PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), rebound dari kerugian sesi sebelumnya, setelah data yang menunjukkan kenaikan tajam dalam inflasi AS mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dan menekan dolar AS lebih rendah.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD14,9 atau 0,86% menjadi ditutup pada USD1.747,6 per ounce. Sehari sebelumnya, Senin, emas berjangka anjlok USD12,10 atau 0,69% menjadi USD1.732,70.
Emas berjangka juga jatuh USD13,4 atau 0,76% menjadi USD1.744,80 pada Jumat (9/4/2021), setelah terangkat USD16,6 atau 0,95% menjadi USD1.758,20 pada Kamis (8/4/2021), dan turun USD1,40 atau 0,08% menjadi USD1.741,60 pada Rabu (7/4/2021).
Kami perlu melihat beberapa inflasi untuk membuat emas bergerak dan kami melihatnya hari ini dengan angka IHK itu," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, menambahkan bahwa dolar yang lebih lemah dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah juga mendukung harga lebih lanjut.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/4/2021) bahwa indeks harga konsumen AS naik 0,6 persen pada Maret dari bulan sebelumnya dan 2,6 persen dari setahun lalu, menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Harga-harga konsumen AS naik paling tinggi dalam lebih dari 8,5 tahun pada Maret, memicu apa yang diperkirakan sebagian besar ekonom akan menjadi periode singkat inflasi yang lebih tinggi.
Dolar AS tergelincir ke posisi terendah tiga minggu setelah data tersebut, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara patokan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun juga menurun.
Mendukung aset safe-haven emas lebih lanjut adalah kekhawatiran yang diangkat oleh keputusan para pejabat kesehatan AS untuk merekomendasikan jeda dalam penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson, kata para analis.
Saat ini, kita perlu melihat penembusan yang menentukan di atas USD1.765 untuk memicu gelombang pembelian naik hingga USD1.800," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Level USD1.750 telah menjadi resistensi yang kuat, jadi kami naik mendekati level itu," katanya, menambahkan bahwa risiko geopolitik terkait dengan berita tentang Iran yang meningkatkan pengayaan nuklirnya juga telah memicu banyak pembelian emas dan perak.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 55,9 sen atau 2,25% menjadi ditutup pada USD25,426 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun USD17,7 atau 1,51% menjadi menetap di USD1.157,1 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : okezone.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar