PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas terus turun pada Selasa petang. Investor tetap berhati-hati menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve pekan ini untuk mendapatkan petunjuk kapan bank sentral akan mengadopsi nada kebijakan yang lebih hawkish.
Harga emas berjangka kian turun 0,23% di $1.795,05 per troy ons pukul 13.04 WIB menurut data Investing.com dan masih di bawah level kunci $1,800. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, stagnan di level 92,648. Namun, greenback tetap tepat di bawah level puncak yang baru-baru ini dicapai dan telah menguat selama lebih dari sebulan.
Pejabat Fed akan memulai pertemuan dua harinya pada sesi hari ini dan keputusan kebijakan akan diumumkan pada hari Rabu. Bank sentral tersebut kemungkinan akan menegaskan bahwa pemulihan AS yang kuat dan rencana untuk perubahan kebijakan akhirnya kini berlangsung.
Di Asia, Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda akan berbicara di kemudian hari.
Terlepas dari prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat untuk tahun 2021 hingga 2022, lonjakan jumlah kasus COVID-19 global yang melibatkan varian Delta terus menjadi ancaman terbesar bagi prospek tersebut.
Impor bersih emas ke China, konsumen emas batangan terbesar global, melalui Hong Kong melonjak hampir 42% di bulan Juni setelah merosot di bulan Mei, menurut data yang dirilis pada hari Senin.
Kepemilikan SPDR Gold Trust (P:GLD) turun 0,2% di 1.025,64 ton pada hari Senin, kerugian terbesar sejak 13 Mei. Terpantau arus keluar sekitar 20 ton untuk bulan Juli hingga saat ini.
Perak turun tipis 0,06% di 25,302 dan palladium juga turun 0,46% ke 2.647,75, sementara platinum turun 0,43% di 1.061,05 pukul 13.09 WIB.
Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp2.000 dari Rp942.000 pada Senin menjadi Rp940.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 07.52 WIB - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar