RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas
naik pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) setelah Gubernur Bank
Sentral AS (The Federal Reserve) Jerome Powell berjanji memberikan
langkah-langkah stimulus lebih banyak untuk meringankan pukulan ekonomi
dari wabah virus corona.
Powell mengatakan Amerika Serikat akan menghadapi periode
perpanjangan pertumbuhan yang lemah dan pendapatan yang mandek serta
mengeluarkan seruan untuk menerbitkan kebijakan fiskal yang lebih
banyak.
Harga emas di pasar spot naik
0,5 persen menjadi USD 1.709,75 per ons. Harga naik sebanyak 0,9 persen
tetapi menurun setelah Powell menolak gagasan untuk menggunakan suku
bunga negatif sebagai alat stimulatif.
Sedangkan harga emas berjangka AS menetap naik 0,6 persen ke level USD 1.716,40, The Fed memiliki sejumlah opsi lain, sehingga mungkin kita bisa
melihat pelonggaran kuantitatif tambahan atau kebijakan berkelanjutan
yang akan memungkinkan dampak positif untuk pasar emas," kata Analis
Standard Chartered Bank Suki Cooper.
Kami berharap suku bunga global tetap rendah, dan negatif di
beberapa negara, dan itu terus memberikan dampak yang menguntungkan
untuk harga emas," lanjut dia.
Ekonomi
AS telah kehilangan 20,5 juta lapangan kerja pada April, karena warga
negara terpaksa tinggal di rumah dan bisnis tutup untuk mengekang
penyebaran virus yang telah menginfeksi 4,31 juta orang di seluruh
dunia.
Bank-bank sentral dan pemerintah telah mengeluarkan dukungan fiskal dan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menghindarkan ekonomi dari dampak pandemi, emas cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus tersebut karena dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Bahkan ketika kita melihat potensi likuidasi pasar emas dan penarikan pasar aset yang luas dalam 3-6 bulan ke depan, kami pikir perdagangan emas sebagian besar masih akan berada di kisaran USD 1.600 hingga pertengahan USD 1.700, Citi Research mengatakan dalam sebuah catatan, sementara untuk logam mulia lain, perak naik 0,3 persen menjadi USD 15,45 dan platinum naik 0,8 persen menjadi USD 759,29 - RIFAN FINANCINDO
Bank-bank sentral dan pemerintah telah mengeluarkan dukungan fiskal dan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menghindarkan ekonomi dari dampak pandemi, emas cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus tersebut karena dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Bahkan ketika kita melihat potensi likuidasi pasar emas dan penarikan pasar aset yang luas dalam 3-6 bulan ke depan, kami pikir perdagangan emas sebagian besar masih akan berada di kisaran USD 1.600 hingga pertengahan USD 1.700, Citi Research mengatakan dalam sebuah catatan, sementara untuk logam mulia lain, perak naik 0,3 persen menjadi USD 15,45 dan platinum naik 0,8 persen menjadi USD 759,29 - RIFAN FINANCINDO
Sumber : liputan 6.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar