RIFANFINANCINDO BERJANGKA - Rupiah menguat terhadap Dolar AS di pembukaan sesi perdagangan Rabu (14/Mar) hari ini. Grafik USD/IDR Bloomberg mengarah ke Rp13,734, dari sebelumnya di Rp13,735. Sementara itu, di perdagangan spot, Rupiah dihargai Rp13,737 per dolar AS atau menguat 0.11 persen. Dilihat dari tabel referensi JISDOR, nilai tukar Rupiah terus menguat dan menduduki Rp13,739 hari ini.
Kemarin, pasar sempat dihebohkan oleh peringatan S&P mengenai potensi pelemahan Rupiah hingga Rp15,000 per dolar AS. Namun, pagi ini kekhawatiran tersebut mereda karena Dolar AS melemah pasca pemecatan Menteri Luar Negeri AS oleh Presiden AS Donald Trump. Rex Tillerson, mantan Menlu AS tersebut, akan digantikan oleh Direktur CIA, Mike Pompeo.
Tanggapan Gubernur BI
Di samping itu, Gubernur BI, Agus Marto juga memberikan reaksi yang menenangkan terkait kemungkinan Rupiah melemah sampai Rp15,000 seperti yang dikatakan S&P. Menurut Agus, pelemahan Rupiah ini tidak akan berlangsung lama. Hal itu terindikasi dari ketidakpastian kebijakan bea impor logam yang diterapkan oleh Presiden AS. Fundamental Indonesia yang juga masih terjaga baik, kian mengokohkan nilai tukar Rupiah walau memang akan banyak tekanan dari faktor eksternal.
"Kondisi kekuatan dolar itu tidak berketerusan. Yang kami ingin sampaikan, dinamika di eksteren memang berdampak pada negara di dunia termasuk di Indonesia. Untuk di Indonesia tidak ada pergerakan, kita memang bagian dari sistem ekonomi dunia, jadi pengaruh eksteren bisa berpengaruh," tutur Agus Marto di di Kementerian Keuangan, Jakarta kemarin.
"Fundamental kita kan inflasi terjaga dengan baik, neraca pembayaran positif, dan pertumbuhan ekonomi di kuartal empat juga menunjukkan kondisi membaik. Jadi ungkapan yang disampaikan (S&P) itu belum tentu bisa dijadikan pegangan, toh BI selama ini (berhasil) menjaga stabilitas Rupiah," lanjutnya.
S&P Prediksi Rupiah Melemah Ke Rp15,000
Sebelumnya, di awal pekan ini, Lembaga rating Standard and Poor's (S&P) mengatakan bahwa pelemahan Rupiah ke level Rp15,000 per dolar AS perlu diwaspadai. Mengutip dari Kontan, Senior Director Corporate Ratings S&P, Xavier Jean, mengkhawatirkan kecepatan depresiasi Rupiah terhadap Dolar AS, yang bisa memengaruhi kepercayaan investor.
Jean mengambil contoh dari kejadian depresiasi Rupiah pada tahun 2015, dimana Rupiah melaju dari Rp12,000 ke Rp15,000 hanya dalam hitungan bulan saja. Level Rp15,000 per dolar AS merupakan level psikologis bagi operasional perusahaan, sehingga Jean menyarankan para pelaku pasar yang berkepentingan untuk selalu mewaspadai kemungkinan pelemahan Rupiah ke level tersebut.
sumber : seputarforex.com
baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Tidak ada komentar :
Posting Komentar