PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas jatuh di tengah penantian pasar akan pidato Chairman bank
sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (Teh Fed) Jerome Powell
malam ini.
Pada perdagangan Selasa harga emas di pasar spot ditutup
melemah 0,47% di posisi US$ 1968,4 per troy ons. Artinya, sang logam
mulia sudah dua hari beruntun emas mengalami penurunan.
Sementara, harga emas di pasar spot masih melemah pada hair ini. Pada
perdagangan Rabu (8/11/2023) pukul 06:25 WIB, harga emas di posisi
US$1968,69 per troy ons atau menguat tipis 0,01%.
Emas mencapai titik terendah dalam dua minggu pada Selasa karena reli
safe-haven yang dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah melemah dan
fokus pasar beralih ke isyarat suku bunga dari pejabat The Fed.
Sementara harga emas gagal menembus US$ 2000 kembali, setelah para pelaku pasar melakukan aksi taking profit.
"Emas nampaknya terus melemah setelah gagal menembus level US$ 2.000. Kondisi ini memicu aksi profit taking. Apalagi, dolar AS menguat," tutur Michael Hewson, analis dari CMC Markets, dikutip dari Reuters.
Pasar emas kini sedang menunggu sinyal dari bank sentral AS sebelum
reli dapat berlanjut. Investor menunggu sejumlah pidato dari pejabat Fed
pada minggu ini, dengan fokus pada Ketua Jerome Powell, yang akan
menyampaikan pidatonya pada hari Rabu dan Kamis.
Pada Rabu malam hari, Powell akan memberikan pidato
pembuka untuk acara merayakan seratus tahun Divisi Riset dan Statistik.
Divisi Penelitian dan Statistik (R&S) dibentuk pada tahun
1923 ketika Divisi Analisis dan Penelitian dikonsolidasikan dengan
Divisi Statistik. Divisi R&S telah lama bertanggung jawab untuk
memberikan dukungan penting kepada Dewan Direksi dan Federal Open Market
Committee (FOMC) dalam berbagai masalah ekonomi dan keuangan.
Divisi ini juga menghasilkan beberapa survei dan rilis
statistik Dewan, termasuk Survei Keuangan Konsumen, Neraca Keuangan
Amerika Serikat, dan Indeks Produksi Industri. Selain itu, staf R&S
menghasilkan penelitian akademis yang meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang inflasi, pengangguran, perkembangan keuangan, dan banyak topik
lainnya.
Konferensi pada 8 November akan fokus pada masa lalu, masa kini, dan
masa depan divisi ini. Pembicara unggulan termasuk Ketua Powell, Wakil
Ketua Jefferson, dan Presiden dan CEO Federal Reserve Bank of New York,
John C. Williams.
Para pelaku pasar menunggu informasi perihal kebijakan yang
akan di ambil The Fed dan menjadi patokan bank sentral negara lainnya
untuk mengambil keputusan termasuk investor. Sebagai catatan, The Fed
menahan suku bunga acuan untuk kedua kalinya pada awal November ini di
level 5,25-5,50%.
Investor melihat 90% peluang The Fed akan mempertahankan suku bunga
pada pertemuan bulan Desember mendatang, dan 75% peluang untuk melakukan
penurunan suku bunga pada awal Juni tahun depan, menurut alat CME
FedWatch.
Namun, Presiden The Fed Bank of Minneapolis Neel Kashkari mengatakan
bank sentral kemungkinan memiliki lebih banyak rencana untuk
mengendalikan inflasi - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : cnbcindonesia