RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya
pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor mengambil keuntungan
dari kenaikan baru-baru ini.
Jumat, 29 September 2017
Kamis, 28 September 2017
Pola Diet dengan Puasa Lebih Efektif Turunkan Berat Badan?
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Jika dulu sangat ditabukan untuk tidak makan tepat waktu. Kini justru ada tren diet dengan menjalani puasa. Seperti apa ya?
Rabu, 27 September 2017
Dolar AS Ditopang Pidato Yellen Tentang Fed Hike
RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Dolar AS pagi ini terdukung oleh pidato dari Ketua The Fed, Janet Yellen, malam tadi perihal masih diperlukannya kenaikan suku bunga AS. Indeks Dolar terhadap enam mata uang mayor lainnya berada pada angka 93.07 di awal hari Rabu (27/Sep) ini, dari level 93.286 sebelumnya.
Lemahnya Inflasi Bukan Kendala Berarti Bagi The Fed
Dalam pidatonya dalam ajang National Association for Business Economics di Cleveland Selasa (26/Sep) malam kemarin, Yellen mengatakan bahwa bank sentral AS masih membutuhkan kenaikan suku bunga secara bertahap meskipun inflasi AS dapat dikatakan masih diliputi ketidakpastian.
"Menahan kebijakan moneter sampai inflasi kembali ke 2 persen akan menjadi keputusan yang kurang bijak," kata Yellen.
Menurut Yukio Ishizuki, Ahli Senior dari Daiwa Securities, komentar Yellen tersebut menunjukkan bahwa lemahnya inflasi AS belakangan ini tak dipandang sebagai kendala berarti bagi kebijakan moneter The Fed. Dari sini jelas bahwa fokus The Fed ternyata bukanlah untuk menunda-nunda kenaikan suku bunga demi menghindari situasi tertentu, lalu kemudian menaikkan suku bunga dengan terburu-buru nantinya.
USD/JPY berada pada posisi 112.347, makin naik dari posisi 112.27 yang tercapai di awal sesi. Kemarin, USD/JPY sempat menyentuh angka 111.50 akibat pernyataan Menlu Korea Utara menanggapi pernyataan Presiden Donald Trump sebagai deklarasi perang.
Sementara itu, EUR/USD tergelincir ke level rendah lima pekan di angka 1.17575 pada hari Selasa kemarin, dan berada pada level 1.1788 saat berita ini ditulis pagi ini. Euro sudah reli lebih dari 10 persen sepanjang tahun ini, tetapi akhirnya tersandung oleh ketidakpastian dalam pemilu Jerman akhir pekan lalu.
Di sisi lain, AUD/USD pun tergelincir ke kisaran 0.7878 setelah singgah ke level rendah 0.7860 pada hari Selasa kemarin. Penyebabnya adalah harga bijih besi Australia yang mengalami penurunan pada bulan ini.
sumber : seputarforex.com
RIFAN FINANCINDO, PT RIFAN FINANCINDO
Lemahnya Inflasi Bukan Kendala Berarti Bagi The Fed
Dalam pidatonya dalam ajang National Association for Business Economics di Cleveland Selasa (26/Sep) malam kemarin, Yellen mengatakan bahwa bank sentral AS masih membutuhkan kenaikan suku bunga secara bertahap meskipun inflasi AS dapat dikatakan masih diliputi ketidakpastian.
"Menahan kebijakan moneter sampai inflasi kembali ke 2 persen akan menjadi keputusan yang kurang bijak," kata Yellen.
Menurut Yukio Ishizuki, Ahli Senior dari Daiwa Securities, komentar Yellen tersebut menunjukkan bahwa lemahnya inflasi AS belakangan ini tak dipandang sebagai kendala berarti bagi kebijakan moneter The Fed. Dari sini jelas bahwa fokus The Fed ternyata bukanlah untuk menunda-nunda kenaikan suku bunga demi menghindari situasi tertentu, lalu kemudian menaikkan suku bunga dengan terburu-buru nantinya.
USD/JPY berada pada posisi 112.347, makin naik dari posisi 112.27 yang tercapai di awal sesi. Kemarin, USD/JPY sempat menyentuh angka 111.50 akibat pernyataan Menlu Korea Utara menanggapi pernyataan Presiden Donald Trump sebagai deklarasi perang.
Sementara itu, EUR/USD tergelincir ke level rendah lima pekan di angka 1.17575 pada hari Selasa kemarin, dan berada pada level 1.1788 saat berita ini ditulis pagi ini. Euro sudah reli lebih dari 10 persen sepanjang tahun ini, tetapi akhirnya tersandung oleh ketidakpastian dalam pemilu Jerman akhir pekan lalu.
Di sisi lain, AUD/USD pun tergelincir ke kisaran 0.7878 setelah singgah ke level rendah 0.7860 pada hari Selasa kemarin. Penyebabnya adalah harga bijih besi Australia yang mengalami penurunan pada bulan ini.
sumber : seputarforex.com
RIFAN FINANCINDO, PT RIFAN FINANCINDO
Selasa, 26 September 2017
Harga minyak dunia melonjak setelah pertemuan OPEC
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga minyak dunia melonjak pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah produsen-produsen minyak utama mengatakan dalam sebuah pertemuan di Wina, Austria, bahwa pasar global sedang dalam perjalanan menuju penyeimbangan kembali.
Senin, 25 September 2017
Kenaikan Harga Minyak Dihalangi Profit Taking
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Harga minyak yang merekam kenaikan bertahap minggu lalu, terpantau melandai pada sesi perdagangan Asia Senin pagi ini (25/September). Seusai pernyataan OPEC yang bernada optimis akhir minggu lalu, para investor nampaknya memutuskan untuk melakukan sejumlah profit taking, meski tanda-tanda fundamental mendukung kenaikan dalam jangka pendek.
Jumat, 22 September 2017
Kenapa merokok bisa tingkatkan risiko terkena kanker paru-paru?
RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Nama kanker paru menjadi naik daun beberapa waktu belakangan ini.
Penyebabnya kanker ini berubah menjadi kanker pembunuh nomor 2 setelah
kanker paru-paru pada wanita. Bahkan di Amerika Serikat, kanker
paru-paru menjadi pembunuh utama pada wanita.
Rabu, 20 September 2017
Harga Minyak Sulit Pertahankan Level Tinggi Lima Pekan
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Harga minyak masih bertahan di kisaran level tinggi lima pekan sejak akhir pekan lalu hingga perdagangan Selasa malam, tetapi perlahan melandai pada Rabu pagi ini (20/September). Negara-negara Timur Tengah menampilkan keinginan mereka untuk memperluas atau memperpanjang pemberlakukan kesepakatan pemangkasan output; meski demikian, sinyal dari pasar minyak Amerika Serikat agak membebani pasar.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)