RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada Kamis pagi seiring berkurangnya kekhawatiran resesi AS karena data inflasi yang lemah, sementara harga tembaga tertahan di level tertinggi lima minggu imbas penguatan dolar.
Pukul 08.13 WIB, harga emas spot turun 0,1% di $1.789,91, sementara harga emas futures turun 0,5% di $1,805,45.
Harga emas telah naik ke level tertinggi satu bulan pada hari Rabu setelah data menunjukkan bahwa tekanan inflasi AS mereda pada bulan Juli, yang melemahkan dolar. Tetapi harganya segera mundur dari puncak, karena data memicu reli luas dalam aset yang digerakkan oleh risiko.
Harga emas kini tampaknya terjebak antara melemahnya dolar dan meningkatnya minat risiko. Inflasi harga produsen AS, yang dijadwalkan terbit pukul 19.30 WIB pada hari Kamis, dapat memberikan isyarat lebih lanjut untuk logam kuning.
Inflasi harga produsen diperkirakan mencerminkan penurunan harga konsumen. Tetapi tanda-tanda bahwa tren ini tidak meluas ke harga pabrik dapat mengurangi minat risiko.
Perak jatuh 1%, sementara platinum sebagian besar tidak berubah. Indeks dolar AS datar pada hari Kamis setelah anjlok 1,1% di sesi sebelumnya.
Melemahnya dolar, di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve pada September mendorong harga logam industri.
Tembaga naik 0,2% di $3,64 per pon, menyusul reli 1,7% di sesi sebelumnya. Seng dan nikel naik masing-masing 2,5% dan 4,2%, pada hari Rabu.
Namun lonjakan harga logam industri terjadi meskipun ada penurunan aktivitas pabrik di seluruh dunia. Inflasi harga produsen di China turun hingga Juli, sementara aktivitas manufaktur berkontraksi dalam menghadapi pembatasan COVID-19.
Aktivitas industri di AS dan Zona Euro juga menurun karena melonjaknya harga komoditas dan meningkatnya masalah rantai pasokan awal tahun ini - RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar