RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas sedikit melemah di perdagangan Asia pada Kamis pagi, dirugikan oleh dolar yang lebih kuat saat para investor menilai bagaimana bank-bank sentral kemungkinan akan menanggapi lonjakan inflasi dan kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi yang dipicu oleh varian baru virus corona Omicron.
Di pasar spot, emas turun tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.780,36 dolar AS per ounce pada pukul 00.50 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS juga melemah 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.782,50 dolar AS per ounce
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya bertahan kuat dan rebound 0,4 persen dari terendah sesi sebelumnya, membuat harga emas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Bank sentral AS harus siap untuk menanggapi kemungkinan bahwa inflasi tidak surut pada paruh kedua tahun depan seperti yang diperkirakan sebagian besar peramal saat ini, kata Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Rabu.
Varian COVID-19 terbaru dapat memperpanjang beberapa tantangan dan kekurangan rantai pasokan yang telah menyebabkan inflasi lebih tinggi, dan para pejabat perlu mempertimbangkannya ketika mereka memutuskan bagaimana menarik dukungan kebijakan moneter mereka, ujar Presiden Fed New York John Williams.
Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tanpa suku bunga.
The Fed telah menyerah pada klaim lamanya bahwa inflasi tinggi bersifat sementara tetapi bank sentral Inggris dan Bank Sentral Eropa tidak cukup siap untuk mengikuti perubahan sikapnya.
Aktivitas manufaktur AS meningkat pada November di tengah permintaan barang-barang yang kuat, menjaga inflasi tetap tinggi ketika pabrik-pabrik terus berjuang dengan kekurangan bahan baku terkait pandemi.
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 22,37 dolar AS per ounce. Platinum naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 935,48 dolar AS per ounce, sementara paladium naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 1.753,68 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO
Sumber : antaranews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar