PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Senin, masih berada di bawah tekanan dan turun ke bawah $1,980 di sekitar $1,976 setelah menembus support kunci yang kuat di $2,000. Naiknya yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun lebih dari 1% telah membebani harga emas menjelang event-event kunci dari makro ekonomi pada minggu ini.
Harga emas turun untuk hari kedua pada hari Senin, turun lebih jauh dari ketinggian sepanjang waktu yang berhasil dicapai pada minggu lalu. Emas masih tertekan di bawah batas psikologis $2,000 selama jam perdagangan sesi Eropa dan AS di tengah naiknya dolar AS.
Laporan bulanan pekerjaan AS, Nonfarm Payrolls (NFP), yang lebih kuat daripada yang diperkirakan, yang dirilis pada hari Jumat minggu lalu, telah memaksa para investor untuk menurunkan pertaruhan mereka bahwa the Fed akan segera melonggarkan kebijakan moneternya. Hal ini membuat yield obligasi treasury AS mengalami kenaikan yang mendorong naik indeks dolar AS dan menekan turun harga emas.
Namun, para partisipan pasar masih memperhitungkan dalam harga kemungkinan the Fed akan mulai menurunkan tingkat bunganya pada bulan Maret 2024. Hal ini, bersama dengan resiko geopolitik dan lemahnya ekonomi Cina membuat para trader emas menahan diri untuk melakukan aksi jual besar – besaran. Investor memilih menunggu keputusan dari the Fed di dalam pertemuan kebijakan FOMC pada hari Selasa dan Rabu waktu AS.
Support & Resistance
Support terdekat menunggu di $1,965 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,951 dan kemudian $1,935.
Resistance terdekat menunggu di $1,985 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000 dan kemudian $2,130 - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : vibiznews
Tidak ada komentar :
Posting Komentar