PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat ke level tertinggi satu bulan akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga emas menyentuh angka tertinggi karena kekhawatiran seputar konflik Rusia-Ukraina.
Selain itu, tekanan inflasi juga mengangkat permintaan terhadap aset aman logam mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New
York Exchange, bertambah USD 11,5 atau 0,58 persen, menjadi ditutup
pada USD 1.986,40 per ounce.
Emas berjangka tergelincir USD 9,8 atau 0,49 persen menjadi USD 1.974,90
pada Kamis (14/4) menjelang libur Paskah.
Direktur perdagangan logam di High Ridge Futures David Meger menilai
berakhirnya konflik Rusia-Ukraina tampaknya makin jauh.
Prediksi itu keluar setelah tenggelamnya kapal utama Armada Laut Hitam Rusia pekan lalu.
Bahkan, peristiwa itu mendorong investor untuk memburu aset-aset aman.
Meger mengatakan kekhawatiran atas pukulan ekonomi dari pembatasan
yang diakibatkan COVID di China juga mendukung logam mulia.
Namun, kenaikan emas tertahan di akhir sesi oleh lonjakan imbal hasil
obligasi pemerintah AS 10-tahun dan kenaikan lebih lanjut USD yang
memperlemah selera terhadap emas di antara pembeli luar negeri.
Peningkatan kecil dalam ketegangan karena perang Rusia-Ukraina bersama
tekanan inflasi meningkatkan permintaan safe-haven untuk emas," kata
Meger.
Federal Reserve AS (The Fed) diperkirakan akan mempercepat laju
pengetatan kebijakannya ketika bertemu berikutnya, dengan kenaikan 50
basis poin yang diharapkan pada pertemuan Mei dan Juni - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : jpnn.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar