PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas makin naik 1% lebih pada Senin saat bentrokan dramatis antara pasukan Israel dan Hamas selama akhir pekan meningkatkan risiko konflik Timur Tengah yang lebih luas dan mendorong perburuan investasi safe haven seperti emas.
Dilaporkan Reuters Senin (09/10), Israel menggempur daerah kantong Palestina di Gaza pada Minggu (08/10) dan menewaskan ratusan orang sebagai balasan atas salah satu serangan paling berdarah dalam sejarahnya ketika kelompok Islamis Hamas mengamuk di kota-kota Israel pada hari Sabtu (07/10).
Emas spot terus melonjak 1,01% di $1.851,05/oz pukul 13.03 WIB, setelah mencapai level tertinggi seminggu. Emas berjangka juga naik 1,06% menjadi $1.864,85/oz menurut data Investing.com.
Kekerasan yang terus meningkat mengancam akan memulai perang baru yang besar di Timur Tengah. Hal ini membuat harga minyak melambung tinggi dan meningkatkan permintaan untuk aset-aset safe haven seperti Treasury, dolar, yen Jepang dan emas.
Namun peningkatan emas tetap dibatasi oleh data ekonomi AS yang kuat yang telah mendukung pandangan bahwa Federal Reserve kemungkinan tidak mengakhiri siklus pengetatan kebijakan moneter dalam waktu dekat.
Data minggu lalu menunjukkan lapangan kerja AS meningkat paling banyak dalam delapan bulan terakhir di bulan September dan ini beri indikasi kekuatan pasar tenaga kerja yang terus-menerus berlangsung. Inflasi yang tinggi minggu ini dapat membuka jalan bagi kenaikan suku bunga AS tahun ini.
Suku bunga AS yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memiliki emas, yang tidak menghasilkan bunga.