PT RIFAN BANDUNG - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan tajam sehari sebelumnya.
Logam kuning menjadi kembali berada di bawah level psikologis USD
1.800 PER ounce setelah laporan pekerjaan AS tampak lebih baik dari yang
diperkirakan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New
York Exchange, anjlok USD 15,7 atau 0,87 persen, menjadi ditutup pada
USD 1.791,20 per ounce.
Harge emas berjangka melonjak USD 30,5 atau 1,72 persen menjadi USD
1.806,90 pada Kamis (4/8), setelah tergelincir USD 13,30 atau 0,74
persen menjadi USD 1.776,40 pada Rabu (3/8).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (5/8) bahwa para
pengusaha AS menambahkan 528 ribu pekerjaan baru pada Juli, jauh lebih
baik dari perkiraan para ekonom untuk penambahan 258 ribu dan tingkat
pengangguran adalah 3,5 persen, lebih rendah dari perkiraan ekonom
sebesar 3,6 persen.
Data ekonomi yang optimistis mendorong indeks USD dan imbal hasil
obligasi pemerintah AS lebih tinggi, yang meredam daya tarik emas.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama
lainnya, mencapai tertinggi satu minggu di 106,81. Sementara itu, imbal
hasil obligasi AS 10-tahun yang menjadi acuan mencapai tertinggi dua
minggu di 2,87 persen.
Analis pasar berpendapat laporan pekerjaan Juli yang kuat dapat
memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan terus secara
agresif memperketat kebijakan moneter dalam menurunkan inflasi.
Beberapa minggu ke depan akan benar-benar menguji apakah emas
adalah tempat yang aman lagi," kata analis di platform perdagangan
daring OANDA Ed Moya.
Moya menyebut pedagang emas sekarang memiliki dua pertanyaan besar.
"Seberapa tinggi Fed akan mengambil suku bunga? Bisakah emas reli
bersama penguatan USD," ungkap Moya - PT RIFAN
Tidak ada komentar :
Posting Komentar