RIFAN FINANCINDO BANDUNG | Semakin banyak perempuan yang menyetir motor dan mobil di Indonesia. Menurut data dari Queenriders, sebanyak 80 persen dari pengendara perempuan tersebut berkendara untuk mencari nafkah bagi keluarga.
Namun, dengan meningkatnya pengendara perempuan, tingkat kecelakaan dalam lima tahun terakhir juga meningkat di Indonesia. Setiap hari terdapat sekitar 74 orang meninggal di jalan raya. Sekitar 49,5 persen dari kecelakaan tersebut melibatkan perempuan.
“Angka kecelakaan yang melibatkan perempuan meningkat drastis dalam waktu 2 tahun, jauh lebih cepat dari peningkatan angka pengendara perempuan,” tutur Iim Fahima, Pendiri Komunitas Queenriders, di Jakarta, Minggu, 10 Desember 2017.
Namun, data ini tidak dihubungkan dengan kemampuan perempuan untuk mengemudi, melainkan kurangnya pendekatan dan edukasi kepada perempuan mengenai keamanan lalu lintas.
Karena industri otomotif dan industri transportasi bisa dianggap sebagai industri yang sangat maskulin, pendekatan edukasi keamanan lalu lintas untuk perempuan masih kurang. Pernyataan perempuan tidak bisa menyetir tidak sepenuhnya mitos atau fakta.
Kecelakaan yang disebabkan oleh perempuan masih lebih sedikit dibanding laki-laki. Namun, ada juga fakta di pernyataan tersebut karena data menunjukkan bahwa pada saat pengemudi perempuan meningkat, angka kecelakaan lalu lintas juga meningkat. Baca juga: Studi: Perempuan Dewasa Mengemudi Lebih Baik dari Pria
Atjeu Janestri, Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), menyatakan pentingnya peningkatan edukasi kepada perempuan mengenai keamanan lalu lintas untuk seluruh masyarakat.
“Perempuan adalah pendidik pertama. Setelah mendidik sendiri, akan mendidik anak, mendidik suami, mendidik keluarga. Karena itu sangat penting untuk memberikan edukasi yang benar kepada perempuan,” ujarnya.
Sekarang, sosialisasi mengenai keamanan pengendara masih terlalu maskulin dan belum cukup efektif dalam mengedukasi perempuan. Padahal minat dari perempuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keamanan lalu lintas ini meningkat.
Perempuan juga lebih sadar dan berhati-hati pada saat berkendara. Namun, masih perlu sosialisasi mengenai keamanan yang lebih baik khusus untuk perempuan. Jadi, pernyataan perempuan tidak bisa menyetir bukan mitos maupun fakta.
sumber : cantik.tempo.co
baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Tidak ada komentar :
Posting Komentar