Harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD1.858,76 per ounce dan emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,5 persen menjadi USD1.861,4 per ounce.
Meski terjadi penurunan harga, emas bertahan di dekat level tertinggi dalam lima bulan yang disentuh pada sesi Selasa.
"Salah satu alasan utama lonjakan emas ini adalah bahwa imbal hasil turun tajam. Tetapi kemudian, bangkit kembali, sehingga sisi atas emas terhambat," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun mendekati level pra-pandemi, pekan lalu, data menunjukkan pada Kamis.
Tanda-tanda pemulihan ekonomi mengurangi permintaan untuk logam safe-haven itu.
Itu berkorelasi dengan probabilitas yang lebih tinggi dari The Fed yang benar-benar harus menaikkan suku bunga," kata Pavilonis.
Imbal hasil US Treasury bertahan di dekat level tertinggi tiga minggu baru-baru ini, sementara dolar AS berhenti sejenak, tergelincir kembali dari puncak 16 bulan.
Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, melesat karena melonjaknya indeks harga konsumen di Amerika dan Eropa - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : suara.com