PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia bergerak lebih tinggi ditopang pelemahan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika, peningkatan selera risiko membuat logam safe-haven itu sedikit terhambat.
Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi 1.816,01 dolar AS per ounce setelah menyentuh sesi terendah di 1.804,49 dolar AS per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,3 persen menjadi 1.822,20 dolar AS per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,1 persen terhadap sekeranjang pesaingnya dan imbal hasil US Treasury 10-tahun jatuh ke level terendah hampir dua minggu.
Kini, fokus bergeser ke angka penggajian non-pertanian Amerika untuk periode Juli, yang akan dirilis Jumat, diprediksi dapat menjelaskan lebih lanjut tentang kesehatan pasar tenaga kerja.
Laporan penggajian non-pertanian kemungkinan akan menjadi titik fokus utama bagi pedagang emas, karena hal itu dapat memengaruhi keputusan The Fed dalam garis waktu tapering pelonggaran kuantitatif," kata Fawad Razaqzada, analis ThinkMarkets.
Tetapi, membatasi kenaikan emas, indeks S&P 500 Wall Street naik dan tidak jauh dari rekor tertinggi.
Chairman The Fed Jerome Powell, pekan lalu, mengatakan pasar tenaga kerja masih memiliki "beberapa alasan untuk di-cover" sebelum dapat menarik kembali dukungannya terhadap perekonomian, mendorong harga emas ke level tertinggi dua minggu - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : suara.com