RIFANFINANCINDO BERJANGKA - Harga Emas melemah pada akhir
perdagangan hari Rabu dinihari (14/12), menjelang pertemuan dua hari
dari Federal Reserve AS yang diperkirakan akan memutuskan kenaikan suku
bunga kedua dalam satu dekade.
Pertemuan Fed dimulai hari Selasa dan
pasar telah menghargai kesempatan hampir 100 persen untuk seperempat
poin persentase kenaikan. Suku bunga yang lebih tinggi umumnya menekan
permintaan untuk emas sekaligus memperkuat dolar AS.
Harga emas spot LLG turun 0,5 persen menjadi $ 1,155.91 per ons setelah sempat menyentuh 10-bulan rendah pada hari Senin.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari berakhir di $ 1.159 per ons.
Investor akan mencari petunjuk tentang
bagaimana bank sentral akan menghadapi inflasi yang mungkin bisa berasal
dari kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump dan ekspektasi
pertumbuhan.
Harga emas spot pulih dari terendah
10-bulan dari $ 1,151.34 per ons, yang dicapai pada sesi sebelumnya,
karena imbal hasil AS Treasury datang dari tertinggi mereka dan dolar
mereda menjelang pertemuan Fed.
Mencerminkan sentimen bersemangat,
kepemilikan SPDR Gold Trust, emas terbesar di dunia yang didukung
exchange-traded fund, turun 0,14 persen menjadi 856,26 ton pada hari
Senin dari Jumat. Kepemilikan turun lebih dari 9 persen sejak November.
Perak naik 0,4 persen pada $ 17 per ons,
setelah naik hampir 1,4 persen pada sesi sebelumnya. Platinum
menumpahkan 0,7 persen menjadi $ 924,60. Logam putih naik sebanyak 1,9
persen pada sesi sebelumnya. Palladium datar di $ 722,60.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan harga emas untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak
lemah dengan menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS pekan ini.
Harga emas diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,154-$
1,152, namun jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $
1,158-$ 1,160.
sumber : vibiznews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar