharga $2.327,28. Dalam laporan terbaru mereka, Georgette Boele, Ekonom Senior di bank ini, menyoroti beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi saat ini dan perkembangan harga emas di masa depan.

Harga emas mencapai puncaknya pada awal tahun ini namun telah kehilangan momentum," kata Boele. Menurut laporan tersebut, korelasi tradisional yang biasanya menggerakkan harga emas telah hilang, yang mengarah ke lingkungan pasar yang kompleks dan tidak pasti.

Kebijakan Bank Sentral dan Suku Bunga Riil AS

Langkah-langkah pelonggaran yang diharapkan oleh bank sentral belum mendukung harga emas seperti yang diantisipasi, kata pakar tersebut. Sementara Bank Sentral Eropa (ECB) mulai melakukan pelonggaran pada bulan Juni, penurunan suku bunga pertama oleh Federal Reserve AS (Fed) diperkirakan baru akan dilakukan pada bulan September. "Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter di AS telah menurun tahun ini. Oleh karena itu, harga emas seharusnya lebih rendah, bukan lebih tinggi, dari perspektif ini," jelas Boele.

Selain itu, hubungan antara suku bunga riil AS dan harga emas telah menyimpang dari biasanya. "Suku bunga riil AS telah meningkat sementara harga emas juga meningkat," kata Boele. Normalnya, suku bunga riil yang lebih tinggi akan menurunkan harga emas.

Dolar AS dan Pasokan Emas Fisik

Kekuatan US dollar, yang telah terapresiasi sekitar 5% terhadap sekeranjang mata uang tahun ini, biasanya memberikan tekanan pada harga emas. Namun, harga emas telah naik hampir 11% selama periode yang sama, berlawanan dengan hubungan terbalik yang biasa terjadi, menurut Boele.

Kekhawatiran tentang kekurangan emas fisik, yang merupakan faktor selama krisis COVID, tidak berdasar di pasar saat ini, kata Boele. "Tidak ada kekurangan. Premi untuk koin emas berada di bawah rata-rata jangka panjangnya, dan beberapa koin emas memiliki premi negatif."

Aktivitas Investor dan Sentimen Pasar

Perilaku investor menunjukkan gambaran yang beragam. Sementara investor ETF telah mengurangi posisi mereka ke level 2019, posisi spekulatif di pasar berjangka meningkat. "Kenaikan posisi spekulatif di pasar berjangka mungkin telah mengimbangi beberapa dampak dari likuidasi posisi ETF," kata Boele.

Pendorong utama kenaikan harga emas tahun ini, menurut Boele, adalah pembelian di pasar berjangka, pembelian oleh bank sentral, terutama dari China, dan gambaran teknikal yang positif yang mengarah pada tren pembelian.

Prospek Harga Emas

Ke depan, ABN Amro tetap berhati-hati. Tren harga emas positif, namun momentumnya mulai memudar. Hubungan yang luar biasa positif dengan Dolar AS dan suku bunga riil AS dipandang hanya bersifat sementara. "Jika harga emas kembali merespon ekspektasi bank sentral, maka harga emas akan tetap stabil terhadap dolar AS dan sedikit lebih tinggi terhadap euro," Boele memperkirakan.

Karena saat ini tidak ada kekurangan emas fisik dan pembelian bank sentral tidak membenarkan tingkat harga saat ini, bank mempertahankan perkiraan harga emas sebesar $ 2.000 per ons untuk Desember 2024.

Secara teknikal, Boele menjelaskan zona support antara $2.220 dan $2.275, di mana harga tertinggi dan terendah sebelumnya tumpang tindih, sebagai area penting. "Di bawahnya, zona support berikutnya menunggu di $2.115, di mana rata-rata 200 hari berjalan. Jika harga turun di bawah rata-rata 200 hari, tren jangka panjang akan berubah menjadi negatif - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

 

 

Kamis, 27 Juni 2024

Rifan Financindo - Dolar Berjaya, Emas Merana

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin. Penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) menekan harga sang logam mulia.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2,298,5/troy ons. Terpangkas 0,93% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak 7 Juni atau hampir 3 minggu terakhir.

Dalam sepekan terakhir, harga emas berkurang 1,32% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga jatuh 2,29%.

Saat ini, pasar merespons penguatan dolar AS dan kemungkinan bank sentral Federal Reserve tidak bisa menurunkan suku bunga acuan pada musim panas ini,” kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies di TD Securities, seperti dikutip dari Bloomberg News. Kemarin, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,36% ke 106,05, tertinggi sejak 30 April atau hampir 2 bulan terakhir. Bahkan indeks ini sempat menyentuh level 107 pada perdagangan intraday.

Emas dan dolar AS memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS menguat, biasanya harga emas bergerak sebaliknya.

Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS terapresiasi, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas akan turun, harga pun mengikuti.

Penguatan dolar AS dipicu oleh pernyataan Anggota Dewan Gubernur The Fed Michelle ‘Miki’ Bowman. Dalam sebuah acara di London (Inggris), Bowman menyebut menahan suku bunga acuan di levell saat ini untuk sementara waktu mungkin sudah cukup untuk membawa inflasi turun ke arah target 2%. Bowman pun menegaskan dirinya tidak memperkirakan Federal Funds Rate bisa turun tahun ini.

Saat ditanya apakah dirinya menilai suku bunga acuan tidak bisa turun tahun ini, Bowman menjawab:
Ya, itu masih menjadi pandangan saya. Saya tidak memperkirakan penurunan suku bunga tahun ini, saya menaruh itu (penurunan suku bunga) untuk tahun-tahun ke depan.

Saat ini, dengan ketidakpastian prospek ekonomi dan data yang ada, kami dalam posisi yang baik meski situasi bisa berkembang. Saat data yang masuk mengindikasikan bahwa inflasi turun ke arah 2% secara berkelanjutan, maka menjadi layak (appropriate) untuk menurunkan suku bunga acuan secara bertahap. Namun, kita belum sampai ke titik itu dan saya akan tetap hati-hati,” papar Bowman.

Merespons pernyataan tersebut, pelaku pasar menjadi gusar. Akibatnya, peluang penurunan suku bunga  acuan pada September menipis.

Mengutip CME FedWatch, probabilitas pemangkasan Federal Funds Rate sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September adalah 57,3%. Ini menjadi yang terendah dalam sebulan terakhir  -RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg 

Rabu, 26 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Terjebak Di Sekitar $2.300 Dengan Adanya Data Inflasi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Logam mulia ini jatuh ke dalam kisaran perdagangan di sekitar level rendah $2.300 per ons selama seminggu terakhir, karena para pedagang semakin tidak yakin dengan prospek penurunan suku bunga AS tahun ini.

Meskipun data inflasi untuk bulan Mei cukup menggembirakan, data tersebut masih menunjukkan tekanan harga yang relatif masih tinggi. Indeks manajer pembelian yang kuat di luar dugaan untuk bulan Juni juga memicu kekhawatiran bahwa kekuatan ekonomi AS akan mempertahankan suku bunga lebih lama.

Fokus minggu ini adalah pada data Indeks harga PCE, yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve. Angka ini akan dirilis pada hari Jumat dan secara luas diperkirakan akan menunjukkan inflasi yang sedikit menurun namun tetap berada di atas target tahunan bank sentral sebesar 2%.

Suku bunga yang tinggi menjadi pertanda buruk bagi pasar logam, mengingat bahwa mereka meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia lainnya bervariasi pada hari Selasa, tetapi juga berada dalam kisaran perdagangan yang baru-baru ini ditetapkan. Platinum futures naik 0,4% menjadi $ 1.016,55 per ons, sementara silver futures turun 0,1% menjadi $ 29,817 per ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 25 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Emas Rebound Setelah Anjlok Merespon Data PMI, Rilis PDB Dan PCE Jadi Sorotan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas rebound ke $2.338,25 pada Senin pagi (24 Juni, 08:55 WIB) setelah anjlok dari $2.378 ke kisaran $2.330 pada minggu lalu merespon data Purchasing Managers Index (PMI) Amerika Serikat yang lebih kuat dari perkiraan yang dirilis pada hari Jumat membebani logam mulia ini. Data final Produk Domestik Bruto (PDB) dan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE) Amerika Serikat akan menjadi sorotan minggu ini.

Data ekonomi AS terus menunjukkan sinyal beragam di bulan Juni. Data terbaru dari S&P Global pada hari Jumat menunjukkan bahwa PMI Gabungan AS untuk bulan Juni lebih baik dari perkiraan, naik menjadi 54,6 dari pembacaan akhir 54,5 pada bulan Mei. Angka ini mencatat level tertinggi sejak April 2022. PMI Manufaktur naik menjadi 51,7 pada bulan Juni dari 51,3 pada bulan Mei, mengalahkan perkiraan 51,0. Sementara itu, PMI Jasa meningkat menjadi 55,1 dari 54,8 pada bulan Mei, di atas konsensus 53,7.

Pejabat Fed bergantian menyatakan kemungkinan penundaan waktu pemotongan suku bunga pertama tahun ini. Presiden Fed Bank of Richmond Tom Barkin mengatakan pada hari Kamis bahwa bank sentral berada dalam posisi yang baik dengan kekuatan yang diperlukan untuk bergerak ke arah kebijakan pemotongan suku bunga, tetapi akan menanti lebih banyak data tersedia selama beberapa bulan ke depan.

Sementara itu, Presiden Fed Bank of Minneapolis Neel Kashkari mencatat bahwa mungkin akan memakan waktu satu atau dua tahun untuk mengembalikan inflasi ke 2%. Data ekonomi AS yang lebih kuat dan nada hawkish dari pembuat kebijakan Federal Reserve AS (Fed) terus mendukung Dolar AS dan menyeret harga logam mulia lebih rendah. Perlu dicatat bahwa suku bunga yang lebih tinggi umumnya membebani harga Emas karena meningkatkan biaya peluang memegang aset yang tidak menghasilkan. Di sisi lain, aliran safe-haven karena ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dapat mengangkat logam kuning ini dalam waktu dekat - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Kamis, 20 Juni 2024

Rifan Financindo - Dinamika Di Amerika Angkat Harga Emas

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Rilis data di Amerika Serikat (AS) membantu mengerek harga sang logam mulia.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.329,6/troy ons. Naik 0,38% dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam seminggu terakhir, harga emas naik 0,61% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga terpangkas 4%.

Rilis data ekonomi terbaru di AS sedikit banyak membantu harga emas. US Census Bureau mengumumkan, penjualan ritel di Negeri Paman Sam pada Mei tumbuh 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan April yang terkontraksi (tumbuh negatif) 0,2% mtm.

Namun, pertumbuhan 0,1% lebih rendah dibandingkan konsensus pasar yang memperkirakan naik 0,2%. Ini dibaca sebagai tanda bahwa konsumsi rumah tangga mulai ‘mendingin’ yang kemudian menjadi sinyal laju inflasi bakal teredam.

Dengan demikian, harapan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Federal Reserve makin besar. Mengutip CME FedWatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 62%.

Tidak selesai sampai di situ, kemungkinan suku bunga acuan bisa dipangkas lagi pada Desember. Peluangnya adalah 45%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan saat suku bunga bergerak turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih tertahan di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 49,19. 

RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI emas tipis saja di bawah 50, jadi bisa dibilang netral.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 50,74. Sudah masuk area beli (long) tetapi belum kuat.

Oleh karena itu, harga emas masih rentan terkoreksi. Target support terdekat ada di US$ 2.326/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.321/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan ruang kenaikan juga kian terbatas. Target resisten terdekat adalah US$ 2.335/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik menuju US$ 2.344/troy ons - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

 

Rabu, 19 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Dinamika Di Amerika Angkat Harga Emas

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Rilis data di Amerika Serikat (AS) membantu mengerek harga sang logam mulia.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.329,6/troy ons. Naik 0,38% dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam seminggu terakhir, harga emas naik 0,61% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga terpangkas 4%.

Rilis data ekonomi terbaru di AS sedikit banyak membantu harga emas. US Census Bureau mengumumkan, penjualan ritel di Negeri Paman Sam pada Mei tumbuh 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan April yang terkontraksi (tumbuh negatif) 0,2% mtm.

Namun, pertumbuhan 0,1% lebih rendah dibandingkan konsensus pasar yang memperkirakan naik 0,2%. Ini dibaca sebagai tanda bahwa konsumsi rumah tangga mulai ‘mendingin’ yang kemudian menjadi sinyal laju inflasi bakal teredam.

Dengan demikian, harapan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Federal Reserve makin besar. Mengutip CME FedWatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 62%.

Tidak selesai sampai di situ, kemungkinan suku bunga acuan bisa dipangkas lagi pada Desember. Peluangnya adalah 45%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan saat suku bunga bergerak turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih tertahan di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 49,19. 

RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI emas tipis saja di bawah 50, jadi bisa dibilang netral.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 50,74. Sudah masuk area beli (long) tetapi belum kuat.

Oleh karena itu, harga emas masih rentan terkoreksi. Target support terdekat ada di US$ 2.326/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.321/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan ruang kenaikan juga kian terbatas. Target resisten terdekat adalah US$ 2.335/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik menuju US$ 2.344/troy ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

 

Selasa, 18 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Futures Emas Lebih Rendah Pada Masa Dagang Eropa

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Futures emas lebih rendah pada masa dagang Eropa pada Senin.

Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD2,00 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,74%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD2.310,90 dan resistance pada USD2.358,80.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,03% dan diperdagangkan pada USD105,20.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Juli jatuh 0,53% dan diperdagangkan pada USD29,32 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Juli jatuh 1,78% dan diperdagangkan pada USD4,41 per pon - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Jumat, 14 Juni 2024

Rifan Financindo Berjangka - Emas Dan Logam Mulia Terpukul Oleh Prospek Fed

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas yang lebih luas melemah pada hari Kamis setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral hanya memperkirakan akan memangkas suku bunga satu kali tahun ini, turun dari ekspektasi sebelumnya yang memperkirakan akan ada tiga kali pemangkasan.

Beberapa pembuat kebijakan bahkan terlihat menyerukan agar tidak ada penurunan suku bunga dalam menghadapi inflasi yang tinggi. The Fed juga menaikkan proyeksi inflasi untuk tahun ini.

Prospek kenaikan suku bunga yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi emas dan logam mulia lainnya, karena hal ini meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil. Gagasan ini telah membuat rekor tertinggi harga emas menjadi singkat selama setahun terakhir.

Emas juga terpukul oleh tanda-tanda bahwa beberapa bank sentral utama, terutama People's Bank of China, telah berhenti membeli logam mulia di bulan Mei.

Namun, analis Citi mengatakan dalam sebuah catatan baru-baru ini bahwa emas dapat mencapai $3.000 per ons selama 12 bulan ke depan - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Kamis, 13 Juni 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Bisa Mencapai $3.000/oz Selama 12 Bulan Ke Depan

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dapat melonjak hingga $3.000 selama 12 bulan ke depan, kata analis Citi, karena kombinasi permintaan fisik yang kuat, pembelian bank sentral, dan faktor makroekonomi terus mendukung prospek bullish untuk logam mulia ini.

Jalur harga emas tidak mungkin linier, tetapi harga rata-rata akan cenderung lebih tinggi pada 2H'24 dan 2025," tulis analis Citi dalam sebuah catatan.

Kami melihat pasar didukung jauh di atas $2.000-2.200/oz dan secara teratur menguji ATH nominal hingga akhir 2024," sebelum melonjak menjadi $3.000 pada 2025, perusahaan menambahkan.

Beberapa faktor kunci mendukung prospek bullish ini.

Pertama, kecenderungan risiko asimetris pasar telah menunjukkan ketahanan, dengan harga emas naik ke $2.400 per ons meskipun dolar AS menguat, suku bunga tinggi, dan pasar ekuitas yang kuat.

Perubahan negatif dalam pertumbuhan AS yang luar biasa seharusnya menjadi positif untuk emas, meningkatkan tawaran untuk aset berdurasi dan aset haven, dengan asumsi semua hal lain sama," lanjut catatan tersebut.

Dalam konteks 6-12 bulan, Citi melihat risiko condong ke arah pertumbuhan yang lebih lemah dan imbal hasil yang lebih rendah. Ketidakpastian pemilu AS dan potensi 'red sweep' kemungkinan akan membengkakkan defisit fiskal dan meningkatkan premia jangka panjang, meningkatkan permintaan emas spekulasi untuk alt-fiat."

Prospek kenaikan suku bunga juga mendukung perkiraan optimis ini. Siklus pelonggaran dari Federal Reserve, dikombinasikan dengan reli di pasar Treasury, diperkirakan akan menjadi faktor bullish yang signifikan untuk emas. Ekonom Citi memperkirakan resesi AS akan terjadi pada paruh kedua tahun 2024, yang dapat mendorong imbal hasil yang lebih rendah dan harga emas yang lebih tinggi.

Selain itu, permintaan emas dari sektor resmi tetap kuat. Bank-bank sentral negara berkembang, khususnya, telah menjadi pembeli emas yang signifikan, sebuah tren yang diperkirakan akan terus berlanjut.

Citi juga menunjukkan permintaan ritel yang kuat dari Tiongkok, mencatat bahwa konsumen Tiongkok telah mengumpulkan emas dengan harga yang sangat tinggi.

Premi harga emas RRT yang sehat menunjukkan bahwa permintaan terpendam dan mungkin akan tetap kuat," kata para analis.

Beralih ke logam mulia lainnya, Citi juga memiliki perkiraan bullish untuk perak dan copper. Mereka memproyeksikan harga perak akan naik menuju $38 per ons selama tahun depan, didorong oleh permintaan industri yang kuat, terutama dari sektor solar PV dan kendaraan listrik.

Untuk tembaga, para analis mengantisipasi harga tertinggi baru sepanjang masa sebesar $12.000 per ton pada pergantian tahun, didukung oleh inisiatif transisi energi RRT dan stimulus terkait jaringan listrik yang diharapkan - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

 

Rabu, 12 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Futures Emas Lebih Tinggi Pada Masa Dagang Eropa

PT RIFAN FINANCINDO BEJANGKA BANDUNG - Futures emas lebih tinggi pada masa dagang Eropa pada Selasa.

Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD2,00 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,32%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD2.304,20 dan resistance pada USD2.406,70.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,18% dan diperdagangkan pada USD104,92.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Juli jatuh 0,75% dan diperdagangkan pada USD29,65 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Juli jatuh 1,06% dan diperdagangkan pada USD4,50 per pon - PT RIFAN FINANCINDO BEJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 11 Juni 2024

PT Rifan Financindo - World Gold Council, Semakin Sulit Untuk Menambang Emas

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Sektor pertambangan gold sedang berjuang untuk mempertahankan pertumbuhan produksi karena menemukan deposit logam mulia ini semakin sulit, menurut World Gold Council.

John Reade, Kepala Analis Pasar di World Gold Council, mengatakan: "Kami telah melihat rekor produksi tambang kuartal pertama pada tahun 2024 naik 4% dari tahun ke tahun. Tetapi gambaran yang lebih besar, menurut saya tentang produksi tambang adalah, secara efektif, produksi tambang mencapai titik terendah sekitar tahun 2016, 2018, dan kami tidak melihat adanya pertumbuhan sejak saat itu."

Menurut data Asosiasi Perdagangan Internasional, produksi tambang hanya meningkat 0,5% pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2022, pertumbuhannya 1,35% dari tahun ke tahun, dan tahun sebelumnya 2,7%, sementara pada tahun 2020 produksi emas global mengalami penurunan pertama dalam satu dekade, turun 1%.

Reade menambahkan, "Menurut saya, cerita yang luar biasa adalah: setelah 10 tahun pertumbuhan yang cepat sejak sekitar tahun 2008, industri pertambangan sedang berjuang untuk melaporkan pertumbuhan produksi yang berkelanjutan."

Ia menjelaskan bahwa menemukan deposit emas baru menjadi lebih menantang di seluruh dunia karena banyak area potensial yang telah dieksplorasi.

World Gold Council menegaskan bahwa pertambangan emas skala besar membutuhkan modal yang signifikan dan eksplorasi serta pengembangan yang ekstensif, dengan rata-rata 10 hingga 20 tahun sebelum sebuah tambang siap berproduksi.'

Bahkan selama proses eksplorasi, kemungkinan untuk mengubah suatu penemuan menjadi tambang yang sedang dikembangkan adalah rendah, dengan hanya sekitar 10% dari penemuan emas global yang mengandung logam yang cukup untuk dijadikan alasan untuk melakukan penambangan.

Hingga saat ini, sekitar 187.000 ton emas telah diekstraksi, dengan sebagian besar berasal dari Cina, Afrika Selatan, dan Australia. Cadangan emas yang dapat diekstraksi diperkirakan sekitar 57.000 ton, menurut US Geological Survey.

Reade mencatat bahwa selain proses penemuan, mendapatkan izin dari pemerintah menjadi lebih sulit dan memakan waktu lebih lama, sehingga membuat penambangan menjadi lebih menantang. Mengamankan lisensi dan izin yang diperlukan sebelum perusahaan pertambangan dapat memulai operasi dapat memakan waktu beberapa tahun.

Selain itu, banyak proyek pertambangan yang direncanakan untuk daerah-daerah terpencil yang membutuhkan infrastruktur seperti jalan, listrik, dan air, yang menyebabkan biaya tambahan untuk membangun tambang-tambang ini dan mendanai operasinya, ujar Reade.

Harga emas telah menurun setelah mencapai rekor tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, didorong oleh permintaan yang kuat yang dipimpin oleh China. Mengingat kesulitan-kesulitan dalam produksi emas dan tantangan-tantangan di sektor pertambangan, dapat dikatakan bahwa logam mulia ini berpotensi untuk mencapai rekor tertinggi baru di masa mendatang - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

 

 

Senin, 10 Juni 2024

PT Rifan - Harga Emas Naik Ke $2.400 Seiring Tumbuhnya Spekulasi Penurunan Suku Bunga Sebelum Rilis Data Payroll

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik di perdagangan Asia pada hari Jumat, mendekati level tertinggi karena spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve meningkat untuk mengantisipasi data nonfarm payrolls yang akan dirilis hari ini.

Logam mulia ditetapkan untuk kenaikan mingguan karena serangkaian data ekonomi AS mendorong ekspektasi bahwa Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September. Gagasan ini mendorong dolar ke posisi terendah dua bulan.

Pemangkasan suku bunga oleh Bank of Canada dan Bank Sentral Eropa juga mendorong optimisme atas kebijakan moneter yang lebih longgar, yang menguntungkan pasar logam.

Spot gold naik 0,5% menjadi $ 2.386,55 per ons, sementara gold futures yang akan berakhir pada bulan Agustus naik 0,6% menjadi $ 2.405,40 per ons pada pukul 12:01 WIB - PT RIFAN

Sumber : investing

Jumat, 07 Juni 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Melonjak Seiring Naiknya Harapan Penurunan Suku Bunga

RIFAN FINANCINDO BEJANGKA BANDUNG - Harga emas naik di perdagangan Asia pada hari Kamis, memperpanjang kenaikan minggu ini karena data ekonomi yang lemah memicu ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, menekan dolar.

Logam mulia ini berada di posisi menguat minggu ini karena para pedagang terus bertaruh bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September. Penurunan suku bunga oleh Bank of Canada dan antisipasi penurunan suku bunga yang diharapkan secara luas oleh Bank Sentral Eropa juga mendorong optimisme atas pelonggaran kondisi moneter di seluruh dunia.

Hal ini membuat logam mulia ini naik bahkan ketika selera risiko yang lebih luas membaik.

Spot gold naik 0,6% menjadi $ 2.370,40 per ons, sementara gold futures yang akan berakhir pada bulan Agustus turun 0,6% menjadi $ 2.389,70 per ons pada pukul 12:07 WIB - RIFAN FINANCINDO BEJANGKA

Sumber : investing

Kamis, 06 Juni 2024

Rifan Financindo - Emas Berada Di Kisaran Di Tengah Spekulasi Penurunan Suku Bunga

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Para trader tetap waspada untuk bertaruh besar pada logam mulia, bahkan ketika sejumlah data ekonomi AS yang lemah memicu peningkatan spekulasi bahwa the Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September.

Data lowongan pekerjaan yang lemah pada hari Selasa menambah gagasan ini, muncul hanya beberapa hari setelah data indeks manajer pembelian yang lemah dan pembacaan produk domestik bruto yang diturunkan.

Alat CME Fedwatch menunjukkan bahwa para trader terus meningkatkan taruhan mereka pada penurunan suku bunga di bulan September.

Namun pasar masih berhati-hati, dengan data penggajian non-pertanian yang akan dirilis pada hari Jumat yang akan memberikan isyarat yang lebih pasti di pasar tenaga kerja.

The Fed juga akan bertemu minggu depan, dan secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di tengah inflasi AS yang masih tinggi.

Logam mulia lainnya juga bergejolak pada hari Rabu. Platinum futures turun 0,2% menjadi $995,50 per ons, sementara silver futures naik 0,8% menjadi $29,863 per ons, setelah kedua logam tersebut mencatat penurunan tajam pada hari Selasa - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Rabu, 05 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harapan Penurunan Suku Bunga Tumbuh Di Tengah Lemahnya Data AS, Dolar Merosot

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG -Para pedagang terlihat memperkirakan peluang 52,1% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan September, naik dari ekspektasi kemarin sebesar 47%, Alat CME Fedwatch menunjukkan pada hari Selasa.

Pergeseran ekspektasi ini terjadi setelah data indeks manajer pembelian menunjukkan pada hari Senin bahwa aktivitas manufaktur AS menyusut untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Mei.

Data PMI, yang muncul hanya beberapa hari setelah pembacaan produk domestik bruto yang lemah, mendorong spekulasi bahwa ekonomi AS mendingin, yang dapat menandai inflasi yang lebih lembut dan memberikan Federal Reserve lebih percaya diri untuk mulai memangkas suku bunga.

Gagasan ini membuat dollar merosot ke posisi terendah dua bulan pada hari Senin.

bertemu minggu depan The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap. Namun sebelum itu, data pasar tenaga kerja utama akan dirilis minggu ini dan kemungkinan akan menjadi faktor dalam rencana suku bunga bank sentral.

Keputusan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa dan Bank of Canada akan dirilis minggu ini, dengan kedua bank sentral akan mulai memangkas suku bunga.

Suku bunga yang lebih rendah diperkirakan akan menguntungkan emas dan logam mulia lainnya, mengingat bahwa biaya peluang untuk berinvestasi di sektor ini meningkat dalam lingkungan suku bunga tinggi.

Logam mulia lainnya stabil pada hari Selasa setelah naik pada hari Senin. Platinum futures turun 0,1% menjadi $ 1.023,50 per ons, sementara silver futures stabil pada $ 30,785 per ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 04 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Emas Mundur Karena Spekulasi Penurunan Suku Bunga Mendorong Saham

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kerugian pada logam mulia terjadi karena para pedagang menumpuk aset-aset yang lebih berbasis risiko, terutama karena data terbaru menunjukkan penurunan inflasi AS. Saham-saham Asia melonjak pada hari Senin.

Indeks harga PCE Data inflasi AS, yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, menurun seperti yang diharapkan pada bulan April, data menunjukkan pada hari Jumat. Hal ini memicu beberapa spekulasi bahwa the Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September, dengan Alat CME Fedwatch sekarang menunjukkan peluang yang lebih besar untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Namun, gagasan ini akan diuji dalam beberapa hari mendatang dengan data penggajian non-pertanian yang akan dirilis pada hari Jumat ini dan Pertemuan Fed minggu depan.

Ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa dan Bank of Canada, pada pertemuan mereka masing-masing minggu ini, juga memberikan sedikit dukungan untuk emas.

Logam mulia lainnya sedikit bervariasi pada hari Senin, setelah mengungguli emas dalam beberapa minggu terakhir. Platinum futures naik 0,3% menjadi $ 1.046,60 per ons, sementara silver futures turun 0,2% menjadi $ 30,370 per ons - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Senin, 03 Juni 2024

PT Rifan - Harga Emas Tertekan, Lebih Banyak Isyarat Suku Bunga Mendekat

PT RIFAN BANDUNG - Logam mulia tertekan oleh antisipasi lebih banyak data ekonomi AS dalam beberapa hari mendatang, yang kemungkinan akan mempengaruhi prospek suku bunga.

Pembacaan revisi pada data kuartal pertama produk domestik bruto akan dirilis pada hari Kamis, dan kemungkinan akan menunjukkan ketahanan dalam perekonomian. Kekuatan dalam perekonomian juga memberikan ruang gerak yang lebih besar bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga lebih lama.

Yang akan diawasi lebih dekat adalah data Indeks harga PCE, yang akan dirilis pada hari Jumat. Angka tersebut merupakan pengukur inflasi pilihan Fed.

Data ini dirilis setelah beberapa pejabat Fed memperingatkan bahwa bank tersebut memiliki sedikit kepercayaan diri untuk mulai memangkas suku bunga. Hal ini juga membuat para trader mulai memperkirakan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September.

Prospek suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi emas dan logam mulia lainnya, karena hal ini mendorong naiknya biaya peluang untuk berinvestasi di logam mulia.

Logam mulia lainnya juga turun mengikuti pendapat ini. Platinum futures merosot 0,6% menjadi $1.040,15 per ons, sementara silver futures merosot hampir 2% menjadi $31,767 per ons - PT RIFAN

Sumber : investing