Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 26 September 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Kekuatan Dolar AS Menghadang Kenaikan Harga Emas

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka bergerak stagnan cenderung melemah pada perdagangan hari ini, terhambat oleh penguatan berkelanjutan dari dolar AS. Dolar AS terus menguat karena ekspektasi pasar yang solid terhadap sikap hawkish Federal Reserve (The Fed) yang akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk waktu yang panjang. Kekuatan dolar membuat emas, yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut, menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga menahan permintaan.

Selain faktor mata uang, pasar global menunjukkan sentimen risk-on, di mana investor lebih memilih aset-aset berisiko. Laporan ketahanan ekonomi AS dan Eropa mengurangi kekhawatiran resesi, membuat investor lebih berani mengambil risiko investasi di pasar saham daripada di emas safe haven.

Namun, harga emas masih mendapat dukungan dari ketidakpastian jangka panjang. Kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global, terutama dampak dari kebijakan moneter ketat di banyak negara, serta risiko geopolitik yang belum terselesaikan, memberikan batas bawah bagi penurunan harga. Setiap eskalasi ketegangan politik atau konflik dapat memicu lonjakan tiba-tiba pada permintaan emas.

Para pelaku pasar kini berhati-hati menanti petunjuk lebih lanjut dari The Fed. Mereka akan mencermati pidato para pejabat bank sentral dan rilis data ekonomi AS, terutama yang berkaitan dengan inflasi dan ketenagakerjaan, untuk memprediksi pergerakan suku bunga. Kejelasan arah kebijakan The Fed akan menjadi penentu utama pergerakan harga emas dalam jangka pendek - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 25 September 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pembelian Emas Bank Sentral Global Terus Berlanjut, Dukung Harga

 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka hari ini mendapat dukungan kuat dari aktivitas pembelian yang berkelanjutan oleh bank sentral di seluruh dunia. Data dari World Gold Council (WGC) menunjukkan bahwa bank sentral terus menambah cadangan emas mereka pada tingkat yang hampir memecahkan rekor, sebagai bagian dari strategi diversifikasi dari Dolar AS dan Euro. Pembelian masif ini memberikan fondasi yang kuat bagi harga emas, menjaga agar harga tetap stabil bahkan di tengah potensi tekanan dari kebijakan moneter global.

Motivasi utama di balik pembelian ini adalah mitigasi risiko geopolitik dan ekonomi. Banyak negara, terutama dari negara-negara berkembang, melihat emas sebagai aset yang stabil dan tidak terpengaruh oleh sanksi atau ketidakstabilan politik. Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk memperkuat cadangan devisa dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap mata uang nasional mereka.

Di sisi lain, pembelian dari bank sentral ini juga mencerminkan adanya ketidakpercayaan terhadap sistem mata uang fiat yang ada. Dengan adanya ketidakpastian ekonomi global dan utang publik yang meningkat di banyak negara, emas kembali dilihat sebagai penyimpan nilai utama. Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran struktural dalam alokasi aset global.

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG menilai bahwa tren ini akan terus berlanjut dalam jangka panjang. "Selama ketidakpastian geopolitik dan ekonomi masih tinggi, bank sentral akan terus menjadi pembeli utama emas," kata seorang konsultan investasi. "Ini adalah faktor fundamental yang sangat penting dan memberikan dukungan jangka panjang bagi harga emas, terlepas dari fluktuasi jangka pendek." - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Rabu, 24 September 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Emas Berjangka Tertekan oleh Prospek Suku Bunga Hawkish Bank Sentral Australia

 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka mengalami tekanan jual hari ini, dengan harga yang menurun setelah pernyataan hawkish dari pejabat Reserve Bank of Australia (RBA). Pejabat bank sentral Australia mengisyaratkan bahwa inflasi masih menjadi perhatian utama dan bahwa mereka mungkin perlu mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari perkiraan pasar. Prospek kebijakan moneter yang ketat ini meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas, yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga mengurangi daya tariknya bagi investor.

Kenaikan ekspektasi suku bunga oleh RBA seringkali menjadi faktor penekan utama bagi harga emas. Investor cenderung beralih dari aset non-bunga seperti emas ke aset yang memberikan imbal hasil, seperti obligasi pemerintah, ketika suku bunga naik. Komentar dari pejabat bank sentral Australia hari ini memperkuat pandangan ini, memicu aksi jual di pasar emas berjangka. Pasar obligasi juga bereaksi, dengan imbal hasil obligasi pemerintah Australia menunjukkan tren kenaikan, yang semakin menambah tekanan pada emas.

Selain kebijakan moneter, penguatan dolar Australia juga turut berkontribusi terhadap penurunan harga emas. Dolar Australia yang lebih kuat membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga menekan permintaan. Indeks dolar Australia menunjukkan penguatan setelah pernyataan hawkish dari RBA, menciptakan lingkungan yang menantang bagi emas. Kombinasi dari ekspektasi suku bunga yang tinggi dan dolar Australia yang kuat menciptakan "angin sakal" yang sulit dihadapi oleh emas.

Meskipun ada tekanan, penurunan harga emas berjangka masih dalam batas wajar. Analis pasar memperkirakan bahwa emas mungkin akan menghadapi periode konsolidasi atau penurunan moderat jika ekspektasi suku bunga tetap tinggi. Namun, kekhawatiran inflasi yang mendasari dan ketidakpastian geopolitik masih dapat memberikan dukungan bagi emas dalam jangka panjang. Investor disarankan untuk memantau dengan cermat pernyataan bank sentral dan data ekonomi Australia. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

sumber : newsmaker.id

Selasa, 23 September 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas Kembali Menjadi Aset Safe Haven di Tengah Gejolak Geopolitik

 

HARGA EMAS HARI INI - Dalam situasi ketidakpastian politik dan ekonomi global, emas kembali membuktikan perannya sebagai aset "safe haven" atau tempat berlindung yang aman. Ketika ketegangan geopolitik meningkat, seperti konflik regional atau sengketa perdagangan, investor cenderung meninggalkan aset-aset berisiko tinggi seperti saham dan beralih ke emas. Logam mulia ini dianggap sebagai penyimpan nilai yang stabil, yang dapat melindungi kekayaan dari fluktuasi pasar yang ekstrem.

Ketakutan akan eskalasi konflik sering kali mendorong lonjakan permintaan emas berjangka. Investor tidak hanya mencari perlindungan dari penurunan nilai aset lain, tetapi juga mengantisipasi kemungkinan dampak ekonomi yang lebih luas. Dalam banyak kasus, ketegangan politik dapat mengganggu rantai pasokan global, memicu inflasi, dan bahkan melemahkan mata uang nasional. Dalam skenario ini, emas menawarkan perlindungan dari risiko-risiko tersebut, menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang ingin menjaga portofolio mereka tetap aman.

Selain itu, bank sentral di berbagai negara juga sering meningkatkan cadangan emas mereka di tengah ketidakpastian global. Diversifikasi ini tidak hanya untuk melindungi nilai cadangan devisa, tetapi juga sebagai strategi untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang asing tertentu. Peningkatan pembelian emas oleh bank sentral menjadi sinyal kuat bagi pasar bahwa permintaan terhadap logam mulia ini masih sangat tinggi, yang pada gilirannya akan mendukung kenaikan harga.

Secara historis, emas telah terbukti sebagai aset yang tangguh dalam menghadapi berbagai krisis. Mulai dari krisis keuangan, perang, hingga pandemi, emas selalu menjadi pilihan bagi investor yang mencari stabilitas. Oleh karena itu, lonjakan harga emas yang terjadi saat ini merupakan refleksi langsung dari kekhawatiran global yang meningkat. Bagi investor emas berjangka, dinamika geopolitik menjadi salah satu faktor kunci yang tidak boleh dilewatkan. RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Senin, 22 September 2025

PT RIFAN BANDUNG - Emas Berjangka Tertekan oleh Imbal Hasil Obligasi AS yang Stabil Tinggi

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka menghadapi tekanan signifikan akibat stabilnya imbal hasil obligasi pemerintah AS di level yang tinggi. Imbal hasil obligasi 10-tahun AS, yang seringkali dianggap sebagai tolok ukur untuk suku bunga riil, tetap berada di level yang menarik bagi investor. Lingkungan imbal hasil yang tinggi ini meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak menawarkan pendapatan tetap. Investor yang mencari pendapatan cenderung mengalihkan dana dari emas ke obligasi, terutama dalam lingkungan di mana suku bunga nominal meningkat.

Hubungan terbalik antara emas dan imbal hasil obligasi seringkali menjadi faktor dominan dalam pergerakan harga logam mulia ini. Ketika imbal hasil obligasi, yang menawarkan pendapatan tetap, meningkat, mereka menjadi alternatif investasi yang lebih menarik dibandingkan emas. Tekanan ganda dari dolar AS yang kuat dan imbal hasil obligasi yang tinggi telah menjadi tantangan utama bagi emas untuk mempertahankan momentum kenaikannya.

Namun, beberapa analis berpendapat bahwa tekanan ini mungkin bersifat sementara. Jika sentimen pasar bergeser dari kekhawatiran inflasi ke kekhawatiran resesi, imbal hasil obligasi mungkin akan turun, yang dapat mengurangi tekanan pada emas. Selain itu, pembelian oleh bank sentral dan permintaan fisik dari negara-negara konsumen utama seperti Tiongkok dan India terus memberikan dukungan fundamental bagi harga emas, membatasi potensi penurunan yang signifikan bahkan ketika ada tekanan dari imbal hasil obligasi.

Masa depan harga emas berjangka akan sangat bergantung pada arah kebijakan moneter Federal Reserve dan bagaimana pasar bereaksi terhadap data ekonomi yang akan datang. Jika inflasi mereda dan The Fed dapat mengambil pendekatan yang lebih dovish, imbal hasil obligasi mungkin akan turun, dan emas berjangka dapat menemukan kembali momentumnya. Namun, jika The Fed tetap pada jalur pengetatan yang agresif dan imbal hasil obligasi tetap tinggi, emas mungkin akan tetap berada di bawah tekanan. Investor perlu mempertimbangkan prospek imbal hasil obligasi saat mengambil keputusan investasi emas. - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 19 September 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor Beralih ke Aset Berisiko, Emas Tertekan

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan hari ini, tertekan oleh sentimen risk-on di pasar global. Para investor semakin optimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global, sehingga mereka cenderung beralih dari aset safe haven seperti emas ke aset-aset yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi, seperti saham dan komoditas industri. Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, meskipun menghadapi tantangan inflasi dan suku bunga tinggi. Hal ini mengurangi kekhawatiran terhadap resesi global dan mendorong investor untuk mengambil lebih banyak risiko.

Pelemahan emas juga diperparah oleh penguatan dolar AS, yang mencapai level tertinggi dalam beberapa minggu terakhir. Indeks Dolar AS (DXY) mendapatkan dukungan dari ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuannya di level yang tinggi untuk waktu yang lebih lama. Suku bunga yang lebih tinggi membuat biaya kepemilikan emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih mahal dibandingkan dengan investasi lain yang memberikan bunga. Selain itu, penguatan dolar AS juga membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi permintaan.

Meskipun harga emas saat ini sedang tertekan, ada beberapa faktor yang dapat membatasi penurunan lebih lanjut. Salah satunya adalah ketidakpastian geopolitik yang masih membayangi beberapa kawasan dunia. Konflik yang berlanjut di Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah dapat sewaktu-waktu memicu lonjakan permintaan emas sebagai aset safe haven. Selain itu, potensi perlambatan ekonomi di Tiongkok, sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia, juga dapat menjadi pemicu kekhawatiran dan mendorong investor untuk kembali melirik emas. Para analis pasar memperkirakan bahwa harga emas akan bergerak dalam rentang yang sempit, menunggu katalis baru yang dapat mengubah arah pergerakannya.

Ke depan, para pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi dari AS yang sangat dinanti-nanti. Jika data inflasi menunjukkan penurunan yang signifikan, hal itu dapat mengurangi tekanan pada The Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Kebijakan The Fed yang kurang hawkish dapat memberikan dorongan positif bagi harga emas. Namun, jika inflasi tetap tinggi, The Fed kemungkinan akan tetap hawkish, dan harga emas berpotensi untuk melanjutkan penurunannya. Investor juga akan terus memantau perkembangan geopolitik global, karena setiap eskalasi dapat dengan cepat mengubah sentimen pasar dan mendorong harga emas kembali naik. - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 18 September 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pembelian Emas Bank Sentral Global Terus Berlanjut, Dukung Harga

 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka hari ini mendapat dukungan kuat dari aktivitas pembelian yang berkelanjutan oleh bank sentral di seluruh dunia. Data dari World Gold Council (WGC) menunjukkan bahwa bank sentral terus menambah cadangan emas mereka pada tingkat yang hampir memecahkan rekor, sebagai bagian dari strategi diversifikasi dari Dolar AS dan Euro. Pembelian masif ini memberikan fondasi yang kuat bagi harga emas, menjaga agar harga tetap stabil bahkan di tengah potensi tekanan dari kebijakan moneter global.

Motivasi utama di balik pembelian ini adalah mitigasi risiko geopolitik dan ekonomi. Banyak negara, terutama dari negara-negara berkembang, melihat emas sebagai aset yang stabil dan tidak terpengaruh oleh sanksi atau ketidakstabilan politik. Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk memperkuat cadangan devisa dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap mata uang nasional mereka.

Di sisi lain, pembelian dari bank sentral ini juga mencerminkan adanya ketidakpercayaan terhadap sistem mata uang fiat yang ada. Dengan adanya ketidakpastian ekonomi global dan utang publik yang meningkat di banyak negara, emas kembali dilihat sebagai penyimpan nilai utama. Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran struktural dalam alokasi aset global.

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG menilai bahwa tren ini akan terus berlanjut dalam jangka panjang. "Selama ketidakpastian geopolitik dan ekonomi masih tinggi, bank sentral akan terus menjadi pembeli utama emas," kata seorang konsultan investasi. "Ini adalah faktor fundamental yang sangat penting dan memberikan dukungan jangka panjang bagi harga emas, terlepas dari fluktuasi jangka pendek." RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id