Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 17 November 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Perlahan Turun Seiring Penguatan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia meninggalkan level tertinggi lebih dari lima bulan pada perdagangan Selasa, karena data penjualan ritel Amerika yang optimistis untuk periode Oktober memperkuat dolar, membuat logam itu lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD1.851,80 per ounce setelah sebelumnya menyentuh USD1.876,90 per ounce, tingkat tertinggi sejak 14 Juni.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,7 persen lebih rendah menjadi USD1.854,10 per ounce.

Penjualan ritel di Amerika Serikat meningkat lebih dari ekspektasi, pada Oktober, memberikan dorongan ekonomi di awal kuartal keempat dan mengirim dolar ke level tertinggi 16 bulan.

Laporan itu menunjukkan konsumsi dapat mengatasi lonjakan harga dan tetap cukup kuat, yang positif bagi selera risiko, kata Edward Moya, analis OANDA.

Emas melesat lebih dari 2 persen sejak Selasa setelah data menunjukkan indeks harga konsumen AS melonjak pada Oktober.

Gagasan bahwa inflasi Amerika belum mencapai puncaknya akan membuat emas tetap diburu, selama The Fed tidak menyimpang dari pendekatannya yang sabar terhadap kenaikan suku bunga.

Presiden Federal Reserve Richmond, Thomas Barkin, Senin, mengatakan The Fed tidak akan ragu untuk menaikkan suku bunga, tetapi bank sentral harus menunggu untuk mengukur apakah inflasi dan kekurangan tenaga kerja terbukti lebih tahan lama.

Kenaikan suku bunga cenderung membebani emas, karena mendorong imbal hasil obligasi, meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning.

Perak turun 0,9 persen menjadi USD24,81 per ounce dan platinum anjlok 2,2 perse menjadi USD1.063,50 per ounce. Paladium naik 0,5 persen menjadi USD2.163,93 per ounce, mencapai level tertinggi dalam sebulan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

Selasa, 16 November 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas, Saatnya Menambah Koleksi Bun

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas koleksi Antam hari ini, Selasa terpantau menurun dibandingkan kemarin, hal itu terlihat terjadi di semua ukuran yang tersedia. Dipantau dari laman resmi Antam, harga emas ukuran 0,5 gram dipatok Rp 526 ribu atau turun Rp 1.000 per gram dibanding kemarin.

Harga emas batangan 24 karat cetakan Antam ukuran satu gram dibanderol Rp 952 ribu atau turun Rp 3.000 dibanding kemarin. kemudian, harga emas batangan ukuran dua gram dihargai Rp 1.844.000 atau turun juga Rp 6.000 dibandingkan kemarin. Harga emas batangan 24 karat cetakan Antam ukuran tiga gram dibanderol Rp 2.741.000 atau turun cukup dalam sebesar Rp 9.000 dibanding kemarin.

Selanjutnya, emas batangan ukuran lima gram dihargai Rp 4.535.000 turun Rp 15 ribu dibandingkan kemarin. Harga emas batangan ukuran 10 gram Rp 9.015.000, kemudian ukuran 25 gram dibanderol Rp 22.412.000.

Selain itu, ukuran 50 gram dan 100 gram masing-masing seharga Rp 44.745.000 dan Rp 89.412.000 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : jpnn.com

Senin, 15 November 2021

PT Rifan - Masih Moncer, Harga Emas Diprediksi Terus Menguat Hingga Sebegini

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas makin berkilau karena penguatan pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), harga emas mencetak kenaikan mingguan terbesar dalam enam bulan lantaran lonjakan harga-harga konsumen AS. Hal itu mendorong investor membeli aset lindung nilai terhadap inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD 4,6 atau 0,25 persen menjadi ditutup pada USD 1.868,50 per ounce, memperpanjang kenaikan untuk hari ketujuh berturut-turut dan meningkat sekitar 2,8 persen untuk minggu ini.

Emas berjangka melonjak USD 15,6 atau 0,84 persen menjadi USD 1.863,90. Pada Rabu (10/11) emas menanjak USD 17,5 atau 0,96 persen menjadi USD 1.848,30. Harg emas pun telah naik sekitar USD 110 sejak 3 November didukung oleh kekhawatiran inflasi dan suku bunga bank-bank sentral yang akan tetap rendah untuk saat ini.

Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago Phillip Streible menyebut harga sempat turun hampir satu persen di awal sesi perdagangan. “Ini hari korektif. Pedagang mengambil keuntungan setelah reli luar biasa. Logikanya, jika anda tidak mengambil sesuatu dari meja dengan reli USD 100, anda akan menjadi agak bodoh,” kata Streible.

Data ekonomi suram yang dirilis pada Jumat juga mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 4,4 juta orang secara sukarela berhenti dari pekerjaan mereka pada September, naik dari 4,3 juta pada Agustus dan terbesar dalam dua dekade yang telah dilacak oleh pemerintah.

Data awal indeks sentimen konsumen Universitas Michigan jatuh ke 66,8 pada November, terendah sejak November 2011 dan jauh di bawah perkiraan para ekonom 72,5. Emas juga mengabaikan penguatan USD minggu ini. Hal itu akibat dari fokus investor tertuju pada data lonjakan besar harga-harga konsumen AS pada Oktober. Mata uang AS yang lebih kuat biasanya mengurangi permintaan emas di antara pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Analis Societe Generale memperkirakan harga emas akan mencapai rata-rata USD 1.950 per ounce pada kuartal pertama 2022, mengingat komitmen baru dari Federal Reserve untuk mendukung ekonomi sementara membiarkan angka inflasi lebih tinggi. Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah dan meningkatkan peluang kerugian memegang emas, yang tidak membayar bunga. "Itu akan membatasi setiap kenaikan emas, imbal hasil pada obligasi Pemerintah AS 10-tahun beringsut lebih tinggi," kata Analis Societe Generale - PT RIFAN

Sumber : jpnn.com

Selasa, 09 November 2021

PT Rifan Financindo - The Fed Bersikap Akomodatif, Harga Emas Dunia Melejit Ke Level Tertingginya

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia melesat ke level tertingginya didukung pelemahan dolar dan kekhawatiran inflasi setelah bank sentral AS The Federal Reserve mengindikasikan suku bunga akan tetap rendah dalam jangka pendek.

Harga emas di pasar spot naik untuk sesi ketiga berturut-turut, menguat 0,5 persen menjadi USD1.825,64 per ounce.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,6 persen lebih tinggi menjadi USD1.828 per ounce.

Meningkatkan daya tarik emas bagi mereka yang memegang mata uang lain, Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,3 persen.

The Fed secara keseluruhan masih akomodatif, dan semua uang tunai dalam sistem lebih banyak bergerak menuju pasar emas dan perak sebagai lindung nilai inflasi, kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.

Emas melonjak hampir 2 persen pada sesi Jumat setelah Federal Reserve dan Bank of England mengesampingkan potensi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Sebagai bantalan inflasi, emas diuntungkan dari lingkungan suku bunga yang sangat rendah untuk memacu pertumbuhan selama pandemi, karena itu diartikan berkurangnya opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Namun, kekhawatiran bahwa bank sentral akan mulai mengetatkan kebijakan untuk memerangi kenaikan harga membuat investor tetap waspada terhadap sejumlah data ekonomi.

Pengetatan di pasar tenaga kerja dikombinasikan dengan dislokasi dalam rantai pasokan global dapat mengakibatkan pembacaan tinggi lainnya bagi indeks harga konsumen Amerika yang akan dirilis Rabu.

Sementara itu, Uni Emirat Arab, salah satu pusat perdagangan emas terbesar di dunia, akan mewajibkan pengilangan emas untuk menjalani audit tahunan guna memastikan pemasok mereka bertanggung jawab, dalam upaya memerangi perdagangan gelap.

Di tempat lain, perak spot melonjak 1,2 persen menjadi USD24,45 per ounce, platinum meroket 2,3 persen menjadi USD1.057,75 per ounce, dan paladium melesat 1,7 persen menjadi USD2.069,10 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Senin, 08 November 2021

PT Rifan - Nada Dovish The Fed, Bikin Harga Emas Dunia Naik

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia naik lebih dari 1 persen pada perdagangan akhir pekan lalu. Emas naik ke level tertinggi hampir dua bulan karena nada dovish bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot naik 1,2 persen ke harga USD1,813,36 per ounce, pulih dari penurunan 0,3 persen yang dipicu oleh data yang menunjukkan lapangan pekerjaan AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Oktober.

Sementara harga emas di pasar berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 1,3 persen pada USD1,816,80 per ounce.

"Terlepas dari laporan pasar tenaga kerja yang kuat, itu tidak akan mengubah apa yang ditunjukkan oleh Chairman Federal Reserve Jerome Powell minggu ini," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Federal Reserve pada hari Rabu berpegang teguh pada pandangannya bahwa inflasi akan terbukti "sementara" dan kemungkinan tidak akan memerlukan kenaikan suku bunga yang cepat. Setelah itu, Bank of England mengejutkan pasar dengan mempertahankan suku bunga.

Suku bunga mendekati nol untuk memacu pertumbuhan ekonomi selama pandemi Covid-19 telah mendorong harga emas ke level tertinggi baru selama dua tahun terakhir, karena kebijakan pelonggaran moneter memangkas biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Minggu ini, pengumuman bank sentral membantu emas berbalik dari kerugian awal menjadi di jalur untuk kenaikan mingguan terbaik sejak akhir Agustus. Kenaikan emas secara mingguan sebesar 1,8 persen - PT RIFAN

Sumber : suara.com

Senin, 01 November 2021

PT Rifan - Emas Tergelincir, Daya Tariknya Tertekan Dolar AS Yang Lebih Kuat

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun tipis di perdagangan sesi Asia pada Senin pagi, memperpanjang kerugian sesi sebelumnya, tertekan penguatan dolar AS setelah data menunjukkan kenaikan lain dalam inflasi memicu spekulasi atas Federal Reserve akan memperketat kebijakannya lebih cepat.

Di pasar spot emas melemah 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.781,78 dolar AS per ounce pada pukul 00.44 GMT, setelah tergelincir ke level terendah lebih dari satu minggu pada Jumat. Emas berjangka AS juga merosot 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.782,80 dolar AS per ounce.

Dolar AS stabil mendekati level tertinggi sejak 13 Oktober yang dicapai pada Jumat, membuat emas kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Data yang dirilis pada Jumat menunjukkan juri masih tidak setuju dengan klaim Fed bahwa lonjakan harga-harga saat ini bersifat sementara dan akan moderat seiring waktu, dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi naik bulan lalu melanjutkan laju inflasi pada tingkat yang tidak terlihat dalam 30 tahun.

Pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve akan berakhir pada Rabu, Emas secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai inflasi. Namun, pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga untuk memerangi tekanan inflasi tersebut cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa suku bunga.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada Jumat bahwa dia masih melihat inflasi sebagai akibat sementara dari kemacetan rantai pasokan yang parah, dan memperkirakan inflasi akan normal pada tahun 2022.

Ekonomi zona euro telah berkembang pesat selama musim panas dengan survei Bank Sentral Eropa (ECB) pada Jumat menunjukkan pertumbuhan yang diperkirakan sebesar 4,5 persen pada tahun 2022, tetapi inflasi juga melampaui ekspektasi, membuat ECB makin pusing untuk merumuskan kebijakannya.

Emas fisik dijual dengan harga premium di India minggu lalu karena konsumen berbondong-bondong ke pengecer menjelang festival besar, sementara premi di konsumen teratas China turun.

Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 23,81 dolar AS per ounce. Platinum naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 1.023,03 dolar AS per ounce, sementara paladium turun 0,3 persen menjadi 1.996,90 dolar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : antaranews.com

Jumat, 29 Oktober 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Menguat Di Tengah Perlambatan Ekonomi AS

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Kamis, karena depresiasi dolar dan data yang menunjukkan ekonomi Amerika tumbuh pada laju paling lambat dalam lebih dari setahun.

Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD1.801,43 per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,2 persen menjadi USD1.802,6 per ounce.

Pertumbuhan ekonomi melambat di Amerika dan itu akan mendukung pasar emas dalam perspektif bahwa Federal Reserve bakal menahan diri untuk tidak buru-buru mengurangi pembelian aset atau prospek suku bunga yang lebih tinggi akan dibatasi," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.

Produk domestik bruto Amerika tumbuh pada tingkat tahunan 2,0 persen di kuartal terakhir, karena kebangkitan kasus Covid-19 semakin membebani rantai pasokan global, menyebabkan kekurangan barang, seperti mobil, yang menghambat belanja konsumen.

Indeks Dolar AS (Indeks DXY) turun 0,6% terhadap sekeranjang mata uang, terendah satu bulan, membuat emas lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

"Emas dianggap sebagai salah satu lindung nilai klasik terhadap tekanan inflasi merupakan faktor pendukung yang mendasari bagi pasar logam kuning bergerak positif, dan kami melihat harga emas dan perak bergerak lebih tinggi dalam beberapa minggu ke depan," kata Meger.

Sementara itu harga perak di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD24,07 per ounce. Platinum naik 1 persen menjadi USD1.020,97 per ounce. Paladium melonjak 1,5 persen menjadi USD1.992,81 per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com