PT RIFAN BANDUNG - Harga emas stabil pada hari Senin meskipun data pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan memberikan indikasi lebih banyak potensi kenaikan suku bunga, sementara harga tembaga naik saat banyak kota di China yang melonggarkan pembatasan COVID-19 dan meningkatkan harapan untuk pembukaan kembali penuh.
Sementara nonfarm payroll AS tumbuh lebih baik pada bulan November, pasar tampaknya tetap berpegang pada pesan Federal Reserve bahwa suku bunga akan naik dengan tingkat yang lebih lambat dalam beberapa bulan mendatang.
Dolar AS juga tampaknya telah mengambil sedikit dukungan dari data pekerjaan, dan diperdagangkan di level terendah lima bulan, sementara yield treasury AS bergerak di atas posisi terendah dua bulan.
Harga emas diperkirakan akan pulih lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang seiring kenaikan suku bunga Fed melambat. Tetapi ketidakpastian atas jalur inflasi AS, serta tingkat terminal Fed, masih diperkirakan akan memacu volatilitas di pasar.
Emas spot naik 0,1% di $1.800,10/oz, dan emas berjangka naik 0,2% di $1.813,40/oz, dan kedua instrumen diperdagangkan di level tertinggi hampir empat bulan.
Logam mulia lainnya ditopang oleh ekspektasi Fed yang kurang hawkish. Platinum naik 0,6%, sedangkan perak naik 0,9%. Pasar logam mulia mencatat kerugian besar tahun ini karena kenaikan suku bunga AS meningkatkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak menghasilkan imbal hasil.
Hal ini membuat emas kehilangan status safe haven-nya, dan telah membuat logam kuning diperdagangkan lebih sejalan dengan aset konvensional yang didorong oleh aset risiko tahun ini.
Sentimen dalam sesi terakhir juga didukung oleh lebih banyak kota di China mengendurkan tindakan anti-COVID selama akhir pekan. Pusat-pusat ekonomi termasuk Beijing dan Shanghai keduanya melonggarkan beberapa langkah pergerakan dan pengujian, pasalnya pemerintah berusaha untuk menenangkan gelombang protes yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kebijakan zero-COVID yang ketat.
Reuters juga melaporkan bahwa pemerintah bersiap untuk mengumumkan pelonggaran pembatasan secara nasional dalam beberapa minggu mendatang.
Logam industri naik tajam di tengah prospek pembukaan kembali China yang lebih luas, mengingat negara tersebut merupakan salah satu negara importir komoditas terbesar di dunia.
Harga tembaga naik 0,4% di $3,8718 per pon setelah reli lebih dari 6% minggu lalu. Harga logam merah juga diperdagangkan di level tertinggi tiga minggu.
Permintaan tembaga diperkirakan akan meroket karena pembukaan kembali China, namun pasokan mengetat dalam beberapa bulan terakhir karena produksi yang lebih rendah dari penambang utama di Chili dan Peru - PT RIFAN
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar