RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas acuan hari ini terpantau menanjak meski tak sebanding dengan penurunan beberapa har ini.
Sumber : jpnn.com
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas acuan hari ini terpantau menanjak meski tak sebanding dengan penurunan beberapa har ini.
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan hari, Rabu, setelah dolar AS melemah, karena kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan masalah rantai pasok.
Harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD1.785,25 per ounce, sedangkan emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup menguat 0,8 persen menjadi USD1.784,90 per ounce.
Dolar merosot, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.
"Ada kekhawatiran global tentang apa yang terjadi dengan krisis pasokan dan kurangnya tindakan dari Federal Reserve. Sepertinya The Fed berada dalam kondisi yang sulit terkait inflasi," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Dengan masalah rantai pasokan dan inflasi, bagaimana saham akan terus mencapai level tertinggi yang baru?" tutur Haberkorn, menambahkan bahwa "ada pelarian menuju tempat yang aman ke emas yang akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan." Katanya.
Gubernur The Fed Christopher Waller, Selasa, mengatakan jika inflasi terus meningkat pada kecepatan saat ini dalam beberapa bulan ke depan, pembuat kebijakan mungkin perlu mengadopsi "respons kebijakan yang lebih agresif" tahun depan.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi, meski pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah, meningkatkan opportunity cost untuk menahan logam kuning yang tidak memberikan bunga.
Juga mendorong emas, imbal hasil US Treasury 10-tahun menyusut setelah mencapai level tertinggi lima bulan di awal sesi.
Logam lainnya, platinum melesat 1 persen menjadi USD1.050,50 per ounce. Paladium merosot 1,2 persen menjadi USD2.072,71 per ounce.
Perak melambung 2,9 persen menjadi USD24,34 per ounce, setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu bulan - RIFAN FINANCINDO
Sumber : suara.com
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia bergerak lebih rendah pada perdagangan Senin, karena kenaikan imbal hasil Obligasi AS yang mengurangi daya tarik emas.
Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD1.765,14 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,2 persen menjadi USD1.765,70 per ounce.
Jika imbal hasil terus meningkat, hambatan akan tetap signifikan bagi emas," kata analis OANDA, Craig Erlam.
Kecuali pasar mulai mempertimbangkan berita buruk bagi ekonomi dan pasar saham, yang mungkin menjadi langkah rasional berikutnya jika pembuat kebijakan bersikeras untuk melakukan pengetatan bahkan ketika pemulihan tetap lamban dan risiko penurunan cukup signifikan," tambahnya.
Sentimen di pasar keuangan yang lebih luas tetap lemah karena pertumbuhan ekonomi China melambat, sementara lonjakan harga minyak memicu kekhawatiran tentang peningkatan inflasi.
Imbal hasil obligasi AS 10 tahun melesat karena investor meningkatkan spekulasi kenaikan suku bunga, sementara Indeks Dolar (Indeks DXY) tetap stabil.
Kendati emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi, logam kuning juga bersaing dengan greenback untuk status safe-haven. Pengurangan stimulus bank sentral dan prospek kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah, membebani emas yang tidak memberikan bunga.
Investor semakin memperkirakan Federal Reserve mulai mengurangi pembelian aset setelah data menunjukkan peningkatan yang solid dalam indeks harga konsumen Amerika bulan lalu.
Sementara logam mulia lainnya perak melemah 0,3 persen menjadi USD23,21 per ounce dan platinum tergelincir 1,8 persen menjadi USD1.035,29 per ounce.
Sedangkan paladium anjlok 3,3 persen menjadi USD2.005,07 per ounce, level terendah dalam lebih dari seminggu - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : suara.com
PT RIFAN BANDUNG - Mengikuti komentar CEO JPMorgan, Jamie Dimon, baru-baru ini yang mengatakan bahwa Bitcoin (BTC) tidak berharga, dua miliarder terkenal telah keluar dari pertahanannya, meskipun keduanya sebelumnya mengatakan Ether (ETH) memiliki beberapa properti yang bahkan lebih diinginkan.
Barry Sternlicht, salah satu pendiri Starwood Capital Group, mengatakan bahwa emas sebenarnya tidak berharga dan bahwa ia memegang Bitcoin karena setiap pemerintah di belahan bumi barat mencetak jumlah yang tak terbatas dari uang.
Baca Juga: CFRA: ETF Bitcoin Berjangka Kemungkinan Ditunda Hingga 2022
Melansir dari Cointelegraph, Sternlicht diperkirakan memiliki kekayaan bersih sekitar 4,4 miliar dolar dan dikenal karena investasinya di pasar real estate melalui Starwood Capital Group. Perusahaan investasi ini didirikan pada tahun 1991 dan dilaporkan memiliki aset kelolaan (AUM) senilai sekitar 95 miliar dolar.
Sternlicht dimintai pendapatnya tentang skeptisisme Dimon yang mengatakan secara berulang tentang BTC sebagai "tidak berharga".
Emas juga tidak berharga, begitu juga perak. Maksud saya, mereka memiliki beberapa kegunaan industri, tetapi mereka kecil. Alasan saya memiliki Bitcoin adalah karena pemerintah AS dan setiap pemerintah di belahan bumi barat sedang mencetak uang sekarang hingga akhir zaman," katanya.
Pemilik Dallas Mavericks, Mark Cuban, yang memiliki kekayaan bersih 4,3 miliar dolar, menggemakan sentimen serupa ketika dia berbicara dengan CNBC's Make It pada hari Rabu. Cuban mengatakan bahwa BTC "lebih baik daripada emas" sebelum melanjutkan dengan mengatakan bahwa menurutnya Ether memiliki "keuntungan paling tinggi" sebagai investasi.
Meskipun lebih menyukai BTC daripada emas, Sternlicht juga melanjutkan untuk memenuhi syarat dukungannya untuk Bitcoin dengan pujian untuk Eter.
Bitcoin adalah koin bodoh, tidak memiliki tujuan nyata selain penyimpan nilai, dan sangat fluktuatif. Jadi, Ether, saya memiliki sebagian dari itu. Ini adalah Bitcoin yang dapat diprogram, dan ada banyak koin lain yang dibangun di atas sistem itu," kata Mark Cuban.
Saya menjadi sangat tertarik dengan teknologi blockchain secara keseluruhan dan buku besar digital yang akan mengubah segalanya. Kami mungkin sedang dalam tahap satu," tambahnya.
Namun, tidak setiap miliarder berpihak dan memilih kripto. Larry Fink, ketua manajer aset terbesar di dunia BlackRock (9,4 triliun dolar AUM), menyatakan bahwa dia mungkin lebih menyukai kubu Jamie Dimon.
Saya bukan pelajar Bitcoin dan mempelajari ke mana arahnya, jadi saya tidak bisa memberi tahu Anda apakah itu akan menjadi 80.000 dolar atau 0 dolar. Namun, saya percaya ada peran besar untuk mata uang digital," katanya - PT RIFAN
Sumber : investing.com
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia menyentuh level tertingginya pada perdagangan hari Kamis, kenaikan ini dipicu melemahnya mata uang dolar AS dan imbal hasil obligasi AS.
Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD1.796,59 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 15 September di USD1.800,12 per ounce.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,2 persen menjadi USD1.797,9 per ounce.
Emas juga tampaknya sebagian besar mengabaikan data tenaga kerja mingguan Amerika yang lebih baik.
Pedagang dan investor akhirnya menyadari bahwa kenaikan inflasi, secara historis, bullish bagi logam, tidak peduli apa yang dilakukan Federal Reserve," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Volatilitas lebih lanjut dalam ekuitas bulan ini juga dapat memicu beberapa permintaan safe-haven untuk emas, Wyckoff menambahkan.
Sentimen pasar yang lebih luas tetap rapuh, karena krisis energi global memicu kekhawatiran bahwa lonjakan harga yang dihasilkan dapat memperlambat pertumbuhan
Harga produsen China mencatat rekor kenaikan tahunan bulan lalu dan harga konsumen AS juga meningkat, mengipasi kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin akan memangkas stimulus lebih cepat dari yang diantisipasi.
Kendati emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi, meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan bunga.
Logam mulia lainnya perak melonjak 1,7 persen menjadi USD23,45 per ounce dan paladium melejit 1,4 persen menjadi USD2,136,18 per ounce. Kedua logam itu mencapai level tertinggi satu bulan sebelumnya - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : investing.com
Melansir dari RTI, rupiah saat ini terapresiasi hingga 0,90% ke level Rp14.128 per dolar AS. Rupiah bahkan menyentuh level terbaiknya di angka Rp14.123 per dolar AS. Angka tersebut mendekati level terbaik rupiah dalam enam bulan terakhir yang berada di Rp14.109 per dolar AS,
Dolar AS bukan satu-satunya korban rupiah. Mata uang Garuda berhasil pula melumpuhkan dolar Australia (0,90%). Dua mata uang Eropa juga ikut tunduk kepada rupiah, yakni euro (0,88%) dan poundsterling (0,83%).
Rupiah menjelma sebagai mata uang paling perkasa di Asia. Dengan apresiasi signifikan, rupiah menghijau atas dolar Taiwan (1,40%), yen (1,07%), yuan (0,95%), dolar Hong Kong (0,87%), baht (0,84%), ringgit (0,82%), dolar Singapura (0,73%), dan won (0,50%) - RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada Rabu pagi di Asia, stabil menjelang publikasi notulen rapat terbaru Federal Reserve AS dan data inflasi. Baik risalah dan data tersebut akan coba dianalisis untuk mencari petunjuk tentang garis waktu bank sentral untuk pengurangan aset.
Harga emas berjangka naik 0,20% di $1.762,75/oz pukul 09.02 WIB menurut data Investing.com. Tekanan inflasi berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan, menurut Presiden Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic, dan tidak tepat untuk menggambarkan peningkatan tersebut sebagai sementara. Sementara itu, Wakil Ketua Richard Clarida mengatakan bahwa persyaratan yang diperlukan The Fed untuk memulai pengurangan aset "semuanya telah terpenuhi." Komentar Clarida menambah ekspektasi bahwa Fed akan memulai pengurangan aset sesuai jadwal pada November 2021.
Dengan meningkatnya tekanan inflasi global, pasar memperkirakan kenaikan suku bunga yang agresif, sebagian besar memperkirakan bahwa kebijakan moneter akan diperketat lebih cepat dan pada tingkat yang lebih cepat daripada yang ditunjukkan saat ini.
Pemulihan ekonomi global dari COVID-19 sedang terganggu oleh gangguan rantai pasokan yang berlangsung dan tekanan inflasi, menurut Dana Moneter Internasional (IMF), usai memangkas prospek pertumbuhan untuk AS dan kekuatan industri utama lainnya.
Indeks lowongan pekerjaan JOLTs AS tercatat sebanyak 10,44 juta pada bulan Agustus, rekor tertinggi dan indikasi dari pengetatan pasar tenaga kerja.
Di Asia Pasifik, China akan merilis data perdagangan, yaitu ekspor, impor dan neraca perdagangan, hari ini. Data inflasi, termasuk indeks harga konsumen dan produsen, akan dirilis pada hari Kamis.
Di logam mulia lainnya, perak naik 0,37% dan paladium naik tipis 0,15% pukul 09.07 WIB, sementara platinum naik 0,25% - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : investing.com