Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 03 April 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Indeks Diproyeksi Membentuk Pola Hammer Di Level Support

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, tiga indeks saham utama AS kembali ditutup di teritori negatif dan memperpanjang kelesuan di awal kuartal 2, dengan DJIA memimpin kejatuhan sebesar 1% pada perdagangan Selasa (02/04/24) sementara yield US Treasury tenor 10 tahun menyentuh titik tertinggi 4 bulan setelah data menunjukkan permintaan tenaga kerja yang kuat, dengan demikian memicu kekhawatiran Federal Reserve akan menunda pemotongan suku bunga.

US Dollar juga sempat menyentuh titik tertinggi 4 bulan sebelum ditutup lebih rendah, seiring antisipasi atas pemerintah Jepang yang akan mengintervensi Yen, membatasi kekuatan Dollar atas mata uang Negeri Sakura tersebut.

Dollar Index yang mengukur kekuatan USD atas 6 mata uang major dunia lainnya, tergerus 0.21%; sementara Emas mencatatkan puncak harga terbaru.

Yield US Treasury sesungguhnya telah mulai naik hari Senin semenjak data manufaktur tumbuh ekspansif ke atas angka 50 untuk pertama kalinya sejak September 2022 dan PCE price index pekan lalu pun direvisi lebih tinggi untuk bulan Januari seiring belanja masyarakat booming di bulan Februari.

US10YT menyentuh yield 4.405%, terkuat sejak 28 November.

Sementara obligasi negara AS tenor 2 tahun yang paling merefleksikan perkiraan suku bunga, jatuh 2.5 bps ke yield 4.693%.

Dua pejabat penting bank sentral AS kembali menyuarakan tidak perlu buru-buru memangkas suku bunga apabila Inflasi masih di atas target bank sentral 2%.

Alat survey CME FedWatch Tool menyatakan saat ini peluang pemotongan Fed Fund Rate di bulan Juni sebesar 62%, turun dari probabilitas 70% sepekan lalu.

Data tenaga kerja akan jadi fokus pelaku pasar pekan ini, di mana laporan penting Nonfarm Payroll bulan Maret sedianya akan dirilis hari Jumat dengan perkiraan adanya 205 ribu pekerjaan baru di bulan Maret, melambat dari 275 ribu di bulan Februari, di mana ekonomi AS diharapkan mendarat pada kondisi soft-landing (di kala Inflasi mampu melandai namun ekonomi secara keseluruhan tidak begitu terdampak negatif).

Dalam rangkaian laporan tenaga kerja, hari ini giliran ADP Nonfarm Employment Change yang diperkirakan akan memberikan angka lebih tinggi di bulan Maret sebesar 148 ribu, dibanding 140 ribu pada Februari.

Tak lupa akan dipantau angka PMI manufaktur dari S&P Global dan PMI service dari ISM, melengkapi statement lain dari pejabat penting The Fed berikutnya.

DATA EKONOMI AS: JOLTs Job Openings yang mendata permintaan tenaga kerja alias lowongan pekerjaan, justru naik 8000 ke angka 8.756 juta pada bulan Februari, lebih tinggi dari pembacaan Januari yang direvisi lebih rendah menjadi 8.748 juta; demikian dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS. Pelaku pasar menyikapi kenyataan bahwa ekonomi AS masih terbilang kuat di tengah trend naik suku bunga yang tampaknya punya resiko sulit turun dalam waktu dekat. Menambah sentimen negatif, harga saham Tesla drop 4.9% setelah berita pengiriman mobil kuartalan turun untuk pertama kali dalam 4 tahun dan tak mampu penuhi perkiraan analis Wall Street.

MARKET EROPA: Index saham Eropa STOXX 600 juga ditutup terdepresiasi 0.8% di titik terendah 1 minggu setelah sempat menyentuh titik rekor High intraday. Aktifitas manufaktur EUROZONE terkontraksi dengan laju yang semakin menukik pada bulan Maret, seiring permintaan terus melemah dan Inflasi JERMAN pun melandai. Obligasi negara Jerman tenor 10 tahun jatuh 1.2 bps ke level yield 2.398%. Hari ini akan dinantikan data Inflasi Eurozone yang lebih luas, yang akan memberi indikasi mengenai kapan European Central Bank akan memulai pemotongan suku bunga.

MARKET ASIA: Yen Jepang berbalik menguat 0.03% versus Dollar pada level 151.57 setelah sempat terdepresiasi ke 151.79. Pemerintah Jepang mulai merasa urgensi untuk intervensi Yen Jepang yang kian rontok sempat ke level 151.975/USD demi mengendalikan gerakan mata uang yang liar tersebut. Dalam pekan PMI, JEPANG dan CHINA akan laporkan Services PMI mereka hari ini.

KOMODITAS: Harga MINYAK Brent sempat menyentuh level USD 89/barrel untuk pertama kalinya sejak bulan Oktober (sebelum akhirnya ditutup pada angka USD 88.92/barrel), seiring munculnya ancaman baru atas persediaan minyak global dari serangan teranyar Ukraina pada fasilitas energi Russia di hari Selasa. EMAS mencapai titik rekor terbaru secara para trader memburu aset safe-haven terkait meningkatnya tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah, seraya mengacuhkan Dollar yang masih menguat dan goyahnya peluang pemotongan suku bunga AS. Spot harga emas sempat menyentuh USD 2276.89/ounce; sementara futures emas malah lebih tinggi lagi 1.1% di angka USD 2281.8/ounce. Apresiasi harga minyak juga terbantu oleh data persediaan minyak mentah AS yang anjlok lebih banyak dari ekspektasi, Seperti di laporkan oleh American Petroleum Institute untuk pekan yang berakhir 29 Maret, tergerus 2,3 juta barel (lebih tinggi dari perkiraan 2 juta barrel) menyusul penambahan 9.3 juta barrel di pekan sebelumnya. Hari ini giliran pemerintah AS yang akan merilis angka stok persediaan minyak mentah mingguan di mana diperkirakan akan berkurang 2 juta barrel.

IHSG kemarin (02/4) nyatanya berhasil ditutup di territory positif 7237 setelah sempat berkubang kembali di zona merah, membalikkan penguatan 32 pts atau 0.44%. Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas harus memberi warning jika penguatan ini tidak akan awet berhubung sentimen regional kurang mendukung sementara posisi nilai tukar Rupiah juga belum banyak perbaikan saat ini di IDR 15882/USD.

Our best advise adalah untuk lebih banyak pertahankan sikap WAIT & SEE dan gunakan momentum penguatan untuk kurangi posisi di harga yang lebih baik, ada baiknya pertimbangkan kurangi size portfolio mengantisipasi libur panjang Idul Fitri. Secara teknikal, indeks membentuk pola hammer di level support,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Rabu - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 02 April 2024

PT Rifan Financindo - Bitcoin Tak Akan Pernah Gantikan Emas Sebagai Penyimpan Nilai Tertinggi "Ekonom Peter Schiff"

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Bitcoin melonjak hingga $70.000, memecahkan rekor sebelumnya yang dicapai pada November 2021 selama pandemi. Demikian pula, gold mencapai puncak baru sepanjang masa di $ 2,145.37, melampaui level tertinggi sebelumnya dari Desember lalu.

Ekonom Peter Schiff menyampaikan keraguannya dalam komentarnya baru-baru ini tentang lonjakan harga Bitcoin terbaru, terutama jika dibandingkan dengan emas. Meskipun Bitcoin mencapai level tertinggi baru dalam dolar, ia menunjukkan bahwa ketika diukur dengan logam mulia, aset kripto utama ini belum mencapai level tertinggi baru.

Schiff menyarankan bahwa perbedaan ini dapat melemahkan argumen Bitcoin sebagai "emas digital", atau menggantikan logam kuning sebagai penyimpan nilai tertinggi. Ia menambahkan bahwa mata uang kripto masih tertinggal dalam rasio Bitcoin terhadap emas, yang mengukur kinerja relatif kedua aset tersebut.

Pernyataan Schiff muncul di tengah-tengah kenaikan kinerja Bitcoin yang kuat. Mata uang kripto ini mengalami peningkatan yang mengesankan lebih dari 155% pada tahun 2023, dengan tren kenaikan ini berlanjut hingga tahun 2024, di mana nilainya telah bertambah sekitar 67%. Lonjakan ini bertepatan dengan persetujuan SEC atas dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin, yang semakin meningkatkan sentimen investor institusional.

Schiff, yang dikenal dengan sikap kritisnya terhadap Bitcoin, juga mengkritik penggambaran media mengenai mata uang kripto ini dan mempertanyakan kepraktisan perdagangan ETF Bitcoin.

Di sisi lain, emas juga mengalami kenaikan yang luar biasa, menutup kuartal ini pada level tertinggi sepanjang masa. Lonjakan ini sejalan dengan reputasi emas sebagai aset safe haven bagi investor, terutama selama kondisi pasar yang bergejolak.

Terlepas dari pandangan hati-hati Schiff, beberapa analis pasar seperti Larry Tentarelli tetap optimis dengan potensi Bitcoin. Tentarelli, Kepala Ahli Strategi Teknikal di Blue Chip Daily Trend Report, memperkirakan bahwa Bitcoin dapat melampaui $100.000 pada akhir tahun, kemungkinan didorong oleh peristiwa Bitcoin halving yang akan datang. Namun, dia juga mencatat bahwa perkiraan ini dapat dipengaruhi oleh pergerakan imbal hasil 10-year bond.

Rekor tertinggi untuk Bitcoin dan emas merupakan pertama kalinya mata uang kripto dan logam mulia mencapai nilai puncaknya pada saat yang sama sejak awal kemunculan Bitcoin lebih dari satu dekade yang lalu. Namun, faktor-faktor yang secara tradisional diyakini memengaruhi setiap aset sangat bervariasi - emas telah dianggap sebagai tempat yang aman dan penyimpan nilai selama beberapa dekade, sedangkan fungsi Bitcoin di luar investasi spekulatif masih menjadi bahan perdebatan sengit - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Senin, 01 April 2024

PT Rifan - Harga Emas Kembali Turun Tipis, Pasar Masih Tunggu Data Inflasi

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas kembali sedikit beranjak turun pada Rabu pagi meski sempat positif pada akhir perdagangan Selasa kemarin.

Harga emas spot turun tipis 0,04% di $2.177,85/oz dan emas berjangka turun 0,06% ke $2.175,90/oz pukul 07.46 WIB menurut data Investing.com.

Pada sesi Selasa kemarin, harga emas turun di sesi perdagangan Asia pada hari Selasa saat antisipasi sinyal-sinyal kunci inflasi AS dan Federal Reserve menghalangi posisi perdagangan besar, sedangkan kuatnya dolar baru-baru ini juga membebani.

Emas turun dari rekor tertinggi minggu lalu setelah sinyal dovish dari bank-bank sentral utama membuat traders berpaling membeli dolar secara masal, mendorong indeks dolar ke level tertinggi satu bulan. Kendati greenback mengalami aksi profit taking minggu ini, namun masih relatif kuat.

Emas stabil mengantisipasi data Indeks harga PCE - pengukur inflasi pilihan Fed - yang akan dirilis pada hari Jumat ini. Angka tersebut diperkirakan akan menjadi faktor dalam pandangan suku bunga Fed.

Emas diperkirakan akan menghadapi beberapa perlawanan dalam waktu dekat, terutama jika angka inflasi yang tetap tinggi menyiratkan potensi penundaan dalam rencana Fed untuk memangkas suku bunga tahun ini. Bank sentral AS pekan lalu mengisyaratkan bahwa mereka berencana untuk memangkas suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun 2024, meskipun hal ini masih bergantung pada inflasi.

Komentar dari para petinggi the Fed - termasuk Ketua Jerome Powell dan anggota FOMC Mary Daly - juga akan dirilis minggu ini.

Setiap sinyal kenaikan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama kemungkinan akan membebani pasar logam.

Emas kemungkinan akan menghadapi support di $2.152,30 dan resistance di $2.225,30.

Indeks Dolar AS yang memantau kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,05% dan diperdagangkan di $103,99 pada Selasa.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Mei sempat jatuh 1,32% dan diperdagangkan di $24,56 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Mei naik 0,27% dan diperdagangkan pada USD4,01 per pon - PT RIFAN

Sumber : investing

Kamis, 28 Desember 2023

Rifan Financindo - EUR/USD Naik Ke Atas 1.1100

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - EUR/USD memperoleh daya tariknya dan berhasil menyentuh level tertinggi dalam lima bulan di atas 1.1100 di sekitar 1.1110 pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu. Melemahnya dolar AS secara luas membantu pasangan matauang ini naik lebih tinggi sementara kondisi perdagangan tetap tipis menyusul liburan Natal.

Kenaikan EUR/USD terutama disebabkan karena melemahnya dolar AS dengan indeks dolar AS turun 0.55% ke 100.547.

Kenaikan EUR/USD mencapai puncaknya dengan investor merayakan berakhirnya siklus pengetatan global yang diperkirakan akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi resiko mendalamnya resesi pada tahun depan.

Data yang dirilis dari AS pada minggu lalu menunjukkan bahwa inflasi menurun dengan cepat. Personal Consumption Expenditures (PCE) Prices Index yang menjadi ukuran inflasi favorit the Fed, turun ke angka terendah dalam hampir tiga tahun.

Selain itu, Gross Domestic Product (GDP) AS kuartal ketiga direvisi turun ke 4.9%, dari perkiraan sebelumnya di 5.2%.

Angka – angka ini meneguhkan retorika pendaratan ekonomi yang halus dengan melambatnya pertumbuhan dan berkurangnya inflasi yang menyalakan prospek bahwa bank sentral AS akan mulai menurunkan tingkat bunganya secepatnya pada awal tahun 2024. Hal ini mendorong minat terhadap resiko dari para investor dan membebani dolar AS secara luas.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di 1.1050 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1000 dan kemudian 1.0925. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1150  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1200 dan kemudian 1.1250 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Rabu, 27 Desember 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Ekspektasi Pangkas Suku Bunga Maret Menguat Setelah Inflasi PCE Yang Lemah

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Data inflasi PCE yang lebih lemah dari perkiraan yang dirilis hari Jumat membuat traders meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral akan mulai memangkas suku bunga paling cepat bulan Maret 2024.

FedWatch tool dari CME Group menunjukkan traders memperkirakan lebih dari 70% peluang untuk pemangkasan 25 basis poin pada Maret 2024. Goldman Sachs mengatakan bank sentral akan menindaklanjuti pemotongan pada bulan Maret dengan dua pemotongan lagi pada paruh pertama tahun 2024, dan juga akan menurunkan suku bunga dua kali lagi di tahun depan.

Tetapi sejumlah pejabat Fed memperingatkan bahwa harapan untuk penurunan suku bunga awal oleh bank sentral mungkin terlalu optimis.

Namun, dolar merosot ke level terendah lima bulan pada hari Selasa, sementara Treasury yields juga jatuh. Emas diuntungkan dari perdagangan ini.

Logam mulia ini juga dapat mengambil manfaat dari memburuknya kondisi ekonomi global di tahun mendatang, akibat dampak kebijakan moneter ketat dirasakan oleh negara-negara besar - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 26 Desember 2023

PT Rifan Financindo - EUR/USD Naik Pada Minggu Natal

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasangan matauang EUR/USD diperdagangkan naik pada hari Jumat hari terakhir minggu perdagangan menjelang Natal setelah keluar data inflasi AS yang melemah. EUR/USD berada di ketinggian selama empat bulan yang baru di atas  1.1010 di 1.1011 setelah keluarnya data Personal Consumption Expenditures (PCE) Prices Index AS dan Personal Spending AS yang lemah yang membebani dolar AS. Indeks dolar AS turun 0.12% ke 101.360.

Setelah keluarnya data inflasi AS sebagaimana dengan yang diukur oleh Personal Consumption Expenditures (PCE) yang lebih rendah daripada yang diperkirakan, dolar AS kesulitan untuk mendapatkan permintaan.

Core PCE price index tahunan turun ke 3.2% dari yang diperkirakan konsensus di 3.3% dan lebih rendah daripada angka sebelumnya pada bulan Oktober di 3.5%. Secara basis bulanan, inflasi ukuran Federal Reserve AS (the Fed) ini naik 0.1% dibandingkan dengan yang diperkirakan di 0.2%.

Sementara Personal Spending AS hanya bertumbuh 02% dari bulan Oktober 0.1% di bawah daripada yang diperkirakan di 0.3%.

Data – data yang dirilis pada hari Jumat minggu lalu, 22 Desember 2023, menunjukkan bahwa ekonomi AS pada kuartal ketiga bertumbuh dengan kecepatan yang lebih lambat daripada yang semula diperkirakan.

Angka – angka ini muncul bersamaan dengan melemahnya data manufaktur dan tanda – tanda turunnya inflasi, yang adalah sesuai dengan teori pendaratan yang halus dari perekonomian AS.

Minggu ini menutup tahun 2023 dengan liburan Natal dan liburan tahun baru, kalender forex sepi dari publikasi data ekonomi baik dari AS, Eropa dan Inggris.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di 1.0930 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0870 dan kemudian 1.0730. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1044  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1095 dan kemudian 1.1181 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Jumat, 22 Desember 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Terbang Nyaris 1%, Tertinggi 14 Hari

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas di pasar spot dibuka lebih tinggi pada awal perdagangan pagi ini, melanjutkan kenaikan pada perdagangan sebelumnya. Pelaku pasar emas kini menunggu data Personal Consumption Expenditure atau PCE Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan Kamis harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,80% di posisi US$ 2045,49 per troy ons. Posisi penutupan tersebut adalah yang tertinggi sejak 1 Desember 2023 atau 14 hari perdagangan terakhir.

Sementara, hingga pukul 06:21 WIB Jumat, harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,14% di posisi US$ 2048,41 per troy ons.

Harga emas naik pada perdagangan Kamis karena melemahnya dolar setelah data ekonomi AS memicu ekspektasi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada bulan Maret tahun depan.

AS melaporkan laju pertumbuhan ekonomi mereka tercatat 4,9% secara tahunan pada kuartal ketiga tahun 2023, sedikit di bawah 5,2% pada perkiraan kedua. Revisi ke bawah terhadap pertumbuhan ekonomi mencerminkan penurunan peringkat belanja konsumen dan investasi inventaris.

Namun, AS juga melaporkan, klaim awal tunjangan pengangguran AS hanya bertambah 2.000 menjadi 205.000 untuk pekan yang berakhir 16 Desember. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 215.000 klaim pada minggu terakhir. Klaim yang tidak disesuaikan turun 9,225 menjadi 239,865 pada minggu lalu karena penurunan besar di California dan Georgia lebih dari sekadar mengimbangi peningkatan besar di Ohio.

Perangkat CME FedWatch memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada Maret 2024 sebesar 83%, dibandingkan dengan 79% sebelum data tersebut dirilis. 

Sementara indeks dolar AS turun 0,63% di level 101,39 pada perdagangan Kamis (21/12/2023), dan imbal hasil Treasury 10 tahun mendekati level terendah dalam lima bulan di level 3,89%. Penurunan keduanya berimbas positif ke emas. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Melemahnya dolar AS juga membuat emas semakin mudah dijangkau untuk dibeli sehingga meningkatkan permintaan.

Sikap The Fed yang dovish telah menyebabkan pasar memperkirakan beberapa kali penurunan suku bunga pada tahun 2024. Namun, beberapa pejabat The Fed telah menentang penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Fokus pasar kini telah beralih ke laporan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS pada hari ini, Jumat.

Emas akan terus mempertahankan tingkat harga di atas US$2.000 per troy ons dan harapan kami untuk menurunkan tekanan inflasi akan terus mendorong pergerakan sideways ke arah emas yang lebih tinggi, ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, dilansir dari Reuters.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia