Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 28 Juli 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berakhir Jatuh, Alami Penurunan Harian Terbesar Sejak Akhir Juni Pasca FED Dan ECB

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Setelah naik ke level tertinggi tujuh minggu hanya dua minggu yang lalu, buyers emas sekarang melihat sisi lain dari spektrum.

Logam mulia ini catat penurunan satu hari terbesarnya sejak akhir Juni merespons kembalinya Federal Reserve ke dalam jalur pengetatan moneter sehari yang lalu dengan kenaikan 25 basis poin untuk bulan Juli, dan janji baru untuk tetap hawkish guna membawa inflasi ke target jangka panjangnya sebesar 2%.

Juga membebani adalah kenaikan suku bunga 25 bps dari European Central Bank (ECB) pada hari Kamis dan memberi sinyal bahwa dapat berhenti sejenak pada bulan September - perkembangan yang berpotensi dovish ini tetap mendorong dolar beranjak lebih tinggi versus euro, menambah sisi negatif emas.

Emas berjangka di Comex New York berakhir jatuh 1,15% di $1.947,40/oz akhir sesi Kamis. Itu merupakan penurunan satu hari paling tajam emas Comex sejak akhir Mei.

Hanya dua minggu yang lalu, emas Comex mencapai level tertinggi tujuh minggu di $1.988,25 - puncak yang belum pernah terlihat sejak mencapai level $2.000 pada akhir Mei.

Harga emas spot, yang mencerminkan perdagangan fisik emas dan lebih banyak diikuti daripada kontrak futures oleh beberapa traders, juga jatuh 1,25% ke $1.947,51/oz - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Kamis, 27 Juli 2023

Rifan Financindo - Harga Emas Naik Ketika The Fed Kerek Suku Bunga

Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB, merespon keputusan Federal Reserve atau The Fed yang menaikkan suku bunga. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange terangkat 0,33 persen menjadi US$1.970,10 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di US$1.976,30 dan terendah di US$1.963,20. Emas berjangka naik tipis 0,08 persen menjadi US$1.963,70 pada Selasa (25/7/2023), setelah terpangkas 0,20 persen menjadi US$1.962,20 pada Senin (24/7/2023), dan tergelincir 0,22 persen menjadi US$1.966,60 pada Jumat (21/7/2023). Logam kuning menguat pada Rabu (26/7/2023) karena imbal hasil obligasi pemerintah AS merosot bersama dengan dolar, kemudian memperpanjang kenaikan tersebut ke sesi perdagangan elektronik karena investor mempertimbangkan keputusan Federal Reserve menaikkan suku bunga seperti yang diharapkan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Anomali Terjadi, Harga Emas Naik ketika The Fed Kerek Suku Bunga", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230727/235/1678641/anomali-terjadi-harga-emas-naik-ketika-the-fed-kerek-suku-bunga.
Author: Newswire
Editor : Pandu Gumilar

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB, merespon keputusan Federal Reserve atau The Fed yang menaikkan suku bunga. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange terangkat 0,33 persen menjadi US$1.970,10 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di US$1.976,30 dan terendah di US$1.963,20. Emas berjangka naik tipis 0,08 persen menjadi US$1.963,70 pada Selasa (25/7/2023), setelah terpangkas 0,20 persen menjadi US$1.962,20 pada Senin (24/7/2023), dan tergelincir 0,22 persen menjadi US$1.966,60 pada Jumat (21/7/2023). Logam kuning menguat pada Rabu (26/7/2023) karena imbal hasil obligasi pemerintah AS merosot bersama dengan dolar, kemudian memperpanjang kenaikan tersebut ke sesi perdagangan elektronik karena investor mempertimbangkan keputusan Federal Reserve menaikkan suku bunga seperti yang diharapkan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Anomali Terjadi, Harga Emas Naik ketika The Fed Kerek Suku Bunga", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230727/235/1678641/anomali-terjadi-harga-emas-naik-ketika-the-fed-kerek-suku-bunga.
Author: Newswire
Editor : Pandu Gumilar

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB, merespon keputusan Federal Reserve atau The Fed yang menaikkan suku bunga. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange terangkat 0,33 persen menjadi US$1.970,10 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di US$1.976,30 dan terendah di US$1.963,20.

Emas berjangka naik tipis 0,08 persen menjadi US$1.963,70 pada Selasa (25/7/2023), setelah terpangkas 0,20 persen menjadi US$1.962,20 pada Senin (24/7/2023), dan tergelincir 0,22 persen menjadi US$1.966,60 pada Jumat (21/7/2023). Logam kuning menguat pada Rabu (26/7/2023) karena imbal hasil obligasi pemerintah AS merosot bersama dengan dolar, kemudian memperpanjang kenaikan tersebut ke sesi perdagangan elektronik karena investor mempertimbangkan keputusan Federal Reserve menaikkan suku bunga seperti yang diharapkan.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu (26/7/2023) seperti yang diantisipasi secara luas, untuk menargetkan kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, mencapai level tertinggi dalam 22 tahun. Bank sentral AS juga mengatakan tetap "sangat memperhatikan" risiko inflasi, membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Tak lama setelah keputusan tersebut, kontrak emas Agustus berada di 1.971,20 dolar AS per ounce, naik tipis dari harga penyelesaian emas. Kenaikan suku bunga "cenderung menekan harga emas dalam waktu dekat," karena suku bunga yang lebih tinggi mendukung dolar AS, kata Jerry Braakman, presiden dan kepala investasi First American Trust. Namun, setelah keputusan Fed, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,2 persen menjadi 101,19, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun berada di 3,8895 persen, turun dari 3,911 persen sehari sebelumnya. Suku bunga yang lebih tinggi "pada akhirnya akan meningkatkan risiko resesi karena memperlambat aktivitas ekonomi di AS," kata Braakman.

Dalam jangka menengah, "kita akan melihat kemungkinan besar ekonomi memasuki resesi atau terjebak dalam stagflasi." Bank sentral AS telah mengisyaratkan setidaknya dua kali kenaikan suku bunga lagi tahun ini, mengingat tren inflasi masih jauh di atas target tahunan bank. Tetapi Fed Fund berjangka menunjukkan bahwa pasar memperkirakan kemungkinan yang lebih besar bahwa kenaikan Rabu (26/7/2023) akan menjadi yang terakhir bagi Fed untuk tahun ini, meskipun bank sentral tidak memberikan indikasi seperti itu. Suku bunga yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, karena meningkatkan peluang kerugian. Keuntungan emas masih diperkirakan akan terbatas, dengan kurs AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama -  RIFAN FINANCINDO BANDUNG

Sumber : bisnis

Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB, merespon keputusan Federal Reserve atau The Fed yang menaikkan suku bunga. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange terangkat 0,33 persen menjadi US$1.970,10 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di US$1.976,30 dan terendah di US$1.963,20. Emas berjangka naik tipis 0,08 persen menjadi US$1.963,70 pada Selasa (25/7/2023), setelah terpangkas 0,20 persen menjadi US$1.962,20 pada Senin (24/7/2023), dan tergelincir 0,22 persen menjadi US$1.966,60 pada Jumat (21/7/2023). Logam kuning menguat pada Rabu (26/7/2023) karena imbal hasil obligasi pemerintah AS merosot bersama dengan dolar, kemudian memperpanjang kenaikan tersebut ke sesi perdagangan elektronik karena investor mempertimbangkan keputusan Federal Reserve menaikkan suku bunga seperti yang diharapkan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Anomali Terjadi, Harga Emas Naik ketika The Fed Kerek Suku Bunga", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230727/235/1678641/anomali-terjadi-harga-emas-naik-ketika-the-fed-kerek-suku-bunga.
Author: Newswire
Editor : Pandu Gumilar

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Rabu, 26 Juli 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Hari Ini, Siap-Siap Naik

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada hari Selasa karena dolar AS yang lebih lemah dan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS kemungkinan akan mengakhiri siklus pengetatan moneternya setelah kenaikan suku bunga yang diharapkan secara luas minggu ini.

Harga emas dunia diperkirakan akan berada dalam perdagangan terbatas sebelum keputusan Fed. Tapi ada optimisme di sini bahwa Fed hampir selesai dengan kenaikan suku bunga dan itu akan mendukung pasar,” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Fokus pada rangkaian pertemuan bank sentral pada pekan ini, dimulai dari keputusan kebijakan The Fed pada Rabu, disusul dengan European Central Bank (ECB) pada Kamis dan Bank of Japan sehari setelahnya.

Pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga 25 basis poin dari Fed dan Bank Sentral Eropa, tetapi investor akan menunggu petunjuk prospek dari pembuat kebijakan, terutama dari Ketua Fed Jerome Powell.

"Pasar akan menantikan pidato Powell besok dan jika tampaknya mereka cenderung condong ke satu kenaikan suku bunga lagi, maka itu akan menjadi berita buruk bagi emas," kata Moya.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena ini meningkatkan biaya peluang untuk menahannya.

Para pemimpin tertinggi China berjanji pada hari Senin untuk meningkatkan dukungan kebijakan ekonomi, dengan fokus pada peningkatan permintaan domestik.

"Pernyataan dari Beijing untuk menggarap lebih banyak stimulus ekonomi akan positif untuk permintaan ritel emas oleh konsumen China," kata Peter Fertig, analis di Quantitative Commodity Research - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

Selasa, 25 Juli 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Turun Menjelang Keputusan Fed

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada hari Selasa, memperpanjang kerugian menjadi sesi keempat berturut-turut sebelum dimulainya rapat Federal Reserve minggu ini, sementara tembaga alami penguatan dengan fokus tetap pada langkah-langkah stimulus China.

Penguatan dolar dan Treasury yields juga menekan harga logam. Investor beralih ke greenback untuk mengantisipasi rapat Fed.

Kerugian baru-baru ini membuat emas mundur ke level $1.950/oz, yang diperkirakan akan diuji sebagai support karena pasar khawatir terhadap keputusan Fed mendatang.

Emas spot turun sedikit ke $1.954,34/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir pada Agustus turun 0.3% menjadi $1.955,75/oz pukul 07.08 WIB - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 24 Juli 2023

PT Rifan - Emas Tergelincir Tertekan Penguatan Dolar AS Jelang Pertemuan Fed

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas berjangka kembali merosot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut karena dolar AS menguat menjelang pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange tergelincir 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi ditutup pada 1.966,60 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.975,90 dolar AS dan terendah di 1.958,80 dolar AS.

Emas berjangka terpangkas 9,90 dolar AS atau 0,50 persen menjadi 1.970,90 dolar AS pada Kamis (20/7/2023), setelah berakhir tidak berubah di 1.980,80 dolar AS pada Rabu (19/7/2023), dan melonjak 24,40 dolar AS atau 1,25 persen menjadi 1.980,80 dolar AS pada Selasa (18/7/2023).
 

Namun demikian, dikutip dari Xinhua, emas naik tipis 0,1 persen untuk minggu ini, dan telah naik sekitar 1,6 persen sepanjang bulan ini.


Indeks dolar - yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama saingannya - naik 0,30 persen menjadi 101,06. Indeks berada di jalur untuk kenaikan mingguan 1,14 persen, kenaikan terbesar dalam dua bulan.

Investor sedang menunggu hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal minggu depan, berharap untuk melihat bagaimana pelonggaran data inflasi terbaru berdampak pada rencana suku bunga Federal Reserve. Secara umum, pasar memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi sebelum Federal Reserve mengakhiri siklus kenaikan suku bunga.

Investor akan fokus pada komentar dari Ketua Fed Jerome Powell setelah keputusan suku bunga bank sentral AS pada Rabu (26/7/2023) untuk petunjuk apakah kemungkinan akan melanjutkan kenaikan suku bunga.

Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York mengatakan bahwa Powell kemungkinan besar akan "mempertahankan opsionalitas - tidak ada alasan bagi mereka untuk berkomitmen hingga September ketika Anda memiliki dua laporan inflasi yang akan terjadi setelah pertemuan minggu depan."

Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan 33 basis poin pengetatan tambahan tahun ini dengan suku bunga diperkirakan akan mencapai puncaknya di 5,41 persen pada November.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September melemah 10,70 sen atau 0,43 persen, menjadi menetap pada 24,855 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terdongkrak 8,10 dolar AS atau 0,84 persen, menjadi ditutup pada 972,20 dolar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : antaranews.com

Jumat, 21 Juli 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Capai Level Tertinggi 2 Bulan, $2,000 Makin Dekat Imbas Inflasi Mendingin

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik di perdagangan Asia pada hari Kamis, mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan. Data inflasi Inggris yang lemah mendorong lebih banyak spekulasi bahwa suku bunga global hampir mencapai puncaknya, sementara sedikit pelemahan dolar juga membantu.

Logam mulia ini sekarang berjarak sekitar $15 dari level $2.000/oz yang didambakan traders.

Data inflasi konsumen Inggris tidak sesuai estimasi pada hari Rabu, sehingga memacu spekulasi bahwa Bank of England hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya. Angka tersebut mengikuti penurunan serupa dalam inflasi AS yang terlihat minggu lalu, yang meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve juga hampir mencapai puncak suku bunga untuk tahun ini.

Emas spot naik 0,4% menjadi $1.984,68/oz, dan emas berjangka naik 0,4% menjadi $1.987,25/oz pukul 11.28 WIB - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA 

Sumber : investing

Kamis, 20 Juli 2023

PT Rifan - Emas Melonjak 1,2% Cetak High 7 Minggu, ECB & BoC Beri Sinyal Kemenangan Inflasi

PT RIFAN BANDUNG - Bulls emas tersentak dari lamunannya pada hari Selasa (18/07), logam kuning melonjak naik untuk pertama kalinya dalam hampir seminggu dan ke level tertinggi 7 minggu setelah bank sentral Eropa dan Kanada mengisyaratkan kemenangan yang diperjuangkan dengan susah payah melawan inflasi.

Emas berjangka Augustus di Comex New York berakhir melonjak 1,25% di $1.980,80/oz menurut data Investing.com. Level tertinggi sesi ini adalah $1.988,25, level tertinggi yang belum pernah dicapai emas Comex sejak mencapai $2.000 pada akhir Mei silam.

Harga emas spot, yang mencerminkan perdagangan fisik emas dan lebih banyak diikuti daripada kontrak futures oleh sebagian traders, juga melonjak 1,23% di $1.978,71/oz.

Traders emas membatasi rally setelah European Central Bank isyarat bahwa mereka siap untuk menghentikan kenaikan suku bunga mulai September dan seterusnya sementara inflasi Kanada turun ke dalam kisaran kendali Bank of Canada untuk pertama kalinya sejak Maret 2021.

Penurunan yields obligasi global juga mendorong investor untuk keluar dari Treasuries dan beralih ke aset-aset yang lebih baik seperti emas serta aset-aset berisiko seperti minyak dan ekuitas, kata para analis.

"Emas mungkin berjuang untuk mencapai level $2.000, tetapi itu bisa berubah jika yields obligasi terus turun dan The Fed memberi sinyal bahwa mereka mungkin akan menaikkan suku bunga minggu depan setelah memberikan kenaikan suku bunga 25 bps terakhir," Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA, menyampaikan.

Semua mata kini tertuju pada The Fed dan apa yang akan dilakukannya terhadap suku bunga ketika para pengambil kebijakannya bertemu lagi pada 26 Juli untuk memutuskan suku bunga. Meskipun Federal Open Market Committee (FOMC) telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga bulan lalu, para ekonom berpendapat bahwa kemungkinan besar FOMC akan memilih untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin kali ini, sesuai dengan laju kenaikan suku bunga yang telah dilakukan sebelumnya - PT RIFAN

Sumber : investing