PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Salah satu kebijakan baru Pemerintah India bikin pusing rakyatnya, yaitu
penarikan pecahan 500 dan 1.000 rupee. Akibatnya, jutaan warga India
saat ini kekurangan uang tunai.
Saking susahnya cair uang tunai di India, sampai-sampai ada toko online yang menyediakan jasa antar uang tunai sampai ke depan rumah.
Sudah enam pekan sejak kebijakan ini diterapkan, akibatnya 86% uang tunai di India sudah tidak berlaku lagi. Ternyata hal ini menjadi peluang usaha yang menarik bagi pelaku e-commerce.
Snapdeal, salah satu peritel online terbesar India, memasukkan rupee pecahan 500 dan 1.000 sebagai barang yang bisa dipesan dan diantar.
Pelanggannya bisa memesan hingga maksimal 2.000 rupee dengan pembayaran menggunakan kartu debit. Kurir Snapdeal akan membawa mesin Electronic Data Capture (ECD) pada saat mengantarkan uang tunai tersebut.
Tentunya ini bukan penukaran uang semata. Snapdeal mengambil komisi dari tiap transaksi yang dilakukan. Percobaan pengiriman pertama dilakukan Kamis lalu di Gurgaon dan Bangalore.
"Kamis sudah menerima pesanan yang signifikan," kata Juru Bicara Snapdeal kepada CNN tanpa menyebutkan jumlah pesanan, Senin (26/12/2016).
Beberapa warga India ada yang sudah beralih ke pembayaran digital di tengah langkanya uang tunai. Namun, banyak juga warga yang mengantre di ATM untuk menarik uang yang dipakai keperluan sehari-hari.
India merupakan negara yang 90% transaksinya menggunakan uang tunai. Maka dari itu, kebijakan yang dilakukan cukup membuat warganya kelimpungan.
"Layanan pengiriman uang tunai ini diluncurkan untuk membantu masyarakat yang sudah sangat membutuhkan uang tunai dalam kehidupan sehari-hari," kata salah satu pendiri Snapdeal, Rohit Bansal, dalam keterangan tertulis.
Perusahaan berbasis teknologi itu berniat meluncurkan layanan yang serupa di kota-kota India lainnya.
sumber : finance.detik.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar