RIFANFINANCINDO BERJANGKA - Harga emas tergelincir pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta) ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan terakhir.
Hal ini dipicu meningkatnya selera untuk aset berisiko, sementara Presiden AS Donald Trump gagal memberikan informasi tentang kesepakatan perdagangan dengan China dalam pidatonya.
Dikutip dari CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.453,70 per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 5 Agustus sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,2 persen pada USD 1,453.70 per ounce.
"Masalah untuk harga emas saat ini adalah imbal hasil (Treasury) telah meningkat, probabilitas bahwa Federal Reserve akan mengetatkan (kebijakan moneter) telah turun dan pasar ekuitas telah kembali dengan sangat baik," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
"Setiap pengurangan perilaku agresif di sektor perdagangan akan mendorong investor menjauh dari emas," lanjut dia.
Saham dunia dan imbal hasil obligasi pemerintah naik tipis, sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq naik ke rekor tertinggi.
Sementara itu, pasar sedang mencari jaminan pada perjanjian perdagangan China-AS dan untuk setiap keterlambatan dalam keputusan tentang tarif mobil Eropa.
"Ada optimisme yang dijaga (di pasar) dan kami memiliki gagasan bahwa akan ada beberapa kesepakatan yang dilakukan, mungkin tidak selengkap yang diperdebatkan oleh kedua belah pihak," tambah Melek.
Namun, Trump sekali lagi membidik The Fed untuk kebijakan suku bunganya, dalam pidato yang sangat dinanti-nantikan yang tidak memberikan perincian baru tentang perang dagang jangka panjang pemerintahannya dengan Cina.
Instrumen Investasi yang Aman
Emas sendiri dianggap sebagai instrumen investasi yang aman selama ketidakpastian ekonomi dan politik. Emas telah meningkat sekitar 13 persen sepanjang tahun ini di tengah kekhawatiran mengenai resolusi perdagangan AS-China dan pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral global.
"Bullish logam mulia mencoba menstabilkan pasar mereka setelah tekanan jual yang kuat baru-baru ini telah mendorong harga ke posisi terendah tiga bulan," ujar analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan dalam sebuah catatan.
Sementara logam mulia lainnya, paladium naik 0,8 persen menjadi USD 1,700.60 per ounce, setelah menyentuh level terendah satu bulan di sesi sebelumnya.
Harga perak turun 0,7 persen menjadi USD 16,74 per ounce, dan platinum turun 0,8 persen menjadi USD 868,86, setelah menyentuh level terendah sejak 28 Agustus di awal sesi.
sumber : bisnis.liputan6.com
baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Tidak ada komentar :
Posting Komentar