PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa kembali melemah pada Selasa petang, melanjutkan awal minggu yang negatif dan investor tetap khawatir terhadap memburuknya krisis energi di kawasan itu sebelum rilis laporan inflasi AS yang sangat ditunggu.
Pada pukul 14.40 WIB, DAX Jerman jatuh 1,1%, CAC 40 Prancis melemah 0,8%, dan FTSE 100 Inggris turun 0,5%.
Sentimen telah dilanda kekhawatiran atas situasi krisis energi di kawasan itu karena pipa terbesar yang membawa gas Rusia ke Jerman memulai pemeliharaan rutin tahunan selama 10 hari pada awal minggu ini.
Kekhawatiran pun bertambah tatkala Gazprom (MCX:GAZP), perusahaan raksasa energi milik negara Rusia yang menjalankan pipa, akan menggunakan kesempatan ini untuk memperpanjang penutupan, utamanya karena Uni Eropa tengah bersiap untuk memberlakukan embargo bertahap terhadap minyak Rusia dan melarang asuransi maritim bagi setiap kapal tanker yang membawa minyak Rusia.
Perhatian akan beralih di sesi ini ke rilis indeks sentimen ekonomi ZEW Jerman untuk bulan Juli, yang diperkirakan akan melemah secara substansial lantaran melambatnya pertumbuhan di negara ekonomi utama Eropa itu.
Dalam berita perusahaan, saham Sosandar (LON:SOSS) naik 4% setelah grup fesyen wanita yang tengah naik daun ini melaporkan awal yang "sangat kuat" untuk tahun fiskal 2023, karena penjualan meningkat lebih dari 80% dari setahun sebelumnya.
Saham EDF (EPA:EDF) menguat 6,5% usai laporan Reuters menyebut pemerintah Prancis harus membayar sekurangnya 8 miliar euro ($8 miliar) untuk membawa raksasa listrik itu kembali di bawah kendali penuh negara.
Saham DnB (OL:DNB) naik 0,4% setelah bank terbesar Norwegia ini melaporkan penghasilan kuartalan di atas perkiraan, didukung oleh kenaikan suku bunga dan tingkat aktivitas yang tinggi dalam perekonomian Norwegia.
Sementara, pasar tetap gelisah menjelang rilis data indeks harga konsumen AS pada hari Rabu. Angkanya diharapkan menunjukkan peningkatan sebesar 8,8% dari tahun ke tahun, yang kemungkinan akan memberi lampu hijau bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga 75 basis poin pada bulan ini, menyamai kenaikan Juni, menjadi kenaikan terbesar oleh bank sentral AS sejak tahun 1994.
Harga minyak turun pada Selasa petang. Pembatasan COVID baru di China, negara importir minyak mentah terbesar dunia, sangat membebani ekspektasi permintaan.
Beberapa kota di China menerapkan pembatasan baru untuk mencoba menghentikan penyebaran subvarian BA.5 Omicron yang sangat menular dari virus COVID-19, dan kini hampir 30 juta orang berada di bawah beberapa bentuk pembatasan pergerakan.
Pembatasan ketat di awal tahun, terutama di pusat komersial Shanghai, berdampak signifikan pada aktivitas ekonomi negara itu dan dengan demikian juga terhadap permintaan minyak mentah.
Pukul 14.45 WIB, harga minyak mentah AS berjangka kian anjlok 2,1% di $101,92 per barel, sedangkan kontrak Brent jatuh 1,7% menjadi $105,28.
Selain itu, harga emas berjangka naik 0,1% di $1.732,75/oz, sementara EUR/USD turun 0,3% di 1.0006 - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar