PT RIFAN BANDUNG - Harga emas kembali turun kini ke titik terendah satu bulan pada hari Senin pasca sinyal hawkish kebijakan dari Federal Reserve AS, sedangkan harga tembaga anjlok akibat data industri yang lemah dari China.
Harga emas spot turun 0,7% di $1.726,06/oz, sementara harga emas berjangka turun 0,7% di $1.727,50/oz pukul 09.20 WIB. Kedua instrumen diperdagangkan di sekitar level terlemahnya sejak akhir Juli.
Harga logam kuning jatuh minggu lalu setelah Ketua Fed Jerome Powell menolak gagasan untuk cenderung dovish oleh The Fed, dan memperingatkan bahwa konsumen dan bisnis AS harus menghadapi suku bunga tinggi untuk meredam inflasi. Ketua Fed juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di negara itu kemungkinan akan melambat sebagai akibatnya.
Komentar Powell mendorong reli dalam dolar, dan greenback kini diperdagangkan di sekitar level tertinggi 20 tahun pada hari Senin. Penguatan dolar AS, ditambah dengan prospek kenaikan suku bunga sangat mengganggu prospek emas untuk tahun ini.
Lebih dari 60% trader kini memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin - batas atas perkiraan - pada bulan September. Komentar dari beberapa pejabat Fed menyiratkan bahwa suku bunga AS dapat mengakhiri tahun signifikan di atas 3%, dari tingkat saat ini 2,25 hingga 2,5%.
Fokus minggu ini beralih ke data ketenagakerjaan AS terbit hari Jumat, yang dapat memberi Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.
Kenaikan suku bunga sebagian besar telah melemahkan kenaikan emas tahun ini, meskipun logam kuning mengalami beberapa kenaikan selama awal konflik Rusia-Ukraina. Emas diperdagangkan turun hampir 5% selama 12 bulan terakhir, dan telah turun hampir 20% dari tingkat puncak 2022.
Logam industri juga turun pasalnya kekuatan dolar AS memberi tekanan, sementara juga peringatan ekonomi Powell memberikan keraguan atas permintaan logam.
Tembaga anjlok 1,8% pada hari Senin, usai data industri yang lemah dari China menambah kerugian logam merah ini. Data industrial profit di negara tersebut terus mengalami penurunan di bulan Juli. Lainnya, nikel berjangka berakhir naik 0,09% ke 21.695,50 pada Sabtu, dan timah naik 1,81% ke 24.280,00 di ICE London pada penutupan Jumat.
Fokus sekarang kini ada pada data PMI China yang akan dirilis pekan ini, yang kemungkinan akan mempengaruhi harga lebih jauh.
Harga tembaga telah jatuh tahun ini seiring perlambatan ekonomi di China, negara importir terbesar logam kuning.
Selain itu, karet mencapai 143,80 pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle di ICE London tercatat di level 417,40, dan Kakao AS turun 0,04% di 2.416,00 hingga penutupan Sabtu.
Pagi ini, bitcoin turun 0,87% di 19.822,3 pukul 10.22 WIB BTC/USD - PT RIFAN
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar