Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 28 Oktober 2022

Rifan Financindo Berjangka - Emas Kini Mencapai Level High Dalam 2 Minggu

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas mendekati level tertinggi dalam dua minggu pada hari Kamis, di mana pasar logam menguat saat dolar melemah di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melunakkan sikap hawkishnya tahun ini.

Harga emas spot naik 0,1% di $1,666,79/oz, sempat mencapai level tertinggi lebih dari dua minggu di $1,675,03, sementara harga emas berjangka diperdagangkan di $1,670,80/oz, tepat di bawah level tertinggi dua minggu.

Harga emas melonjak hampir 1% pada hari Rabu, dan sekarang naik untuk sesi ketiga berturut-turut. Penguatan ini sekarang menempatkan logam kuning dalam pandangan rintangan utama berikutnya, melewati batas $1.700.

Indeks dolar turun 0,1% pada hari Kamis setelah jatuh lebih dari 1% di sesi sebelumnya, tatkala investor memperkirakan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi AS akan mendorong The Fed untuk melunakkan laju kenaikan suku bunga tahun ini. Imbal hasil Treasury juga berada di bawah tekanan.

Greenback sekarang diperdagangkan pada level terlemahnya dalam lebih dari satu bulan, dan hampir 5% dari level tertinggi dua puluh tahun pada bulan September.

Meski pasar hampir dengan suara bulat mengharapkan Fed akan menaikan suku bunga pada bulan November, ekspektasi bahwa Fed akan memberlakukan kenaikan 50 bps pada bulan Desember pun tumbuh.

Trader saat ini memperkirakan peluang hampir 60% untuk kenaikan 50 bps dalam pertemuan terakhir The Fed tahun ini.

Prospek Fed yang kurang hawkish memberikan bantuan besar untuk harga emas, mengingat kenaikan suku bunga tahun ini sangat menguras daya tarik untuk logam kuning.

Namun, bahkan jika The Fed melunakkan sikap hawkishnya, suku bunga AS diperkirakan akan tetap tinggi hingga setidaknya 2024, menjaga harga emas tetap tenang.

Di antara logam industri, harga tembaga diperdagangkan datar pada hari Kamis setelah reli lebih dari 4% di sesi sebelumnya.

Tembaga diperdagangkan di sekitar level tertinggi tiga minggu di $3,540 per pon. Logam merah, yang mengalami awal pekan yang lemah di tengah kekhawatiran atas melambatnya permintaan di China, juga diuntungkan dari prospek kekurangan pasokan dalam beberapa bulan mendatang.

Permintaan tembaga juga diprediksi akan meningkat karena masalah elektrifikasi memperoleh atensi di tahun-tahun mendatang - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : inforexnews.com

Selasa, 25 Oktober 2022

PT Rifan Financindo - Harga Emas Tergelincir, Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Bikin Investor Ngacir

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia tergelincir pada perdagangan Senin karena terbebani penguatan dolar dan imbal hasil US Treasury, sementara ekspektasi kenaikan suku bunga besar lainnya oleh Federal Reserve membuat para investor ngacir alias kabur.

Harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD1.648,60 per ounce.

Sementara emas berjangka Amerika Serikat menetap 0,1 persen lebih rendah menjadi USD1.654,10 per ounce.

Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,2 persen terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas yang dihargakan dengan  greenback  lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun melayang di dekat puncaknya baru-baru ini.

Pasar masih dalam pola  wait-and-see apa yang akan diisyaratkan Fed sejauh pelemahan yang mereka lihat dalam perekonomian itu untuk jangka pendek agak mendukung bagi emas," kata Edward Moya, analis OANDA.

Tetapi inflasi adalah binatang yang sulit untuk dibunuh. "The Fed akan memanfaatkan waktunya dengan kenaikan suku bunga sebelum memberi sinyal pada pivot  itu," tambah Edward.

Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin oleh Fed pada pertemuan November, tetapi sekarang mengurangi spekulasi untuk kenaikan serupa pada Desember setelah laporan bahwa pejabat Fed kemungkinan akan memperdebatkan ukuran kenaikan suku bunga di masa mendatang.

Survei menunjukkan aktivitas bisnis AS mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut pada Oktober, bukti terbaru dari melemahnya ekonomi dalam menghadapi inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga.

Emas berpotensi reli ke posisi USD2.250 per ounce jika terjadi resesi Amerika yang cukup besar dan jatuh ke USD1.500 per ounce dalam skenario Fed yang sangat  hawkish,"  kata Goldman Sachs.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena hal ini meningkatkan  opportunity cost  untuk memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Di tempat lainnya, perak merosot 1,1 persen menjadi USD19,18 per ounce.
Paladium anjlok 2,5 persen menjadi USD1.968,58, sementara platinum menyusut 1,3 persen menjadi USD919,67 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

 

 

 

Jumat, 21 Oktober 2022

Rifan Financindo Berjangka - Suku Bunga Global Terus Dikerek Naik, Harga Emas Diprediksi Makin Berkilau

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan hari Kamis, setelah melonjak sekitar 1 persen didorong depresiasi dolar.

Emas berpotensi untuk terus naik secara perlahan karena ekspektasi kenaikan suku bunga global yang terus naik untuk meredam inflasi.

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.629,75 per ounce dari sebelumnya menyentuh level terendah sejak akhir September.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,2 persen menjadi USD1.636,8 per ounce.

Kami masih berpendapat bahwa jika suku bunga terus merayap lebih tinggi seperti yang mereka lakukan, itu akan terus bersandar pada pasar emas dalam jangka pendek," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.

Presiden Fed Bank of Philadelphia, Patrick Harker, mengatakan bank sentral belum selesai menaikkan target suku bunga jangka pendeknya di tengah level inflasi yang tinggi.

Suku bunga Amerika yang lebih tinggi meningkatkan  opportunity cost  untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Imbal hasil US Treasury melanjutkan penguatan tanpa hentinya setelah data menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun secara tak terduga minggu lalu, memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga Fed yang agresif.

Meski data terpisah menunjukkan penjualan  existing home  di Amerika turun selama delapan bulan berturut-turut pada periode September.

Harga emas lebih fokus pada antisipasi apa yang akan dilakukan The Fed selanjutnya," kata Jeffrey Sica, CEO Circle Squared Alternative Investments.

Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,2 persen terhadap sekeranjang pesaingnya, sementara saham Eropa menghijau setelah Liz Truss mengatakan dia mengundurkan diri sebagai perdana menteri Inggris.

Disisi lain harga perak melonjak 1,3 persen menjadi USD18,67 per ounce, platinum melambung 3,1 persen menjadi USD911,21, sementara paladium melesat 3 persen menjadi USD2.060,48 - PT Rifan Financindo

Sumber : suara.com

 

 

 

Senin, 26 September 2022

PT Rifan - Emas Kembali Turun Bawah $1.650, Tembaga Terus Lemah Dampak Potensi Resesi

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dan tembaga kembali turun pada hari Senin dan dolar AS mencatatkan rekor tertinggi baru 20 tahun di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan potensi resesi ekonomi.

Pasar logam anjlok minggu lalu setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga dan memperingatkan potensi penderitaan ekonomi karena ingin memerangi inflasi yang tak terkendali.

Indikator ekonomi dari Eurozone dan Inggris juga menunjukkan kontraksi yang nyata dalam aktivitas bisnis, meningkatkan kekhawatiran resesi dan mengganggu prospek permintaan untuk pasar logam.

Harga emas spot tidak berubah di sekitar $1.643,82/oz, sementara gold futures turun 0.3% di $1.651,30/oz pukul 06.31 WIB. Kedua instrumen tersebut diperdagangkan pada level terendah sejak awal 2020, setelah mencatat kerugian tajam pekan lalu.  

Indeks dolar turun pada hari Senin setelah sempat mencapai level tertinggi baru 20 tahun. Kekuatan dalam greenback diperkirakan akan bertahan karena Fed terus menaikkan suku bunga.

Harga emas telah mengalami kerugian besar tahun ini dalam prospek kenaikan imbal hasil mendorong trader masuk ke dalam dolar dan Treasury. Trader kini memperkirakan lebih banyak penurunan harga emas, mengingat emas jatuh di bawah dua level support utama minggu lalu - $1.700 dan $1.650. 

Di antara logam industri, tembaga turun 0,4% pada hari Senin di $3,3575, diperdagangkan mendekati posisi terendah dua bulan. Harga logam merah jatuh hampir 5% minggu lalu setelah serangkaian data ekonomi yang lemah meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Harga tembaga telah terpukul sangat keras tahun ini oleh perlambatan ekonomi di negara importir utama China. Melambatnya aktivitas industri di AS dan Eropa hanya memperburuk kerugian yang terjadi baru-baru ini - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 23 September 2022

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Pudar Lagi, Tertekan Kenaikan Suku Bunga The Fed

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan yang fluktuatif pada Kamis, pelemahan ini usai Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya 75 basis poin yang menyebabkan harga emas menurun.

Harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD1.671,20 per ounce setelah merosot lebih dari 1 persen di awal sesi.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,3 persen menjadi USD1.681,10 per ounce.

Pelemahan (emas) terjadi karena dolar yang lebih kuat (dan) imbal hasil sedikit lebih tinggi. Prospek keseluruhan bagi The Fed adalah lebih banyak kenaikan suku bunga, yang akan membatasi emas," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

Sementara itu dolar naik 0,5 persen membuat emas yang dihargakan dengan greenback  lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi 11-tahun.

"Secara keseluruhan, tren akan terus negatif bagi emas karena Federal Reserve mengatakan kepada kita kemarin bahwa mereka bertekad untuk menaikkan suku bunga," kata Bart Melek, analis TD Securities.

The Fed, sesuai ekspektasi, menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin, Rabu, dan memproyeksikan suku bunga kebijakan akan meningkat ke kisaran 4,25-4,50% pada akhir 2022, dan ke kisaran 4,50-4.75% pada akhir 2023.

Kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi yang melonjak cenderung meningkatkan opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Itu, pada akhirnya, membuat emas di bawah USD1.600 - mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama," papar Melek.

Investor juga mencermati data Amerika yang menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran naik menjadi 213.000 dibandingkan ekspektasi 218.000 aplikasi untuk pekan terakhir.

Sementara itu logam lainnya, harga perak di pasar spot tidak berubah USD19,58 per ounce, platinum kehilangan 0,8 persen menjadi USD900,68, sementara paladium bertambah 0,6 persen menjadi USD2.166,82 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA 

Sumber : suara.com

 

 

 

Kamis, 22 September 2022

Rifan Financindo - Emas Dan Tembaga Turun Terus, Kebijakan Hawkish Fed Dorong Dolar

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas terus turun dan tembaga juga memperpanjang pelemahannya pada hari Kamis setelah kenaikan suku bunga dan pesan hawkish dari Federal Reserve menopang dolar dan sangat membebani pasar logam.

Harga emas awalnya menunjukkan beberapa ketahanan setelah keputusan Fed, berbalik dari posisi terendah lebih dari dua tahun karena investor melihat teknikal logam sangat oversold. Tapi sejak saat itu melepas sebagian besar keuntungannya dan diperdagangkan dalam kisaran cenderung flat melemah.

Harga emas spot turun 0,3% ke $1,669,56/oz, dan emas berjangka turun sedikit di $1,674,45/oz pukul 07.01 WIB. Kedua instrumen naik sekitar 0,5% pada hari Rabu.

Pasar logam mengalami volatilitas yang sama seperti kebanyakan kelas aset lainnya setelah Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, seperti yang diharapkan. Tetapi bank sentral memberikan nada yang lebih hawkish dari yang diharapkan dalam jalur suku bunga di masa depan, memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga AS akan mengakhiri tahun ini jauh di atas 4%.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank perlu mengambil langkah-langkah yang jauh lebih agresif untuk memerangi inflasi tinggi, dan sebagai hasilnya siap untuk memberikan tekanan pada ekonomi dan pasar kerja.

Komentar Powell mendorong dolar AS naik 1% ke level tertinggi baru 20 tahun, menekan sebagian besar harga logam. Perak dan platinum masing-masing turun 0,1% dan 0,4%.

Harga emas telah anjlok dari level tertinggi yang dicapai selama hari-hari awal konflik Rusia-Ukraina, pasalnya kenaikan suku bunga AS menopang dolar dan menarik modal menjauh dari logam kuning. Emas juga telah kehilangan statusnya sebagai tempat berlindung yang dapat diandalkan, setelah terdepresiasi meskipun ada peningkatan kekhawatiran akan resesi yang akan datang.

Di antara logam industri, tembaga turun 0,3% ke $3,4260, setelah jatuh 2% pada hari Rabu. Sikap hawkish The Fed kemungkinan akan memberi lebih banyak tekanan pada pertumbuhan ekonomi global, mengurangi permintaan untuk logam merah.

Sentimen terhadap tembaga semakin melemah pada hari Rabu setelah CEO perusahaan tambang utama Rio Tinto (NYSE:RIO) mengingatkan bahwa harga logam merah akan menjalani pelemahan jangka pendek seiring meningkatnya inflasi dan gangguan rantai pasokan. Logam merah juga harus bersaing dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi di China, negara importir tembaga terbesar dunia.

Namun, harga tembaga mendapat dukungan baru ini dari pemogokan kerja di Escondida Chili, tambang tembaga terbesar di dunia. Hal tersebut pada akhirnya diperkirakan akan memperketat pasokan logam merah - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 21 September 2022

PT Rifan - Emas Turun Lagi Sebelum Hasil Rapat Fed, Terjebak Di Tengah $1.600

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bertahan di wilayah tengah $1.600, turun untuk kelima kalinya dalam enam hari terakhir sebelum keputusan suku bunga oleh Federal Reserve dini hari nanti yang kemungkinan akan memberikan kenaikan suku bunga ketiga berturut-turut yang substansial untuk Amerika Serikat.

Dolar AS menguat untuk ketiga kalinya dalam empat sesi, menjadi katalis utama kelemahan emas, dengan ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya beruntun ketika bertemu Rabu untuk mengendalikan inflasi.

Ekspektasi kenaikan suku bunga juga membebani aset berisiko pada hari Selasa, di mana indeks saham utama Wall Street dari Dow hingga S&P 500 dan Nasdaq semuanya jatuh lebih dari 1%.

Kontrak emas berjangka patokan di Comex New York, Desember, sempat turun $7,10, atau sebesar 0,4%, di $1,671,10/oz.

Emas telah turun sekitar 4% selama enam sesi terakhir, tetap terjebak di wilayah $1.600. Satu-satunya rebound dalam rentang itu adalah pada hari Jumat, di mana harga naik 0,4% — emas juga setelah mencapai level terendah 2,5 tahun di $1.669,05.

Harga emas spot, yang dipantau lebih dekat daripada kontrak futures oleh beberapa trader, telah turun lebih jauh.

Dalam perdagangan Selasa, emas spot sempat turun $10,31, atau sebesar 0,6%, di $1,665,46 pukul 15:40 ET (19:40 GMT). Pada hari Jumat, harganya merosot di bawah $1.654, titik terendah April 2020.

Kejatuhan September' emas bisa menjadi lebih buruk jika inflasi melawan langkah Fed yang memutuskan untuk tidak abai atas risiko yang bisa mendorong ekonomi ke dalam resesi," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

Pesan Ketua Fed Powell kemungkinan akan menentukan apakah emas dihancurkan di sini. Emas akan berada dalam masalah jika Powell mampu meyakinkan pasar bahwa mereka tidak hanya akan tetap agresif dengan pengetatan, tetapi juga akan mempertahankan suku bunga bahkan ketika penurunan ekonomi memburuk. Volatilitas emas akan tetap meningkat pasca FOMC karena harga kemungkinan akan memiliki alasan kuat untuk pergerakan menuju $1.600 atau di atas level $1.700."

The Fed bukan satu-satunya yang mempertimbangkan suku bunga tinggi – pengambil kebijakan bank sentral di Inggris, Swiss dan Jepang juga akan bertemu selama seminggu kala perjuangan global melawan inflasi meningkat.

Namun, China membiarkan suku bunga pinjaman acuannya tidak berubah pada hari Selasa karena pengguna minyak terbesar kedua di dunia itu mencoba untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi yang lamban terhadap mata uang yuan yang melemah - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com