PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan hari ini. Harga sang logam mula mencoba bangkit usai kejatuhan pekan lalu.
Harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.342,48. Naik 0,39% dari posisi akhir pekan lalu.
Harga emas ditutup di posisi US$ 2.332/troy ons. Anjlok 2,11% dibandingkan sehari sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak 8 Mei.
Dalam seminggu terakhir, harga emas turun 3,76% secara point-to-point, koreksi mingguan terdalam sejak September tahun lalu. Selama sebulan ke belakang, harga hanya naik tipis 0,08%.
Pekan lalu, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Namun sejak titik itu, harga turun lebih dari US$ 100.
Bagaimana prospek harga emas ke depan? Apakah saatnya memborong atau malah melego emas?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih tertahan di area bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 49,85.
RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI emas sudah dekat dengan 50, sehingga boleh dibilang netral.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 13,14. Di bawah 20, yang berarti sudah jenuh jual (oversold).
Dengan demikian, potensi kenaikan harga emas masih terbuka. Target resisten terdekat ada di US$ 2.344/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.374/troy ons berpeluang menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.316/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas melorot ke US$ 2.286/troy ons - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : bloomberg
Tidak ada komentar :
Posting Komentar