PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Saham-saham di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan sejumlah data ekonomi utama.<br>
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 98,46 poin atau 0,41 persen menjadi berakhir di 24.216,05 poin. Indeks S&P 500 naik 16,68 poin atau 0,62 persen, menjadi ditutup di 2.716,31 poin.
Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 58,60 poin atau 0,79 persen, menjadi 7.503,68 poin.
Saham-saham AS naik setelah saham sektor teknologi dan sektor pertumbuhan lainnya <em>rebound</em> dari penurunan hari sebelumnya dan saham-saham keuangan mengakhiri kekalahan beruntun 13 hari.
Sektor teknologi naik 1,1 persen, menambahkan sebagian besar keuntungan ke S&P 500. Pemenang tertinggi sektor ini adalah perusahaan konsultan Accenture PLC, yang naik 5,9 persen setelah melaporkan laba kuartalan dan laba di atas perkiraan.
Indeks keuangan S&P 500 juga naik menjelang hasil dari putaran kedua uji tekanan Federal Reserve AS untuk bank-bank dan pemberi pinjaman.
Saham sektor keuangan telah terpukul baru-baru ini karena kurva imbal hasil surat utang negara AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun mendatar. Beberapa investor mengatakan sektor keuangan akan bangkit kembali setelah serangkaian kerugian.
Di sisi data ekonomi, perekonomian AS melambat lebih besar dari perkiraan sebelumnya pada kuartal pertama, terbebani oleh belanja konsumen terlemah dalam hampir lima tahun.
Produk domestik bruto (PDB) riil meningkat pada tingkat tahunan 2,0 persen pada kuartal pertama 2018, departemen perdagangan mengatakan dalam estimasi ketiga yang dirilis pada Kamis (28/3).
Sementara itu, dalam pekan yang berakhir 23 Juni, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 227.000, meningkat 9.000 dari tingkat yang tidak direvisi pekan sebelumnya 218.000, kata departemen tenaga kerja pada Kamis (28/6).
Rata-rata pergerakan 4 minggu adalah 222.000, meningkat 1.000 dari rata-rata tidak direvisi pekan sebelumnya yaitu 221.000.
Para ahli mencatat Wall Street terus mengawasi ketegangan perdagangan antara Washington dan mitra dagang utamanya karena ketidakpastian masih ada, demikian seperti dikutip dari laporan Xinhua dan Reuters.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 98,46 poin atau 0,41 persen menjadi berakhir di 24.216,05 poin. Indeks S&P 500 naik 16,68 poin atau 0,62 persen, menjadi ditutup di 2.716,31 poin.
Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 58,60 poin atau 0,79 persen, menjadi 7.503,68 poin.
Saham-saham AS naik setelah saham sektor teknologi dan sektor pertumbuhan lainnya <em>rebound</em> dari penurunan hari sebelumnya dan saham-saham keuangan mengakhiri kekalahan beruntun 13 hari.
Sektor teknologi naik 1,1 persen, menambahkan sebagian besar keuntungan ke S&P 500. Pemenang tertinggi sektor ini adalah perusahaan konsultan Accenture PLC, yang naik 5,9 persen setelah melaporkan laba kuartalan dan laba di atas perkiraan.
Indeks keuangan S&P 500 juga naik menjelang hasil dari putaran kedua uji tekanan Federal Reserve AS untuk bank-bank dan pemberi pinjaman.
Saham sektor keuangan telah terpukul baru-baru ini karena kurva imbal hasil surat utang negara AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun mendatar. Beberapa investor mengatakan sektor keuangan akan bangkit kembali setelah serangkaian kerugian.
Di sisi data ekonomi, perekonomian AS melambat lebih besar dari perkiraan sebelumnya pada kuartal pertama, terbebani oleh belanja konsumen terlemah dalam hampir lima tahun.
Produk domestik bruto (PDB) riil meningkat pada tingkat tahunan 2,0 persen pada kuartal pertama 2018, departemen perdagangan mengatakan dalam estimasi ketiga yang dirilis pada Kamis (28/3).
Sementara itu, dalam pekan yang berakhir 23 Juni, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 227.000, meningkat 9.000 dari tingkat yang tidak direvisi pekan sebelumnya 218.000, kata departemen tenaga kerja pada Kamis (28/6).
Rata-rata pergerakan 4 minggu adalah 222.000, meningkat 1.000 dari rata-rata tidak direvisi pekan sebelumnya yaitu 221.000.
Para ahli mencatat Wall Street terus mengawasi ketegangan perdagangan antara Washington dan mitra dagang utamanya karena ketidakpastian masih ada, demikian seperti dikutip dari laporan Xinhua dan Reuters.
sumber : antaranews.com
baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat