RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali tergelincir ke level terendah sepanjang dua minggu terkahir di akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi).
Emas berjangka terpuruk di bawah level psikologis USD 1.800 untuk hari kedua berturut-turut.
Penguatan USD dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi menjadi penyebab terupuknya harga emas.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex
New York Exchange, terpangkas lagi USD 5 atau 0,28 persen, ditutup pada
nilai USD 1.793,50 per ounce.
Emas berjangka terjun USD 35,2 atau 1,92 persen menjadi USD
1.798,50 per ounce pada Selasa , setelah merosot USD 8,20 atau
0,45 persen menjadi USD 1.825,50 pada Senin, dan melonjak
USD 22,2 atau 1,23 persen menjadi USD 1,833,70 per ounce pada Jumat .
"Ini membuat frustrasi pasar emas bahwa meskipun ada beberapa
penghindaran risiko yang lebih tajam di pasar pekan ini, pasar emas
tetap dilanda aksi jual," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco
Metals.
Kekhawatiran tentang perlambatan yang didorong oleh varian Delta
dalam pertumbuhan ekonomi telah mengguncang ekuitas minggu ini.
Tetapi aliran ke emas telah dibatasi oleh imbal hasil obligasi yang
lebih kuat dan kenaikan USD yang telah membuat emas lebih mahal bagi
pemegang mata uang lainnya
Kenaikan emas dibatasi pada tahun 2021, meskipun suku bunga rendah
dan inflasi tinggi bukan pertanda baik untuk prospeknya dan kami
memperkirakan harga emas rata-rata USD 1.750 pada tahun 2022 karena
aliran investasi turun lebih jauh," kata Societe Generale dalam sebuah
catatan.
Presiden Fed Bank New York John Williams pada Rabu mengatakan bahwa mungkin tepat bagi Federal Reserve untuk mulai
mengurangi laju pembelian asetnya akhir tahun ini jika ekonomi AS terus
membaik.
Investor juga mengamati pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis
waktu setempat untuk petunjuk apakah mungkin akan memutar kembali
dukungan ekonomi.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung naik di lingkungan suku
bunga rendah, sementara beberapa investor juga memandang logam sebagai
lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti
langkah-langkah stimulus - RIFAN FINANCINDO
Sumber : jpnn.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar