PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada hari Selasa karena dolar AS yang lebih lemah dan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS kemungkinan akan mengakhiri siklus pengetatan moneternya setelah kenaikan suku bunga yang diharapkan secara luas minggu ini.
Harga emas dunia diperkirakan akan berada dalam perdagangan terbatas sebelum keputusan Fed. Tapi ada optimisme di sini bahwa Fed hampir selesai dengan kenaikan suku bunga dan itu akan mendukung pasar,” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
Fokus pada rangkaian pertemuan bank sentral pada pekan ini, dimulai dari keputusan kebijakan The Fed pada Rabu, disusul dengan European Central Bank (ECB) pada Kamis dan Bank of Japan sehari setelahnya.
Pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga 25 basis poin dari Fed dan Bank Sentral Eropa, tetapi investor akan menunggu petunjuk prospek dari pembuat kebijakan, terutama dari Ketua Fed Jerome Powell.
"Pasar akan menantikan pidato Powell besok dan jika tampaknya mereka cenderung condong ke satu kenaikan suku bunga lagi, maka itu akan menjadi berita buruk bagi emas," kata Moya.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena ini meningkatkan biaya peluang untuk menahannya.
Para pemimpin tertinggi China berjanji pada hari Senin untuk meningkatkan dukungan kebijakan ekonomi, dengan fokus pada peningkatan permintaan domestik.
"Pernyataan dari Beijing untuk menggarap lebih banyak stimulus
ekonomi akan positif untuk permintaan ritel emas oleh konsumen China,"
kata Peter Fertig, analis di Quantitative Commodity Research - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : liputan6
Tidak ada komentar :
Posting Komentar