RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas yang bertahan di level $1.900 terlihat aman untuk saat ini. Laporan inflasi AS terbaru berada di bawah angka sebelumnya dan sedikit lebih lunak dari yang diperkirakan sebagian besar ekonom pada hari Rabu, menandakan bahwa The Fed akan bertindak kurang agresif dengan pengetatan kebijakan moneter untuk menahan pertumbuhan harga, bahkan jika bank sentral tetap berada di jalur kenaikan suku bunga.
Emas berjangka Agustus di Comex New York ditutup melonjak 1,31% di $1.961,70/oz pada Rabu. Level tertinggi sesi di $1.965,05 dibanding dengan level terendah tiga bulan di $1.900,60 yang dicapai seminggu yang lalu.
Harga emas spot, yang mencerminkan perdagangan fisik emas dan lebih banyak diikuti daripada kontrak futures oleh beberapa trader, juga melonjak 1,34% di $1.957,88 pada akhir sesi Rabu. Level tertinggi intraday di $1,959.68 kontras dengan level terendah tiga bulan di $1,893.01 minggu lalu.
"Selama harga spot menjaga stabilitas di atas zona demand $1.945-$1.940, kita dapat mengharapkan kenaikan lebih lanjut menuju leg higher di $1.975 hingga $1985," kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknikal di SKCharting.com.
Lonjakan emas terjadi ketika dolar jatuh ke level terendah 15 bulan setelah Labor Department melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen AS tumbuh hanya 3,0% pada tahun ini hingga Juni, berkembang dengan tingkat paling lambat dalam lebih dari dua tahun. IHK tahunan mencapai 4,0% di bulan Mei.
Namun, sementara sebagian besar orang merayakan turunnya IHK yang signifikan dari level tertinggi selama empat dekade sebesar 9% per tahun setahun yang lalu, beberapa orang mengingatkan bahwa Fed memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengembalikan inflasi ke target yang telah lama dipegangnya, yaitu 2%.
Hal ini dapat dimengerti karena IHK Inti, yang diukur dengan mengecualikan harga makanan dan energi yang volatil, naik 0,2% pada bulan Mei dan masih naik 4,8% dari tahun lalu - lebih dari dua kali lipat dari target 2% The Fed. Hal ini merupakan indikasi bahwa meskipun tekanan harga telah mereda secara umum, konsumen mungkin membayar lebih banyak daripada yang seharusnya untuk segala hal, mulai dari apa yang mereka simpan di kulkas hingga apa yang mereka masukkan ke dalam tangki mobil mereka.
"Inflasi masih terlalu tinggi," Tom Barkin, presiden Fed untuk
wilayah Richmond, mengatakan dalam sebuah acara yang dimulai tepat
setelah rilis data IHK. "Permintaan tampaknya mulai surut, namun [the
Fed] masih perlu diyakinkan bahwa hal ini akan berimbas pada inflasi.
Permintaan tetap tinggi pada saat yang sama pasokan dibatasi, proses
untuk kembali ke keseimbangan berjalan lambat - RIFAN FINANCINDO
Sumber :investing.com