RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berjangka di bursa COMEX New York Mercantile Exchange mengalami penurunan pada perdagangan Rabu, sebagian karena antisipasi bahwa Federal Reserve akan menjaga suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Kontrak emas aktif untuk pengiriman Desember 2023 turun sebesar 0,36 persen menjadi 1.834,80 dolar AS per ons.
Data ekonomi yang dirilis pada hari tersebut menciptakan hasil yang beragam. Laporan dari ADP (Automated Data Processing Inc) menunjukkan bahwa lapangan kerja di sektor swasta AS hanya mengalami kenaikan sebesar 89.000 pada bulan September, yang merupakan kenaikan terendah dalam dua setengah tahun terakhir. Para ekonom sebelumnya memperkirakan kenaikan lapangan kerja sekitar 150.000.
Namun, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan barang-barang manufaktur AS naik sebesar 1,2 persen pada bulan Agustus, setelah mengalami penurunan sebesar 2,1 persen pada bulan Juli. Ini melebihi perkiraan ekonom, yang memperkirakan kenaikan sekitar 0,3 persen.
Indeks jasa Institute for Supply Management (ISM) juga dirilis, dan angkanya turun sedikit menjadi 53,6 persen pada bulan September dari 54,5 persen pada bulan Agustus. Ini menunjukkan pertumbuhan sektor jasa yang sedikit melambat, meskipun masih di atas level 50 yang menandakan ekspansi.
Data lain yang dirilis mencakup Indeks Manajer Pembelian Jasa AS (PMI) dan Indeks Aktivitas Bisnis PMI Jasa AS Global. Angka-angka ini juga mengindikasikan pertumbuhan sektor jasa, meskipun pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Fokus pasar saat ini terarah pada data non-farm payrolls bulan September yang akan diumumkan pada hari Jumat. Data ini penting karena memberikan gambaran tentang kondisi lapangan kerja AS dan dapat memengaruhi kebijakan Federal Reserve terkait suku bunga. Semua faktor ini dapat memengaruhi harga emas dan pasar logam mulia lainnya seperti perak dan platinum - RIFAN FINANCINDO
Sumber : suara.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar