PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik sedikit dari level terendah satu bulan pada hari Selasa, tetapi mengalami sedikit aksi perdagangan pasalnya investor masih belum masuk menjelang sinyal ekonomi lanjutan dari data inflasi konsumen AS yang akan dirilis hari ini.
Sebagian besar harga logam lainnya juga terjebak dalam kisaran perdagangan yang terbatas, sedangkan dolar stabil di tengah kekhawatiran bahwa inflasi dapat mengejutkan naik, menarik lebih banyak kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.
Emas spot naik 0,1% di $1.855,58/oz, dan emas berjangka naik 0,1% di $1.865,95/oz pukul 07.32 WIB. Kedua instrumen tersebut melemah pada hari Senin tatkala pasar berubah volatil untuk mengantisipasi rilis indeks harga konsumen.
Data ini diperkirakan akan menunjukkan bahwa meskipun inflasi menurun lebih lanjut di bulan Januari dari bulan sebelumnya, inflasi masih diperkirakan akan tetap berada di level yang relatif tinggi. Tren ini berpotensi memberikan dorongan yang cukup bagi the Fed untuk mempertahankan retorika hawkish-nya.
Harga emas terpukul oleh kenaikan suku bunga pada tahun 2022, karena biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak memberikan imbal hasil naik sejalan dengan peningkatan imbal hasil Treasury AS. Meskipun logam mulia mengalami sedikit jeda pergerakan dalam beberapa minggu pertama tahun 2023, kekhawatiran yang muncul dari The Fed membalikkan sebagian besar kenaikan emas baru-baru ini.
Lonjakan imbal hasil Treasury jangka pendek juga menekan harga emas dalam beberapa sesi terakhir, seperti halnya pemulihan di dolar, yang bergeral di dekat level tertinggi satu bulan terhadap sejumlah mata uang. Greenback turun tipis pada hari Selasa di tengah beberapa aksi ambil untung.
Logam mulia lainnya juga tidak banyak bergerak pada hari Selasa. Platinum naik 0,1% di $961,15/oz, dan perak stabil di sekitar $21,992/oz.
Di antara logam industri, harga tembaga melemah setelah mengantongi kenaikan kuat di sesi sebelumnya, kala trader terus menimbang prospek pemulihan permintaan China terhadap kekhawatiran resesi global tahun ini.
Tembaga berkualitas tinggi turun 0,1% menjadi $4,0585, setelah reli lebih dari 1% di sesi sebelumnya.
Logam merah ini telah mengalami perubahan yang fluktuatif dalam beberapa minggu terakhir di tengah sinyal beragam atas pemulihan ekonomi di China, negaa importir logam terbesar di dunia.
Namun, kekhawatiran akan perlambatan di negara-negara
ekonomi utama lainnya telah memberikan tekanan besar pada harga,
terutama tanda-tanda melambatnya aktivitas industri di AS dan zona euro - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com