PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia kembali mencatatkan kinerja cemerlang dalam
sepekan ini sebesar 5,38 persen.
Adapun penguatan itu terjadi di tengah kabar The Federal Reserve (The
Fed) Amerika Serikat (AS) akan menurunkan suku bunga acuan di akhir
tahun.
Analis OCBC FX Christopher Wong mengatakan inflasi AS yang melandai pada
Oktober membuat pasar optimistis The Fed akan melonggarkan kebijakan
dalam waktu dekat.
Pasar berharap The Fed akan melonggarkan kebijakan pada Desember.
Ini akan menopang pemulihan harga emas," ujar Christopher, Selasa.
Menurutnya, performa gemilang emas dunia dalam sepekan terakhir sangat
luar biasa, yaitu menguat 0,91 persen ke USD 1.770,69 per troy ons.
Meskipun demikian, harga emas masih terbilang anjlok 3,16 persen dalam
setahun. Namun, melesat 8,2 persen per bulan.
Selain itu, melesatnya emas dunia juga dipengaruhi menurunnya
inflasi AS, yakni 0,4 persen secara month-to-month (mtm) dan 7,7 persen
secara year-on-year (yoy).
"Emas menghadapi tekanan yang sangat berat dalam beberapa bulan
terakhir. Kini siap merangkak naik," ungkap Christopher.
Namun, kebijakan ketat The Fed yang dimulai sejak pertengahan Maret membuat emas tidak bisa mempertahankan kejayaannya.
Harga emas terus melandai hingga menyentuh level USD 1.620 per troy ons pada September 2022 dan mulai membaik pada November.
"Harga emas hanya tinggal menunggu waktu untuk bisa menembus USD 1.800 per troy on," tegas Christopher - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : jpnn.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar