PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas melemah lagi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk dua hari beruntun. Harga emas turun karena imbal hasil obligasi pemerintah AS yang tetap tinggi mengurangi daya pikat emas sebagai lindung nilai dari inflasi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange turun USD8,0 atau 0,44% menjadi USD1.797,90 per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka tergerus USD2,5 atau 0,14% menjadi USD1.805,90 per ounce.
Emas berjangka melonjak USD31 atau 1,74% menjadi USD1.808,40 per ounce pada Senin, setelah menguat USD2,4 atau 0,14% menjadi USD1.777,40 pada Jumat, dan naik USD2,2 atau 0,12% menjadi USD1.775,00 pada Kamis.
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan bahwa kenaikan imbal hasil obligasi baru-baru ini adalah pertanda sehat bagi ekonomi, mengecilkan ketakutan inflasi dari kebijakan fiskal AS yang longgar.
Meningkatnya imbal hasil obligasi terus membebani pasar emas. Emas belum menemukan jalan untuk pemulihan yang berkelanjutan bahkan dengan pembicaraan tentang langkah-langkah stimulus tambahan," kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures Phillip Streible, dikutip dari Antara, Kamis.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun menyentuh 1,4 persen untuk pertama kalinya sejak Februari 2020. Kenaikan imbal hasil cenderung merugikan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi karena meningkatkan peluang kerugian memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Powell juga menegaskan kembali bahwa suku bunga AS akan tetap rendah dan The Fed akan terus membeli obligasi untuk mendukung ekonomi AS.
"Selama dua hari terakhir, Powell yang sangat dovish dan karenanya ramah risiko telah menyemangati pasar saham yang bearish untuk dolar AS dan dengan demikian telah memberi emas sedikit ruang untuk bernapas," kata Seorang Pedagang Bank Investasi BMO Tai Wong.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 17,1 sen atau 0,62% menjadi USD27,859 per ounce. Platinum untuk pengiriman April terangkat USD18,2 atau 1,47% menjadi USD1.257,90 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : okezone.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar