RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Naiknya harga emas saat pandemi COVID-19 dimanfaatkan warga untuk
mencari keuntungan dengan menjual perhiasan. Selain mendapat untung
karena harga sedang naik, aksi jual emas ini juga untuk menopang
kebutuhan harian keluarga selama masa isolasi.
Dengan
menjual 3 gram perhiasan yang dibei enam tahun silam, Rohyani mengaku
membawa pulang uang sebanyak Rp 1.830.000. Ibu ini menjelaskan, uang
hasil jual emas ini akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan harian
keluarga.
Saat pandemi Covid-19, harga perhiasan emas naik. Di Toko Emas Kresno Jalan A Yani Kota Tegal, pantauan detikcom untuk hari ini harga emas dipatok Rp 625 ribu per gram. Sedangkan untuk warga yang hendak menjual dihargai Rp 610 ribu per gram.
Seorang karyawan toko emas di Kota Tegal menuturkan, harga emas ini naik drastis sejak heboh wabah corona, semenjak wabah Corona banyak warga yang jual perhiasannya. Harga emas juga terus naik, memang kenaikan tidak tiap hari sih. Warga yang beli dan yang jual perhiasan lebih banyak warga yang jual," terang Angelia.
Ditemui terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Cabang Tegal, Hilal AR menjelaskan pasar emas untuk pembelian saat ini sedang lesu. Kondisi ini mulai terjadi sejak awal awal terjadinya wabah Corona.
Saat pandemi Covid-19, harga perhiasan emas naik. Di Toko Emas Kresno Jalan A Yani Kota Tegal, pantauan detikcom untuk hari ini harga emas dipatok Rp 625 ribu per gram. Sedangkan untuk warga yang hendak menjual dihargai Rp 610 ribu per gram.
Seorang karyawan toko emas di Kota Tegal menuturkan, harga emas ini naik drastis sejak heboh wabah corona, semenjak wabah Corona banyak warga yang jual perhiasannya. Harga emas juga terus naik, memang kenaikan tidak tiap hari sih. Warga yang beli dan yang jual perhiasan lebih banyak warga yang jual," terang Angelia.
Ditemui terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Cabang Tegal, Hilal AR menjelaskan pasar emas untuk pembelian saat ini sedang lesu. Kondisi ini mulai terjadi sejak awal awal terjadinya wabah Corona.
Untuk animo pembeli di Kota Tegal dan Karesidenan Pekalongan hilang
sekitar 40%. Kelesuan pembeli akibat memang perekonomian sedang lesu
ditambah dengan akibat pengaruh dari wabah COVID-19," kata Hilal.
APEPI Kota Tegal meminta agar pajak emas dikurangi selama masa masa pandemi. Mereka beralasan volume penjualan emas sedang mengalami penurunan.
APEPI Kota Tegal meminta agar pajak emas dikurangi selama masa masa pandemi. Mereka beralasan volume penjualan emas sedang mengalami penurunan.
Dalam situasi seperti ini sikap asosiasi tetap men-support anggotanya. Terutama dari perpajakan mohon dikurangi karena memang jual beli sedang berkurang, pungkas Hilal - RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar