Indeks dolar mengalami kenaikan mingguan yang kuat, mengurangi daya tarik emas untuk pemegang mata uang lainnya.
Emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi 1.814,11 dolar AS per ounce, meskipun sejauh ini naik 0,3 persen secara mingguan per minggu ini.
Sedangkan emas berjangka AS menetap 0,8 persen lebih rendah ke harga 1.815 dolar AS.
Ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali mengatakan ketidakmampuan emas untuk mendapatkan keuntungan substansial dari imbal hasil riil AS yang lebih lemah menunjukkan bahwa emas tetap rentan terhadap penurunan lebih lanjut.
Meskipun valuasi emas lebih menarik secara relatif terhadap US Treasury Inflation Protected Securities ( TIPS ), alasan emas diperdagangkan dengan harga diskon adalah karena tidak memiliki keunggulan yang sama," katanya.
Tetapi Ghali mengatakan bahwa peningkatan permintaan fisik emas batangan, terutama dari konsumen top China, dan pembelian bank sentral dapat membatasi penurunan logam mulia.
Awal pekan lalu, Chairman Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral AS akan tetap akomodatif, mendorong emas ke level tertinggi satu bulan pada hari Kamis.
Ketidakpastian di sekitar potensi lonjakan kasus varian Delta virus corona di Amerika Serikat dapat memaksa The Fed untuk tetap akomodatif lebih lama, kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Di tempat lain paladium turun 3,2 persen menjadi 2.644,20 dolar AS per ounce, dalam perjalanan ke penurunan mingguan pertama dalam empat pekan.
Sementara platinum kehilangan 2,9 persen menjadi 1.105,03 dolar AS. Adapun harga logam perak turun 2,3 persen menjadi 25,71 dolar AS per ounce - PT RIFAN
Sumber : suara.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar