RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas Antam pada Jumat melemah tipis Rp3.000 ke posisi Rp921.000/gram. Senada, harga buyback atau pembelian kembali juga turun Rp2.000 ke angka Rp803.000/gram.
Emas melemah sejak awal pekan. Senin lalu, logam kuning melemah
tipis Rp3.000 ke Rp931.000/gram. Pelemahan berlanjut pada Selasa
Rp2.000/gram ke posisi Rp929.000.
Harga emas jatuh Rp8.000 ke angka Rp921.000/gram pada Rabu.
Kemudian pada hari berikutnya, Kamis baru berbalik naik tipis
Rp3.000/gram ke Rp924.000.
Harga emas Antam menyentuh titik tertinggi sepanjang masa di level Rp1.058.000/gram pada Rabu.
Di Pegadaian, pada Jumat, harga emas Antam dibanderol
Rp965.000/gram, naik Rp3.000 dibandingkan hari sebelumnya. Antam Batik
juga menguat Rp3.000 ke Rp1.122.000/gram. Sementara, emas Antam Retro
Rp884.000/gram, turun tipis Rp1.000 dari Kamis. Emas cetakan UBS
menetap atau tidak bergerak di Rp912.000/gram.
Di pasar global, harga emas jatuh pada akhir perdagangan Kamis (Jumat
pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan sesi sebelumnya, karena
kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan penguatan dolar ke level
tertinggi empat bulan merusak daya tarik logam mulia yang tidak
memberikan imbal hasil.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New
York Exchange, tergelincir US$8,1 atau 0,47% menjadi ditutup pada
US$1.725,10 per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (24/3), emas berjangka
terdongkrak US$8,10 atau 0,47% menjadi US$1.733,20.
Emas berjangka anjlok US$13 atau 0,75% menjadi US$1.725,10 pada Selasa
(23/3), setelah tergerus US$3,6 atau 0,21% menjadi US$1.738,10 pada
Senin (22/3), dan terangkat US$9,2 atau 0,53% menjadi US$1.741,70 pada
Jumat lalu (19/3).
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan sedikit
menguat, meningkatkan peluang kerugian bagi mereka yang memegang emas.
Sementara itu, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap
enam mata uang utama saingannya naik 0,4%, setelah mencapai level
tertinggi sejak 13 November di 91,92 pada awal sesi, membuat emas lebih
mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Anda melihat perbedaan besar dalam suku bunga obligasi pemerintah
antara AS dan negara-negara Eropa lainnya dan itu menyebabkan
peningkatan aliran dana ke greenback dan itu membebani logam mulia," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, dikutip dari Reuters.
"Momentum (untuk emas) berada di sisi bearish, jadi Anda harus melihat harga sedikit rebound agar mendapatkan keyakinan kenaikan yang berkelanjutan dapat dicapai," tambahnya.
Kerugian emas terjadi meskipun sentimen di pasar keuangan yang lebih
luas dilemahkan oleh babak baru pembatasan virus corona di zona euro.
Angka ekonomi positif yang dirilis pada Kamis (25/3) juga menekan emas.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 684.000 mengajukan klaim
pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 20 Maret, turun dari angka
781.000 di pekan sebelumnya.
Produk domestik bruto (PDB) AS direvisi sedikit menguat ke tingkat
tahunan sebesar 4,3% pada kuartal IV-2020, lebih tinggi dari perkiraan
sebelumnya sebesar 4,1%.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 18,4 sen atau
0,73% menjadi ditutup pada US$25,047 per ounce. Platinum untuk
pengiriman April turun US$26 atau 2,2% menjadi ditutup pada US$1.154,20
per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : antaranews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar