PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) memperpanjang keuntungan untuk hari kedua beruntun.
Emas menguat didorong oleh pelemahan USD setelah China mengatakan
akan membatalkan aturan karantina COVID-19 untuk pelancong yang masuk.
Hal itu dianggap sebagai langkah besar dalam pembukaan kembali
perbatasannya.
Bursa Comex ditutup pada Senin (26/12) untuk hari libur Natal.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya
turun 0,17 persen menjadi 104,1510 pada pukul 15.00 waktu setempat.
(2000 GMT). Indeks USD telah jatuh 7,0 persen sejak awal kuartal
keempat.
China telah melonggarkan pembatasan COVID-19, meningkatkan harapan untuk
meningkatkan ekonominya. Investor menganggap ini sebagai sinyal bullish
untuk emas, karena permintaan fisik untuk emas dapat meningkat.
Komisi Kesehatan China, pada Senin (26/12) menyatakan akan berhenti
mewajibkan pelancong yang masuk untuk melakukan karantina pada saat
kedatangan mulai 8 Januari, bahkan ketika kasus COVID melonjak.
Pada saat yang sama, Beijing menurunkan peraturan untuk menangani kasus
COVID menjadi Kategori B yang tidak terlalu ketat dari Kategori A
tingkat atas.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex
New York Exchange, bertambah USD 18,90 atau 1,05 persen menjadi ditutup
pada USD 1.823,10 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level
tertinggi sesi di USD 1.841,90 dan terendah di USD 1.808,00 per ounce.
Emas berjangka terangkat USD 8,90 atau 0,5 persen menjadi USD 1.804,20 - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : jpnn.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar