RIFAN FINANCINDO BANDUNG | Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Bursa saham Amerika Serikat atau wall street tertekan berimbas ke bursa saham Asia.
Pada Jumat pekan ini, sektor saham teknologi tertekan di awal perdagangan. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,4 persen. Hal itu didorong sektor saham teknologi melemah 0,7 persen.
Mengutip laman Reuters, Jumat (20/4/2018), bursa saham Asia tertekan seiring peringatan dari produsen chip mengenai permintaan ponsel pintar atau smartphone yang menekan sektor saham teknologi.Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) memangkas target pendapatannya. Hal ini seiring melemahnya permintaan untuk smartphome.
"Kabar besarnya dari TSMC yang kalah akan bebani sektor teknologi. Ini dapat berdampak ke semi conductor dan rantai pasokan Samsung Electronics," tulis Analis JP Morgan.
Indeks saham Jepang Nikkei pun tergelincir 0,34 persen di awal perdagangan didorong perusahaan semikonduktor. Saham Tokyo Electron dan Advantest masing-masing turun 3,85 persen dan 3,91 persen.
Sedangkan sektor saham keuangan dan utilitas menguat di bursa saham Jepang.Indeks saham Korea Selatan Kospi dan Australia/ASX 200 juga berada di zona merah. Indeks saham Kospi susut 0,44 persen. Di bursa saham Korea Selatan, saham Samsung Electronic melemah 1,93 persen dan saham SK Hynix melemah 3,19 persen. Indeks saham Australia melemah 0,26 persen. Demikian mengutip laman CNBC.
Pelemahan bursa saham Asia juga didorong wall street tertekan. Hal ini seiring kinerja keuangan perusahaan tembakau Philip Morris yang turun. Saham Philip Morris turun 17,7 persen, dan menekan indeks saham S&P 500.
Indeks saham Dow Jones turun 0,34 persen. Sementara itu, indeks saham S&P 500 tergelincir 0,57 persen dan indeks saham Nasdaq merosot 0,78 persen.
Harga minyak pun menguat ke level tertinggi sejak 2014. Ini seiring pasokan global dan Arab Saudi mendorong harga minyak lebih tinggi.Pada awal perdagangan di Asia, harga minyak berjangka Brent di posisi USD 73,78 per barel.
Harga minyak Amerika Serikat (AS) atau West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi USD 68,24.Imbal hasil surat berharga Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun naik menjadi 2,93 persen. Imbal hasil surat berharga itu naik 10 basis poin.
Sementara itu, di pasar uang, indeks dolar AS stabil terhadap sejumlah mata uang lainnya. Indeks dolar AS berada di posisi 89,94. Euro berada di posisi USD 1.2346. Sedangkan dolar AS berada di posisi 107,41 terhadap yen.
Pada Jumat pekan ini, sektor saham teknologi tertekan di awal perdagangan. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,4 persen. Hal itu didorong sektor saham teknologi melemah 0,7 persen.
Mengutip laman Reuters, Jumat (20/4/2018), bursa saham Asia tertekan seiring peringatan dari produsen chip mengenai permintaan ponsel pintar atau smartphone yang menekan sektor saham teknologi.Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) memangkas target pendapatannya. Hal ini seiring melemahnya permintaan untuk smartphome.
"Kabar besarnya dari TSMC yang kalah akan bebani sektor teknologi. Ini dapat berdampak ke semi conductor dan rantai pasokan Samsung Electronics," tulis Analis JP Morgan.
Indeks saham Jepang Nikkei pun tergelincir 0,34 persen di awal perdagangan didorong perusahaan semikonduktor. Saham Tokyo Electron dan Advantest masing-masing turun 3,85 persen dan 3,91 persen.
Sedangkan sektor saham keuangan dan utilitas menguat di bursa saham Jepang.Indeks saham Korea Selatan Kospi dan Australia/ASX 200 juga berada di zona merah. Indeks saham Kospi susut 0,44 persen. Di bursa saham Korea Selatan, saham Samsung Electronic melemah 1,93 persen dan saham SK Hynix melemah 3,19 persen. Indeks saham Australia melemah 0,26 persen. Demikian mengutip laman CNBC.
Pelemahan bursa saham Asia juga didorong wall street tertekan. Hal ini seiring kinerja keuangan perusahaan tembakau Philip Morris yang turun. Saham Philip Morris turun 17,7 persen, dan menekan indeks saham S&P 500.
Indeks saham Dow Jones turun 0,34 persen. Sementara itu, indeks saham S&P 500 tergelincir 0,57 persen dan indeks saham Nasdaq merosot 0,78 persen.
Harga minyak pun menguat ke level tertinggi sejak 2014. Ini seiring pasokan global dan Arab Saudi mendorong harga minyak lebih tinggi.Pada awal perdagangan di Asia, harga minyak berjangka Brent di posisi USD 73,78 per barel.
Harga minyak Amerika Serikat (AS) atau West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi USD 68,24.Imbal hasil surat berharga Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun naik menjadi 2,93 persen. Imbal hasil surat berharga itu naik 10 basis poin.
Sementara itu, di pasar uang, indeks dolar AS stabil terhadap sejumlah mata uang lainnya. Indeks dolar AS berada di posisi 89,94. Euro berada di posisi USD 1.2346. Sedangkan dolar AS berada di posisi 107,41 terhadap yen.
sumber : bisnis.liputan6.com
baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat